BOLASPORT.COM - Patrick Kluivert memilih bersembunyi usai kegagalan membawa timnas Indonesia lolos dari Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dunia sedang tak baik-baik saja bagi pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.

Kluivert ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada Januari 2025 dengan target lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun menginjak jeda internasional Oktober, timnas Indonesia dipastikan gagal lolos usai tersingkir di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat.

Tim Garuda dua kali takluk pada laga Grup B melawan Arab Saudi (2-3) dan Irak (1-0).

Akibat hasil mengecewakan tersebut, Kluivert langsung digeruduk di media sosial.

Tagar #KluivertOut langsung bergema di media sosial X sejak hasil buruk kontra Arab Saudi pekan lalu.

Setelah Indonesia dipastikan tersingkir usai takluk dari Irak, akun Instagram pribadi Kluivert juga dibanjiri massa.

Saat ini, akun @patrickkluivert9 tersebut telah mematikan kolom komentar untuk menghindari semakin banyak massa.

Pada Senin (13/10/2025), rombongan skuad timnas Indonesia tiba di Tanah Air usai dua laga di Arab Saudi.

Rombongan tersebut hanya berisi para pemain yang merumput di kompetisi lokal, serta ofisial dari unsur lokal.

Kluivert beserta para asisten dari Belanda memilih pulang ke negara asalnya, menghindari bertatap muka dengan fans di Tanah Air.

“Nggak ada (yang ikut pulang ke Indonesia). Semuanya kembali ke Belanda,” ujar manajer Sumardji kepada awak media termasuk BolaSport.com.

Kluivert memang jarang menghabiskan waktu lama di Indonesia, meskipun berstatus pelatih tim nasional.

Ia hanya menghadiri pertandingan Liga 1 atau Super League saat jadwalnya dekat dengan jeda internasional.

Hal tersebut berbeda dengan Shin Tae-yong, yang mau tinggal di Indonesia untuk bersentuhan langsung dengan akar rumput.

Kluivert kini menatap momen penghakiman setelah prestasi buruk selama 10 bulan melatih.

“Itu nanti tergantung dari hasil rapat Exco. Rapat Exco nanti akan menentukan apakah perlu memanggil Patrick atau tidak, itu nanti di rapat Exco,” kata Sumardji.

“Karena begini, yang harus diingat bahwa sebenarnya setiap event, entah itu piala AFF, entah itu SEA Games, entah itu AFC Piala Asia,” jelas Sumardji.

“Jadi kami selalu melakukan evaluasi menyeluruh. Sekali lagi, kami selalu melakukan evaluasi menyeluruh. Bukan hanya sekarang ini saja.”