"Klub menghormati keputusan yang telah diambil dan mengucapkan terima kasih atas segala capaian prestasi yang telah dicapai selama kurang lebih 3,5 musim perjalanannya bersama tim."

PSM Makassar kemudian menunjuk asisten pelatih, Ahmad Amiruddin menjadi caretaker sebagai pengganti sementara Tavares.

Tim akan bersiap kembali pada 10 Oktober 2025 setelah jeda internasional.

Sementara itu, Bernardo Tavares mundur dari jabatannya karena gajinya belum juga dibayarkan.

Sebenarnya ini adalah masalah yang berulang kali dirasakan Tavares sepanjang dirinya menukangi PSM.

Namun untuk saat ini, pelatih berusia 43 tahun itu merasa sudah tidak tahan dengan kondisi PSM.

"Terima kasih Indonesia, terima kasih Sulawesi Selatan, Makassar, dan terima kasih PSM Makassar," tulis Bernardo Tavares di laman instagram pribadinya.

"Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengumumkan kepergian saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia yang hampir berusia 110 tahun."

"Alasannya adalah karena gaji yang tidak dibayarkan."

"Ini sebuah situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun melatih, namun kini sudah tidak bisa dipertahankan lagi," tambahnya.

Sementara itu, mengenai masalah gaji PSM Makassar tidak menjelaskan secara rinci bagaimana penyelesaian terhadap Bernardo Tavares.

Dua orang yang meyakinkan Tavares bertahan sejak musim lalu yakni Muhammad Nur Fajrin (manajer PSM) dan Sadikin Aksa (direktur utama PSM).

Mereka meyakinkan Tavares bahwa PSM akan memiliki stabilitas finansial pada musim 2025-2026.

Pada akhirnya PSM tetap terbelenggu masalah gaji pada musim ini, Bernardo Tavares sempat curhat mengenai kondisi ini sebelum lawan Persija pada 21 September lalu.

"Saya menolak tawaran lain demi tetap bertahan, tetapi kesulitan tetap ada," ungkap Tavares.

"Sangat sulit untuk merekrut pemain karena larangan dari FIFA dan reputasi buruk klub terkait pembayaran."

"Namun meski begitu, kami berhasil membangun tim yang kompetitif, yang kini bernilai tinggi di Transfermarkt," tambahnya.