Insiden Kartu Merah Konyol di Liga Champions, Dari Jurus Kungfu 4 Menit sampai Bilang Wasit Gila - Semua Halaman - Bolasport
Insiden Kartu Merah Konyol di Liga Champions, Dari Jurus Kungfu 4 Menit sampai Bilang Wasit Gila - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Sejumlah insiden kartu merah konyol mewarnai agenda pertandingan Liga Champions pada Selasa (21/10/2025) waktu setempat.
Sembilan partai matchday 3 Liga Champions yang lebih dulu berlangsung kemarin diwarnai berbagai drama.
Bukan cuma melahirkan total 43 gol yang menjadi salah satu rekor rasio tertinggi dalam satu malam, munculnya lima kartu merah bikin duel makin semarak.
Berikut ini kelima insiden pengusiran yang terjadi sepanjang hari pertandingan Selasa kemarin.
1. Joao Correia (Kairat vs Pafos)
Sungguh apes nasib winger Tanjung Verde yang memperkuat tim debutan Liga Champions, Pafos FC.
Jauh-jauh melakoni perjalanan udara 16 jam dari Siprus ke Kazakstan, Correia hanya mencicipi laga empat menit.
Tepatnya saat pertandingan baru berumur 3 menit dan 2 detik, ia menerima kartu merah akibat 'tendangan kungfu' yang mendarat di wajah pemain Kairat, Luis Mata.
Kakinya diangkat terlampau tinggi saat hendak menyambut bola sehingga mengenai Mata dan menjatuhkannya.
Mister Chip mencatat ini sebagai kartu merah tercepat kedua di UCL setelah Oleksandr Kucher (2 menit 37 detik, Shakhtar vs Bayern, 2015).
2. Santiago Hezze (Barcelona vs Olympiacos)
Insiden yang dialami gelandang Olympiacos ini sarat kontroversi.
Pada menit ke-57, Hezze diusir setelah mendaratkan tangannya ke wajah pemain Barca, Marc Casado.
Sentuhan pria Argentina itu tampak mengenai muka Casado. Walau terlihat ringan saja, efeknya sampai bikin Casado terpelanting kesakitan.
Tak ada toleransi dari wasit, sentuhan 'maut' Hezze membuahkan kartu kuning kedua yang berubah jadi merah.
Dia sebelumnya mendapat kartu pertama akibat pelanggaran di setengah jam awal.
Reaksi Casado dihujani kritik karena dia dituding melakukan simulasi teatrikal.
3-4. Robert Andrich dan Ilya Zabarnyi (Leverkusen vs PSG)
Partai dengan skor paling gila (2-7) dan menghasilkan kartu merah paling banyak pula.
Kapten Leverkusen, Andrich, lebih dulu diusir karena melakukan sikutan kasar ke wajah Desire Doue.
Cuma empat menit kemudian, PSG ikutan mengurangi personel setelah Zabarnyi menarik Christian Kofane, yang memiliki kans cetak gol.
Skor masih imbang 1-1 ketika kedua tim sama-sama tinggal diperkuat sepuluh pemain sejak menit ke-38.
Namun, Paris menggila pada menit-menit berikutnya dengan menyarangkan enam gol tambahan berbalas satu saja dari tuan rumah.
5. Lorenzo Lucca (PSV Eindhoven vs Napoli)
Insiden paling paling konyol berakhir dengan pengusiran bomber dua meter milik Napoli di menit ke-76. Sang juara Italia sedang tertinggal 1-3.
Dalam sebuah upaya perebutan bola di kotak penalti PSV, Lorenzo Lucca terjatuh saat dihalangi Armand Obispo.
Alih-alih mendapatkan tendangan penalti atau minimal sepak pojok, eks striker Udinese dianggap melanggar Obispo.
Lucca kemudian tampak mengata-ngatai wasit Daniel Siebert sembari menunjuk kepalanya berkali-kali.
Laporan dari situs Area Napoli menyatakan Lucca diduga menyebut wasit 'gila' dan disuruh berpikir. Siebert dinilai keliru menganggapnya melakukan pelanggaran.
Wasit mendengarnya. Dia langsung mencabut kartu merah atas vonis penghinaan kepada sang pengadil.
Lucca sebisa mungkin membela diri. Dia menganggap Siebert hanya salah mengartikan kata-katanya.
"Saya tidak marah kepada Anda. Maksud saya, kepala bek itu (Obispo) memantulkan (bola, ke luar lapangan)," begitu dugaan pembelaan versinya.
Siebert bergeming. "Saya melihat Anda. Saya melihat jelas apa yang Anda lakukan," ucap wasit.
Kartu merah tetap diberikan, Napoli kehilangan seorang pemain, dan dibobol tiga gol tambahan berbalas satu di sisa laga.
