Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Erick Thohir Featured IOC Menpora Spesial

    Menpora Erick Thohir Minta Jangan Multi Tafsir soal Keputusan IOC - Semua Halaman - Bolasport.

    5 min read

     

    Menpora Erick Thohir Minta Jangan Multi Tafsir soal Keputusan IOC - Semua Halaman - Bolasport.com

    Sabtu, 25 Oktober 2025 | 09:39 WIB
    Penulis : 

    Menpora Erick Thohir saat memberikan keterangan terkait keputusan larangan penyelenggaraan event olahraga internasional oleh IOC, yang diselenggarakan di Media Center Kemenpora RI, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM)

    BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir menegaskan pernyataan yang dikeluarkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak membuat olahraga Indonesia berhenti total.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menpora Erick pada konfrensi pers dengan rekan-rekan media di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10/2025)

    "Kami sudah antisipasi terkait steatment yang dikeluarkan oleh International Olimpiade Commite (IOC)."

    "Posisi saya sebagai Menpora dan Kemenpora sampai saat ini memang bagian dari kita menjaga martabat bangsa kita yang sejalan dengan Undang-Undang 1945," kata Menpora Erick.

    Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu berharap kepada media dan masyarakat jangan sampai terjadi multi tafsir yang menilai olahraga di Indonesia akan berhenti total dengan adanya keputusan IOC tersebut.

    "Tentu dari surat IOC tersebut jangan sampai kita multi tafsir."

    "Jangan sampai seakan-akan dunia olahraga kita berhenti total."

    "Kita tetap mendorong sesuai blueprint kita bagaimana olahraga menjadi bagian penting pembangunan karakter bangsa dan mengibarkan bendera merah putih di luar negeri," kata Erick menambahkan.

    Ke depan, Erick Thohir menegaskan bahwa Kemenpora tetap akan menjalankan blueprint olahraga nasional.

    "Tentu dari Kemenpora kami terus menjalankan blueprint kami yaitu ada event internasional yang harus kita ikuti."

    "Seperti SEA Games, Asian Games, Youth Olympic atau bahkan Olimpiade tetap kita harus punya blueprintnya," ujar eks Menteri BUMN itu.

    "Apalagi pemerintah pusat yakni Bapak Presiden Prabowo menginginkan kita sudah mulai fokus terhadap 17 cabang olahraga unggulan."

    "Ini yang kita sama-sama mohon dukunganya jangan sampai kita seolah-olah dibekukan tidak bisa mengirim atlet."

    "Kita masih melakukan pengiriman atlet, tetapi semua cabang olahraga harus mengirimkan atletnya yang terbaik."

    Meskipun begitu, Erick mengatakan apa yang menjadi keputusan IOC tersebut harus dipahami poin utamanya.

    Menurutnya dua poin utama tersebut masih ada peluang untuk didiskusikan dan dicarikan jalan keluarnya.

    Dua poin utama yang menurut Erick perlu dipahami yakni, pertama IOC telah memutuskan untuk mengakhiri seluruh diskusi dengan Indonesia melalui KOI terkait peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun event-event lain di bawah payung Olimpiade.

    Kedua IOC juga memberikan rekomendasi kepada seluruh International Federation (IF) agar tidak menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia, hingga ada jaminan bahwa seluruh negara dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi.

    "Perlu kita pahami kalau poin tersebut ada kata-kata merekomendasikan, bukan menghentikan."

    "Itu berarti bahwa event dunia yang mungkin ada rencana di Indonesia dapat menjadi perhatian," ucap Erick.

    "Tentu ini hal yang saya rasa bukan sesuatu yang tidak bisa menjadi bahan pembicaraan."

    "Karena beberapa case di dunia, kesempatan berdiskusi bersama IOC terbuka."

    "Oleh karena itu sebagai Menpora saya mendukung penuh kepada KOI untuk terus berbicara, berbuka komunikasi sekaligus mencari jalan keluar."

    "Jadi ini sesuatu yang masih dalam arti pembicaraan," tutur Menpora Erick.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS