BOLASPORT.COM - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengaku percuma melayangkan protes soal kepemimpinan wasit asal Chia Ma Ning. Ia hanya menekankan agar tak ada wasit yang merendahkan skuad Garuda.

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak tak hanya meninggalkan kenyataan pahit karena kekalahan skuad Garuda saja.

Dalam laga ini, wasit yang memimpin pertandingan yakni Ma Ning memberikan sejumlah keputusan kontroversial.

Keputusan yang paling kontroversial saat Ole Romeny dan Kevin Diks dapat sikutan dari pemain Irak.

Namun, wasit asal China Ma Ning justru tak memberikan hukum kepada pemain Irak.

Situasi ini tentu saja membuat Timnas Indonesia merasa dirugikan, sehingga protes dilakukan para pemain saat pertandingan.

Bahkan para pemain yang duduk di bench seperti Shayne Pattynama juga protes, karena mereka tahu bahwa pelanggaran terhadap Ole Romeny dan sikutan ke Kevin Diks itu harusnya bisa menguntungkan Timnas Indonesia.

Ini karena para pemain melihat dari monitor yang ada di bench, tetapi justru wasit mengambil keputusan kontroversial itu.

Untuk keputusan-keputusan kontroversial itu, Sumardji mengatakan bahwa saat ini percuma apabila Timnas Indonesia melayangkan protes resmi.

Menurutnya, protes resmi terhadap keputusan wasit Ma Ning yang memimpin laga Timnas Indonesia Vs Irak itu akan sia-sia.

Pasalnya, hal itu tak akan mengubah apapun apalagi hasil pertandingan juga pastinya tak bisa diubah.

Oleh karena itu, Sumardji mengaku bahwa itu semua hanya percuma.

“Halah, percuma sekarang juga sudah bicara sama tim pelatih, saya pikir sudah lah percuma juga, semua sudah selesai,” ujar Sumardji kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (13/10/2025).

Menurut Sumardji protes yang dilakukan para pemain dan juga dirinya seusai pertandingan ke wasit itu bisa jadi bukti.

Ia mendorong wasit saat hendak memberikan kartu merah kepada Shayne Pattynama saat melakukan protes.

Sebenarnya Sumardji mengaku ia mendorong wasit Ma Ning agar wasit tak memberi kartu merah kepada Shayne Pattynama.

Pemain Buriram United itu memang tak mendapat kartu merah, tetapi Sumardji diganjar kartu merah.

Sumardji memang menjadi sosok yang lantang protes terhadap kepemimpinan wasit tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa protes tersebut dilakukan karena ia tak ingin Timnas Indonesia direndahkan.

Menurutnya, protes setelah laga yang dilakukan para pemain dan juga tim itu bisa sekaligus menyentil wasit asal China Ma Ning agar tak merendahkan Timnas Indonesia.

Pasalnya, keputusan selama ia memimpin pertandingan memang banyak kontroversi.

“Paitnya kita telan, dan (di akhir laga) itu ya bentuk protes kami bahwa jangan merendahkan kami, gitu saja,” tegas Sumardji.

Sementara itu, saat ditanya terkait apakah ia bakal bisa mendampingi Timnas Indonesia dalam laga selanjutnya setelah kartu merah itu.

Menurut Sumardji apabila pada FIFA Matchday November 2025 mendatang Timnas Indonesia main, kemungkinan ia tak bisa mendampingi sekali.

Pasalnya, sebelumnya juga pernah terjadi saat ia mendapat kartu merah, dan tak bisa dampingi langsung di bench.

Saat ia mendapat kartu merah di laga Timnas Indonesia Vs Bahrain pada Oktober 2024 lalu.

Setelah itu, saat Timnas Indonesia lawan China, Sumardji tak bisa mendampingi, sehingga kemungkinan itu juga terjadi nantinya.

“Ya, belum tahu. Nanti kan pasti ada keputusan apakah saya boleh mendampingi,” jelas Sumardji.

“Biasanya satu kali, kayak kemarin waktu saya bareng juga kena satu kali,” tuturnya.