Komite Olimpiade Israel Minta IOC Cawe-Cawe Usai Visa Atlet Senamnya Ditolak RI | Republika Online
Komite Olimpiade Israel Minta IOC Cawe-Cawe Usai Visa Atlet Senamnya Ditolak RI | Republika Online

Menpora Erick Thohir menegaskan, sikap tegas Kemenpora sesuai arahan Presiden Prabowo
Rep: Fitriyanto, Achmad Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keputusan tegas Pemerintah RI untuk menolak visa enam pesenam Israel memancing reaksi dari otoritas olahraga negeri zionis tersebut. Ketua Komite Olimpiade Israel Yael Arad dilaporkan telah menghubungi Komite Olimpiade Internasional (OIC) untuk campur tangan.
“Kami telah melakukan upaya ekstensif dalam beberapa pekan terakhir, bersama Komite Olimpiade Israel dan pihak internasional lainnya, untuk mengizinkan pesenam Israel berpartisipasi,” kata Arad yang juga merupakan anggota OIC.
“Kami masih berharap FIG dan pemerintah Indonesia menghormati Piagam Olimpiade dan mengizinkan tim Israel bertanding seperti delegasi lainnya. Jika tidak, kami akan menempuh semua jalur yang tersedia,"tambah dia seperti dilaporkan laman berita Israel Ynet News.
Federasi Senam Israel juga mempertimbangkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) agar acara tersebut ditangguhkan hingga atlet Israel diizinkan bertanding.
Keputusan tersebut diumumkan hanya satu pekan sebelum kejuaraan. Karena itu, hampir mustahil bagi panitia untuk mengubah lokasi acara pada menit-menit terakhir.
Sementara itu, Federasi Senam Internasional (FIG) mengeluarkan pernyataan resmi atas sikap Indonesia yang menolak visa atlet senam Israel untuk masuk ke Indonesia.
FIG mengaku telah memperhatikan keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak menerbitkan visa bagi delegasi Israel yang terdaftar untuk Senam Artistik FIG ke-53, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 19-25 Oktober. FIG juga menyadari tantangan yang dihadapi negara tuan rumah dalam menyelenggarakan acara ini.
"FIG berharap agar lingkungan di mana para atlet di seluruh dunia dapat menikmati olahraga dengan aman dan tenang dapat segera diciptakan,"ujar FIG dalam pernyataan resminya.
Sponsored
Ketua panitia Kejuaraan Dunia Senam Artistik Indonesia Ita Yuliati Irawan, memastikan pesenam asal Israel tak akan ikut ambil bagian di ajang yang akan digelar 19-25 Oktober 2025 di Indonesia Arena Senayan Jakarta.
Saat jumpa pers yang digelar Jumat (10/10/2025) di Indonesia Arena Senayan Jakarta, Ita yang didampingi Presiden NOC Indonesa Raja Sapta Oktohari mengatakan pesenam asal Israel tidak akan ikut Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Federasi Senam Artistik Internasional (FIG) mendukung sepenuh kebijakan pemerintah Indonesia.
"Saya pastikan pesenam Israel tidak akan ambil bagian di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Federasi Senam Artistik Internasional FIG tadi pagi juga sudah berkomunikasi bahwa mereka mendukung penuh keputusan Indonesia," tegas Ita yang juga Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI).
Enam nama pesenam Israel yang terdaftar di ajang ini adalah, Artem Dolgopyat (Putra), Ron Pyatov (Putra), Roni Shamay (Putra), Eyal Zvi Indig (Putri), Yali Shoshani (Putri) dan Lihie Raz (Putri).
Ita menjelaskan, Indonesia hanya bertindak sebagai tuan rumah yang hanya bertugas menyiapkan venue pertandingan, sedangkan untuk undangan dan pendaftaran peserta Kejuaraan Dunia Senam Artistik ini semuanya kewenangan dari Federasi Senam Artistik Internasional.
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250813-12:25
"Undangan dan pendaftaran peserta Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sepenuhnya kewenangan dari Federasi Senam Artistik Internasional (FIG). Dengan keputusan dari pemerintah dan FIG mendukung keputusan ini, saya sekarang menjadi lega dan fokus mempersiapkan event ini," imbuh dia.
Lebih lanjut Ita menjelaskan tantangan menggelar ajang yang baru pertama kali di tanah air ini."Terlepas keikutsertaan Israel, tantangan menggelar ajang ini cabor ini banyak peralatan, luasnya space, challenge terbesar adalah venue, dari sekian banyak gedung di Jakarta hanya di Indonesia Arena, inipun tak bisa akomodir semua peralatan, kita sampai sewa JCC juga."
"Challenge kedua, sosialisasi kepada masyarakat Indonesia, karena belum terlalu mengerti artistic gymnastics, kejuaraan dunia di luar Indonesia, minimal 15 ribu sold out dalam sebulan, di kita belum, baru dari klub saja," pungkasnya.
Ita mengungkapkan Federasi Israel belum ada tanggapan tapi pasti mereka akan ikut keputusan kita. "Ini bukan ajang kualifikasi olimpiade, jadi tak ada diskualifikasi bagi peserta yang tidak tampil. Tanggal 13 Oktober peserta sudah mulai berdatangan, jadi tak ada perubahan waktu penyelenggaraan dengan adanya kejadian ini.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menyampaikan apresiasi kepada National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), serta Federation Internationale de Gymnastique (FIG) atas keputusan mereka memastikan atlet Israel tidak berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 atau 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025 yang akan berlangsung di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan, langkah tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelancaran dan keamanan penyelenggaraan kejuaraan dunia. “Kami mengapresiasi keputusan NOC Indonesia, PB Persani, dan FIG dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kejuaraan dunia ini tetap berjalan dengan aman dan tertib,” ujar Erick dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (10/10/2025).
Menurut Erick, pemerintah Indonesia, khususnya Kemenpora, mengambil sikap tegas menolak kehadiran atlet Israel dalam ajang olahraga internasional tersebut. Sikap ini, kata dia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan keras mengecam tindakan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Menpora menegaskan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan pemerintah tidak akan melakukan kontak apa pun dengan pihak Israel sampai negara tersebut mengakui keberadaan Palestina yang merdeka dan berdaulat. Ia menyebut Kemenpora berpegang teguh pada prinsip tersebut dalam setiap kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan olahraga internasional.
Pemerintah, lanjut Erick, tetap menunjukkan komitmen tinggi dalam mendorong prestasi olahraga nasional sekaligus memastikan penyelenggaraan kejuaraan dunia tersebut berjalan sukses. Kejuaraan ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya negara di Asia Tenggara menjadi tuan rumah ajang senam artistik dunia.
“Jangan pernah meragukan komitmen Pemerintah dan Bapak Presiden terhadap keseriusan dalam membangun olahraga Indonesia serta upaya menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat olahraga dunia,” ujar Erick. Ia menambahkan, pemerintah akan terus mendukung kegiatan olahraga internasional yang memperkuat posisi Indonesia di dunia, namun tetap menjaga prinsip dan kebijakan negara yang berpihak pada kemerdekaan Palestina.
Youve reached the end