Geram Internal Barcelona Disebut Pecah karena Petinggi Klub Cawe-Cawe soal Lamine Yamal, Hansi Flick Sampai Ngomong Kasar - Semua Halaman - Bolasport
Geram Internal Barcelona Disebut Pecah karena Petinggi Klub Cawe-Cawe soal Lamine Yamal, Hansi Flick Sampai Ngomong Kasar - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, akhirnya angkat bicara soal isu perpecahan internal klub akibat Lamine Yamal.
Raksasa Liga Spanyol, Barcelona tengah dilanda isu perpecahan internal tim.
Hubungan Hansi Flick dengan Direktur Olahraga Barcelona, Deco, dikabarkan memburuk usai pertandingan melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions 2025-2026 pada 2 Oktober lalu.
Pemicunya karena Deco mengintervensi keputusan sang juru taktik asal Jerman untuk mencadangkan Lamine Yamal dalam laga tersebut.
Flick menolak memainkan Yamal sebagai starter sebagai hukuman atas tindakan indisipliner yang dilakukan remaja berusia 18 tahun itu.
Yamal diketahui datang terlambat dalam sesi latihan menjelang pertandingan..
Hukuman tersebut sejatinya sudah diberlakukan Flick sejak dirinya membesut tim Catalan pada Mei 2024.
Salah satu pemain Barcelona yang kerap dihukum karena terlambat adalah Jules Kounde.
Dalam kasus Yamal, Deco mendesak Flick agar memaafkan sang pemain dan tetap memainkannya sejak menit awal.
Namun, Hansi Flick merasa terganggu dengan permintaan tersebut karena mengusik otoritasnya sebagai pelatih.
Eks pelatih Bayern Muenchen itu sampai meminta Deco agar tak ikut campur dalam urusan kepelatihan sehingga membuat internal klub memanas.
Kabar ini diembuskan oleh media asal Spanyol, Caden SER.
Dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Girona dalam lanjutan Liga Spanyol 2025-2026, Hansi Flick ditanyai pendapatnya soal kabar tersebut.
Flick dengan keras membantah kabar tersebut.
Dia bahkan mengaku geram sampai mengucapkan kalimat kasar saat menyebut semua kabar itu cuma omong kosong belaka.
"Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan informasi itu," ucap Flick, dikutip dari Reuters.
"Tapi pada akhirnya, saya minta maaf atas pilihan kata-kata saya, tapi itu benar-benar omong kosong, oke?!"
"Saya tidak pernah, tidak pernah, ditanya seperti itu."
"Saya sangat menghargai bagaimana mereka percaya pada pekerjaan saya."
"Mereka tidak akan pernah menanyakan hal seperti itu kepada saya."
"Jadi saya bisa bilang itu omong kosong!"
"Jika seseorang mengatakan ini, dia berbohong," tutur mantan pelatih Timnas Jerman itu menambahkan.
