"Saya mohon maaf kepada para penggemar Ulsan HD, semua yang merupakan Cheeyong Warrior (pendukung Ulsan). Kalian mungkin mengharapkannya, tapi aku tidak bisa memimpin," katanya.

"Ini salahku, ini kelalaianku. Aku tidak bisa menjalankan peran sebagai direktur," katanya.

Ulsan HD dan STY berpisah usai cuma 65 hari bersama. Pelatih berusia 55 tahun itu kabarnya punya hubungan yang buruk dengan pemain.

Selain itu, STY juga gagal mengangkat performa The Tigers. Dari 10 laga, cuma 2 kemenangan diberikan, sisanya masing-masing kalah dan imbang 4 kali.

"Ada banyak cerita yang terjadi, tetapi kekalahan saya adalah yang terbesar. Saya tidak berniat menghindari tanggung jawab ini," katanya.

"Saya hanya ingin Anda tahu bahwa saya telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan Ulsan. Saya ingin membalikkan keadaan Ulsan lebih dari siapa pun, saya ingin melompat, saya ingin merombak Myeongga."

"Saya mengatakan akan melakukan segalanya, tapi rasanya tidak begitu. Saya tidak akan membuat alasan lain. Saya bertanggung jawab atas tanggung jawab saya," ujar eks pelatih Timnas Korea Selatan dan Indonesia itu.

Artikel ini telah tayang di detikSport