Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kualifikasi Piala Dunia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas Indonesia Timnas Irak

    Niat Nobar Timnas Indonesia vs Irak, 4 Pemuda di Surabaya Malah Jadi Korban Begal, 2 Motor Dirampas - Tribunjatim

    6 min read

     

    Niat Nobar Timnas Indonesia vs Irak, 4 Pemuda di Surabaya Malah Jadi Korban Begal, 2 Motor Dirampas - Tribunjatim.com


    Tayang: Selasa, 14 Oktober 2025 19:25 WIB
    Tribun X
    Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
    zoom-inNiat Nobar Timnas Indonesia vs Irak, 4 Pemuda di Surabaya Malah Jadi Korban Begal, 2 Motor Dirampas
    TRIBUNJATIM/istimewa
    AKSI PEMBEGALAN- Tangkapan layar video CCTV yang merekam aksi pembegalan komplotan pemotor misterius menargetkan 4 pemuda di Jalan Bukit Indah Lontar XI, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) dini hari 

    Poin penting:

    • 4 pemuda di Surabaya menjadi korban pembegalan saat hendak nobar pertandingan Timnas Indonesia vs Irak, Minggu dini hari, 12 Oktober 2025; dua motor dirampas dan satu korban mengalami luka bacok ringan.

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Niat hati nonton bareng pertandingan Timnas Indonesia vs Irak di warung kopi (warkop) pada Minggu (12/10/2025) dini hari, empat pemuda di Kota Surabaya, Jawa Timur, malah jadi korban begal di tengah perjalanan, 

    Mereka berinisial RF, NR, SH, dan CR. Akibatnya, dua unit motor yang dikendarai mereka secara berboncengan raib dirampas para pelaku. 

    Bahkan, satu diantara mereka, terutama SH mengalami luka bacok pada lengan tangan kiri akibat sabetan celurit. 

    Korban RF mengatakan, luka gores yang dialami oleh SH terbilang ringan. Cuma berupa luka gores dengan ukuran panjang 3-4 cm pada lengan tangan kiri. 

    Luka tersebut diakibatkan sabetan senjata tajam jenis celurit rakitan yang dibawa salah satu komplotan pelaku pembegalan tersebut. 

    Lantaran tak terlalu parah, Korban SH tak sampai menjalani perawatan medis ke rumah sakit.

    Bahkan, pascakejadian, Korban SH pun masih bisa mendatangi markas Polisi setempat untuk membuat Laporan Polisi. 

    "Saya bisa ke polsek karena nyewa ojol. Scoopy merah dan Vario, itu yang dirampas para pelaku," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Selasa (14/10/2025). 

    Ceritanya, Korban RF bersama tiga teman tongkrongannya itu hendak mencari tempat untuk nonton bareng pertandingan kedua Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu di kawasan G-Walk, sekitar pukul 02.00 WIB. 

    Mereka mengendarai dua motor masing-masing berboncengan dua orang, melaju dari arah selatan kawasan Waduk Unesa menuju ke arah Barat kawasan G-Walk. 

    Setibanya di depan gedung basket kampus kawasan Jalan Bukit Indah Lontar XI, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, datanglah konvoi bermotor puluhan orang tak dikenal dari arah  belakangan. 

    Tatkala mulai mendekati laju motor RF dan kawan-kawannya, konvoi tersebut langsung memotong lajur depan jalan motornya lalu menyergap mereka. 

    "Untung gak pas kenek sing depanku sing sebelum aku depanku itu ada 1 keluarga Bapak Ibu sama anak kecil," jelasnya. 

    Melihat bahwa pemotor berkonvoi berjumlah balasan orang itu tampak membawa senjata tajam jenis celurit rakitan berukuran panjang. RF serta ketiga temannya sontak menghentikan laju motor, dan berlarian kabur ke berbagai arah. 

    Korban RF yang cuma dibonceng kala itu dikejar-kejar oleh beberapa orang pelaku hingga terpaksa kabur merangsek masuk ke lorong-lorong bangunan gedung di jalanan tersebut. 

    "Terus tak lihat bawah sajam aku mencolot tak tinggal motorku ambek temanku. Sebagaimana video Terus CCTV itu. Saya tetap dikejar sampai ke belakang," terangnya. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun RF, beberapa saksi menyebutkan bahwa para pelaku yang membegal dan merampas motor temannya itu, berusia remaja. 

    Terpantau beberapa atribut pakaian yang dipakai oleh para pelaku bercorak khas seperti anggota kelompok pencak silat. 

    Selain itu, para pelaku membawa senjata tajam celurit panjang yang diduga dirakit sendiri oleh mereka. 

    "Kata saksi di dekat lokasi. Mereka anak pencak silat. Temanku juga lihat mereka ada atribut pencak silat," katanya. 

    Akibat insiden tersebut, dua unit motor milik teman RF raib dibawa kabur oleh para pelaku. Motor Honda Scoopy milik Korban SH, sedangkan motor Honda Vario milik Korban CR. 

    Nilai kerugian akibat aksi pembegalan tersebut; dua motor raib dirampas pelaku, ditaksir mencapai sekitar puluhan juta rupiah. Namun, kasus tersebut, sudah dilaporkan ke Mapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya. 

    "Senjata para pelaku celurit biasa anak-anak tawuran loh yang buat dewe sing duwo duwo itu. Rakitan itu ya. Jumlahnya motor lebih antara 7-8 motor. Goncengan 2-3 orang," ungkapnya. 

    Ternyata, Korban RF mengungkapkan, bersamaan dengan dirinya membuat laporan Polisi ke SPKT Mapolsek Lakarsantri, terdapat tiga orang warga yang berdatangan hampir bersamaan di markas Polisi itu, untuk membuat laporan atas insiden yang sama. 

    Pelapor pertama, korban pengeroyokan. Pelapor kedua, korban perampasan ponsel. Dan, Pelapor ketiga, korban pengerusakan warung nasi goreng. 

    Korban RF sempat menyimak cerita yang disampaikan oleh ketiga korban tersebut. Dan ia menduga kuat bahwa mereka juga menjadi korban kebengalan rombongan remaja bermotor yang berkonvoi tersebut. 

    "Saya enggak berani menuduh dari kelompok yang sama. Tapi waktu kejadiannya hampir bersamaan. Mungkin bisa begitu," pungkasnya

    Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Sandi Putra mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Para korban sudah diperiksa, termasuk proses olah TKP juga sudah dilakukan oleh personelnya. 

    "Benar (sudah ada laporan). Kejadian sabtu malam minggu. Korban 4 orang dalam 1 LP. Yang dicuri 2 motor. Mohon waktu masih penyelidikan," ujar Sandi saat dihubungi TribunJatim.com

    Komentar
    Additional JS