Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas Curacao Timnas Indonesia

    Punya Kesamaan, Jurnalis Belanda Ungkap Kelebihan Curacao yang Tak Dimiliki Timnas Indonesia - Semua Halaman - Superball

    5 min read

     

    Punya Kesamaan, Jurnalis Belanda Ungkap Kelebihan Curacao yang Tak Dimiliki Timnas Indonesia - Semua Halaman - Superball.id

    Sabtu, 18 Oktober 2025 | 18:30 WIB
    Penulis : 

    Pemain timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri (kiri), sedang menguasai bola dan dibayangi salah satu pemain timnas Curacao saat bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 27 September 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

    SUPERBALL.ID - Timnas Indonesia harus mengubur mimpi tampil di Piala Dunia 2026 menyusul kekalahan dari Timnas Arab Saudi dan Timnas Irak belum lama ini.

    Hasil itu membuat Timnas Indonesia finis di posisi juru kunci Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Setelah gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert dan seluruh stafnya sepakat putus kontrak lebih awal dengan PSSI.

    PSSI mengakhiri kerja sama dengan gerbong kepelatihan asal Belanda itu melalui kesepakatan bersama.

    Kegagalan Indonesia di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert turut mendapat perhatian dari jurnalis asal Belanda, Rick Kraaijeveld.

    Rick tampak tidak terlalu terkejut dengan kegagalan ini mengingat rekam jejak Kluivert dan para asistennya yang kurang mentereng.

    "Kluivert memiliki sejarah kepelatihan yang buruk, setidaknya begitu, jadi mengapa mereka berpikir segalanya akan berhasil di Indonesia masih belum jelas."

    "Stafnya pun tidak pernah berlatih di level itu. Alex Pastoor menorehkan namanya di tim-tim kecil dan seringkali meraih kesuksesan bersama mereka. Namun, ia tak pernah bertahan lama di level tertinggi."

    "Denny Landzaat memang selalu menjadi asisten pelatih, tetapi tak pernah di klub-klub besar. Bahkan di atas kertas itu, hanya sedikit yang mencatat kesuksesan."

    "Satu kesimpulan yang bisa ditarik tentang staf ini: mereka tak mampu menggerakkan tim di momen krusial," tulis Rick di Sportnieuws.nl.

    Lebih lanjut, Rick membandingkan Timnas Indonesia dan Timnas Curacao yang sama-sama memiliki hubungan sejarah dengan Belanda.

    Berbeda dengan Indonesia, Curacao memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

    Mereka berada di posisi kedua dalam grup yang berisi empat tim di putaran ketiga kualifikasi zona CONCACAF, tertinggal satu poin dari Jamaika.

    Juara grup akan otomatis lolos ke Piala Dunia dan dua runner-up terbaik dari tiga grup akan bertanding di play-off antar-konfederasi pada Maret 2026.

    Bulan depan, Curacao akan melawan Bermuda sebelum bertandang ke Kingston untuk menghadapi Jamaika di pertandingan terakhir grup.

    Mereka berpotensi setidaknya mencapai play-off dengan unggul tiga poin atas Trinidad dan Tobago yang berada di posisi ketiga.

    Seperti halnya Indonesia, Curacao mengandalkan pemain diaspora yang bermain atau memiliki pengalaman di Belanda.

    Lantas, apa yang membuat Curacao lebih dekat dengan Piala Dunia 2026 meski memiliki populasi yang jauh lebih kecil dari Indonesia?

    Terkait hal ini, Rick mengungkapkan kelebihan skuad besutan Dick Advocaat itu yang tidak dimiliki oleh Indonesia.

    Menurut Rick, Curacao memiliki keberanian, kenekatan, dan oportunisme yang lebih baik dibandingkan dengan Indonesia.

    "Seandainya mereka (Indonesia) seperti Curacao, di mana Dick Advocaat dan Cor Pot memimpin tim yang bahkan lebih lemah, segalanya mungkin akan berbeda."

    "Ada keberanian, kenekatan, dan oportunisme di dalamnya."

    "Setiap pemain tampil dengan senyum di wajah mereka dan mereka akan mendobrak tembok pertahanan bila diperlukan. Sesuatu yang kurang di Indonesia," tulis Rick.

    Melihat permainan yang ditunjukkan oleh Indonesia di putaran keempat, Rick menilai kritik dari para penggemar memang beralasan.

    "Mereka dengan keras kepala berpegang teguh pada gaya Belanda, yang telah disalip oleh negara-negara lain di Eropa selama bertahun-tahun."

    "Memainkan permainan teknis melawan tim papan bawah juga tidak berhasil di Liga Belanda."

    "Jadi mengapa Anda melakukannya melawan negara seperti Arab Saudi, yang peringkatnya jauh lebih tinggi? Kritik dari negara itu memang beralasan," tulis Rick.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Tag:
    Komentar
    Additional JS