BOLASPORT.COM - Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengungkapkan cara menghadapi ekspektasi tinggi publik Indonesia sejak ia bergabung dengan skuad Garuda.

Ole Romeny memang menjadi salah satu pemain yang tak lepas dari sorotan pecinta sepak bola Indonesia.

Sejak ia debut bersama Timnas Indonesia dalam laga melawan Australia pada 21 Maret 2025, pemain Oxford United tersebut selalu menjadi perhatian penggemar.

Ini karena saat ia menjalani debut bersama Timnas Indonesia langsung mencetak gol.

Bahkan setelah itu ia mencetak dua gol beruntun bersama skuad Garuda, meski akhirnya harus absen pada FIFA Matchday September lalu karena cedera.

Namun, jelang dua laga penting Timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober ini.

Ole Romeny menjadi sorotan, karena banyak yang menunggu pemain berusia 25 tahun tersebut bisa membela Timnas Indonesia lawan Arab Saudi dan Irak.

Ini karena pertandingan kontra Arab Saudi pada 8 Oktober dan lawan Irak pada 11 Oktober 2025 ini bisa menjadi laga penting.

Tim yang finis di posisi puncak langsung berhak lolos ke Piala Dunia 2026, sehingga tak sedikit suporter yang berharap Ole Romeny bisa main nantinya.

Bahkan tak sedikit pihak yang berharap Ole Romeny bisa mencetak gol-gol yang memukau seperti sebelum-sebelumnya bersama Timnas Indonesia.

Ole Romeny mengaku bahwa sebenarnya setelah ia mengalami cedera memang banyak pesan hingga ribuan yang mendoakannya lekas sembuh.

“Ya, aku pikir itu karena cinta yang mereka tunjukkan padaku juga, bahkan secara online,” ujar Ole Romeny sebagaimana dikutip dari YouTube The Haye Way, Minggu (5/10/2025).

“Aku setiap hari dapat pesan “semoga lekas sembuh”. Aku belum pernah melihat sebanyak ini dalam hidupku."

"“Get well soon, get well soon, get well soon, Bang Ole, get well soon.” Ya, tapi itu indah, melihat orang-orang peduli padamu,” ucapnya.

Mantan pemain FC Utrecht tersebut mengaku bahwa dukungan dan doa yang diberikan untuknya itu menjadi energi positif.

Bahkan ia mengaku bahwa dukungan suporter itu membuatnya semangat menjalani rehabilitas yang ketat untuk pulih.

Ia menjadikan pesan dukungan menjadi motivasi untuk bangkit lebih cepat dari cedera dan siap tampil maksimal di pertandingan berikutnya.

“Dan itu juga memberi aku energi, aku ingin berada di sana juga, untuk mereka, dan untuk semua orang, supaya kami bisa mendapat hasil bagus,” kata Ole Romeny.

“Jadi itu memberiku banyak energi, dan aku bisa menggunakan energi itu semua untuk rehabilitasi.”

Ketika ditanya soal tekanan dan ekspektasi tinggi publik kepadanya, Ole Romeny menceritakan momen menegangkan.

Pemain keturunan Indonesia-Belanda itu menceritakan bagaimana ia menghadapi tekanan besar saat skuad Garuda lawan China pada 5 Juni 2025 lalu.

Saat itu, Timnas Indonesia memang dituntut meraih kemenangan agar lolos ke putaran keempat dan momen itu tim Merah Putih mendapat penalti.

Ole Romeny yang mengambil penalti lawan China itu, mengaku sangat tegang karena harapan suporter yang memenuhi GBK tentu berharap ia mencetak gol.

Ia bahkan menceritakan bagaimana ibunya tak sanggup menonton tendangan penalti itu.

Namun, saat itu Ole mengaku memilih untuk tetap fokus dan tenang, sehingga ia bisa membantu Timnas Indonesia meraih kemenangan dengan gol tunggal tersebut.

Ia memilih melihat tekanan ini dengan sisi positif alih-alih menjadikan sebuah beban.

Pasalnya, ia percaya setiap harapan yang ditumpahkan kepadanya bukan beban, melainkan energi untuk mengeluarkan performa terbaiknya di lapangan.

Oleh karena itu, alih-alih merasa tertakan, ia justru merasa terhormat dengan tekanan yang diberikan suporter kepadanya.

“Ya, semakin besar tekanan, semakin besar pula momennya. Jadi itu selalu hal positif,” tutur Ole Romeny.

“Kalau tidak ada tekanan, berarti kamu nggak berada di level luar biasa. Kalau tekanannya besar, kamu juga bisa mendapat lebih banyak dari situ,” jelasnya.

“Benar. Sebuah kehormatan bisa merasakan tekanan itu,” pungkasnya.