KOMPAS.com - Direktur Teknis Timnas Indonesia, Alexander Zwiers, memberikan penjelasan lanjutan soal identitas permainan dan arah teknis skuad Garuda serta sepak bola Tanah Air selepas kepergian pelatih Patrick Kluivert.

Timnas Indonesia tengah mencari pelatih baru seusai kepergian Patrick Kluivert dan jajaran kepelatihannya.

Perburuan sosok anyar ini akan dikepalai oleh Direktur Teknik Alexander Zwiers yang nanti akan melapor ke Ketua Umum Erick Thohir dan kemudian diteruskan ke Rapat Komite Eksekutif.

Namun, ada pertanyaan besar terkait sosok pelatih berikut mengingat gaya permainan Indonesia yang punya dua arah berbeda dalam setahun terakhir.

Bersama Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memainkan formasi 3-5-2 defense counter sementara bersama Patrick Kluivert, Garuda bermain 4-2-3-1 lebih ekspansif.

Ini akan menghadirkan dua jalur berbeda bagi calon potensial pelatih Timnas Indonesia.

Terkait hal ini, Zwiers menyatakan bahwa dirinya akan mencari sosok pelatih dengan profil tepat 

"Soal detail teknik, tentu harus sejalan," ujar Zwiers menjawab pertanyaan Kompas.com pada sesi konferensi pers bersama media di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pada Jumat (24/10/2025).

"Yang terpenting buat kita adalah mencari profil yang sejalan dengan visi dan identitas kami."

"Kemudian sosok tersebut harus bisa terkoneksi dengan identitas Indonesia, dengan fanbase. Kita ingin melihat passion, karakter, kita ingin melihat intensitas."

Pemilihan Pelatih Berdasarkan Formasi adalah Kedua

Ia pun mengutarakan bahwa pemilihan pelatih berdasarkan taktik yang mereka mainkan merupakan urusan kedua dan terpenting adalah sosok tersebut harus bisa mengenali potensi di setiap pemain.

"Formasi adalah secondary, yang terpenting adalah mereka harus bisa mengenali kualitas pemain, area yang bisa dikembangkan, dan di mana benchmark kita, itu yang terpenting," ujarnya melanjutkan.

Menjawab pertanyaan terpisah, Zwiers menekankan bahwa ia tak membatasi diri dalam mencari profil pelatih anyar. Sosok tersebut bisa berasal dari Eropa atau pun Asia.

"Profil yang kita cari itu bebas dari segi nasionalisme, kami hanya ingin mencari yang paling cocok buat Indonesia," tuturnya.

"Jadi kita cari yang benar-benar selaras dengan visi kami karena kami di sini untuk indonesia, kami ingin lolos ke Pildun selanjutnya, jadi kami ingin mencari yang profilnya cocok."

"Kemudian kami ingin cari pelatih yang bisa tampil bagus di jangka pendek, lalu juga bisa terhubung dengan para penggemar dan hal-hal yang kami kerjakan."