Sempat kalah pada set pertama, Alfin Daniel Pratama dkk. bangkit dalam laga di GOR Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, Minggu (19/10/2025).

Kemenangan diraih Indomaret dalam empat set dengan skoe 3-1 (23-25, 25-13, 25-16, 26-24).

Perumda Tirta Bhagasasi unggul duluan dalam laga yang berlangsung cukup ketat.

Namun, momentum Fahri Septian Putratama cs. terputus hujan deras yang mengganggu jalannya pertandingan.

Pertandingan sempat dihentikan sekitar 1 jam karena kebocoran yang terjadi di arena. Hujan mengguyur Magetan setelah set pertama.

Salah satu titik kebocoran berada di dekat tiang net di posisi empat untuk Perumda atau dua untuk Indomaret.

Para pemain mengisi jeda waktu dengan melakukan pemanasan hingga gim berupa juggling bola seperti yang dilalukan Perumda.

Saat pertandingan dilanjutkan, hujan kembali deras sehingga kebocoran kembali terjadi dan laga berhenti cukup lama.

Set kedua baru 2-0 dengan poin terakhir menjadi perdebatan apakah antena bergerak karena bola serangan Fahri atau tangan penghalau Indomaret.

Protes dilakukan pemain Perumda. Tayangan ulang dari video challenge tidak menampilkan sudut pandang yang cukup.

Poin tetap jadi milik Indomaret. Juara Livoli dua kali itu tampil lebih ganas dalam serangan maupun pertahanan.

Servis menekan Bintang Saputra sempat membuat Perumda terkunci lama hingga skor 20-8. Set kedua mereka menangi dengan skor telak 25-13.

Respons terlambat dari Perumda membantu Indomaret membalikkan kedudukan set dengan keunggulan 25-16 pada set ketiga.

Laga berjalan lebih ketat pada set keempat dengan kejar-kejaran poin yang terjadi.

Apes bagi Perumda, momentum kembali didapat Indomaret yang dapat mengejar dari ketertinggalan untuk membuka margin di 18-14.

Perumda belum menyerah dengan menyamakan skor di 23-23 dan deuce 24-24. Hanya saja, Indomaret lah yang mampu mengunci laga.

Fahri selaku kapten Perumda agak menyesalkan tertundanya laga hingga keputusan kontroversial pada awal set kedua.

"Sebenarnya sangat disayangkan hal-hal nonteknis seperti ini," kata Fahri kepada BolaSport.com dan awak media lainnya.

"Soalnya kami terpaksa berhenti pas sedang naik, pemanasan lagi, terus cool down lagi. Jadi feeling sama permainan kami rasanya terganggu."

"Soal challenge, posisi kamera di belakang saya jadi bolanya terlihat kena antena. Kalau kameranya agak geser atau di sebelah wasit, bakal kelihatan itu kena bola atau tangan (lawan)."

Kendati perjuangan timnya berakhir anti-klimaks setelah membuka peluang lolos ke final, Fahri tetap mensyukuri hasil yang diraihnya.