Kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi Ternyata Sudah Diprediksi Media Vietnam: Secara Teori... - tvOnenews.com
Kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi Ternyata Sudah Diprediksi Media Vietnam: Secara Teori...
- Reporter :
- Editor :Admiraldy Eka Saputra
Jakarta, tvOnenews.com - Kekalahan Timnas Indonesia dari Arab Saudi ternyata sudah diprediksi media Vietnam. Salah satu media lokal Vietnam, Soha.vn, sempat membuat tulisan soal jalan terjal yang akan dihadapi Skuad Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Tulisan yang dirilis beberapa jam jelang pertandingan itu ternyata menjadi kenyataan. Pasukan Patrick Kluivert dipaksa takluk 2-3 dari Arab Saudi dini hari tadi.
"Menghadapi tuan rumah Arab Saudi merupakan tantangan yang sangat berat bagi tim Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi wakil Asia Tenggara itu punya alasan untuk percaya diri," tulis Soha.vn dalam salah satu tulisan mereka.
"Secara teori, Indonesia masih dianggap sebagai tim terlemah di Grup B dibandingkan dengan tuan rumah Arab Saudi dan Irak," kata mereka lagi.
"Indonesia berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam hal rekor pertemuan, hanya menang 1 kali, seri 2 kali, dan kalah 11 kali dari 14 pertemuan sebelumnya dengan Arab Saudi. Secara teori, Arab Saudi masih dianggap unggul berkat kekuatan dan keunggulan kandangnya," lanjut media tersebut.
Ungkapan Kecewa Patrick Kluivert atas Kekalahan Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai kekalahan dramatis 2-3 dari Arab Saudi. Ia menilai, hasil pahit itu tak lepas dari serangkaian kesalahan yang dilakukan para pemainnya di momen krusial.
Menurut Kluivert, Garuda sejatinya tampil menjanjikan di awal pertandingan. Namun, keunggulan yang sudah di depan mata justru sirna akibat buruknya koordinasi antarlini setelah unggul lebih dulu.
“Jujur, ini hasil yang sangat mengecewakan. Kami memulai laga dengan cukup baik, tapi setelah mencetak gol, kami kehilangan ritme dan fokus,” ujar Kluivert dalam konferensi pers seusai pertandingan, Kamis (9/10/2025).
Pelatih asal Belanda itu mengaku frustrasi karena kesalahan yang seharusnya bisa dihindari justru berulang di waktu yang sama. Ia menyebut para pemain gagal menjaga keseimbangan di lapangan, terutama saat lawan mulai menekan dari sisi sayap.
“Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi, tapi nyatanya terjadi lagi,” tegasnya. “Kami tidak mampu menjaga jarak antarlini dengan baik, dan itu dimanfaatkan dengan sangat efektif oleh Arab Saudi.”
Meski begitu, Kluivert tetap memberikan apresiasi terhadap semangat juang anak asuhnya. Menurutnya, meski kalah, Indonesia tetap mampu memberikan perlawanan sengit hingga menit akhir.
“Kami masih bisa bertarung meskipun tertinggal. Skor 3-2 menunjukkan bahwa kami tidak menyerah begitu saja melawan tim sekuat Arab Saudi,” ungkap eks legenda Barcelona itu.
Ia menegaskan, laga tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh skuad. Kekalahan ini, kata Kluivert, harus dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan sebelum menghadapi laga berikutnya.
“Sekarang kami harus segera fokus ke pertandingan melawan Irak,” ujarnya. “Kami tak punya banyak waktu, hanya tiga hari untuk menganalisa, memperbaiki, dan kembali lebih kuat.”
Pelatih berusia 49 tahun itu menekankan pentingnya kebangkitan di laga selanjutnya. Menurutnya, kemenangan atas Irak adalah harga mati jika Indonesia ingin tetap menjaga peluang menuju Piala Dunia 2026.
“Tidak ada pilihan lain selain menang,” tegas Kluivert. “Kami sudah tahu apa yang salah, dan sekarang saatnya memperbaiki semuanya.”
Bagi Kluivert, kekalahan dari Arab Saudi bukan akhir dari perjalanan Garuda. Justru, ini adalah titik balik untuk membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bangkit di bawah tekanan besar.
(aes)