Erick Thohir Bakal Dipanggil DPR RI Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 - Kompas
Erick Thohir Bakal Dipanggil DPR RI Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, akan dipanggil oleh DPR RI, menyusul kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, yang meminta penjelasan dari Erick Thohir mengenai kegagalan tersebut.
DPR RI menilai bahwa Erick Thohir bertanggung jawab atas keputusan-keputusan strategis yang berujung pada hasil buruk ini.
Pemanggilan serupa sebelumnya pernah dilakukan begitu PSSI memutuskan melakukan pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Penunjukan Patrick Kluivert terbukti tidak memberikan hasil yang diharapkan bagi Skuad Garuda. Kluivert tak bisa meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.
“Saat itu beliau menyebut Patrick sebagai pilihan terbaik, hasil dari kalkulasi matang,” ungkap MY Esti Wijayati pada Kamis (23/10/2025) dilansir dari Warta Kota.
“Bahkan dengan dukungan naturalisasi. Tetapi sekarang hasilnya gagal total. Jadi, beliau harus bertanggung jawab,” tambahnya.
Esti mengakui kekecewaan masyarakat atas hasil buruk Timnas Indonesia di level internasional.
Harapan tinggi untuk melihat Indonesia berkompetisi di panggung dunia kini berbalik menjadi rasa frustrasi yang mendalam.
“Kekecewaan masyarakat itu sangat terasa. Saya sendiri jarang mengikuti sepak bola kecuali PSS Sleman,” ujarnya.
“Tetapi untuk level nasional, semua berharap Timnas bisa lolos ke Piala Dunia.”
“Tiba-tiba gagal dan ini jelas bukan sekadar takdir,” lanjutnya.
Esti juga menyesalkan keputusan PSSI yang mengganti Shin Tae-yong, pelatih yang dianggap berhasil meningkatkan performa Timnas.
Karena posisi Erick Thohir sebagai Menpora, DPR RI kini dapat memanggilnya untuk memberikan penjelasan langsung mengenai kegagalan ini.
“Ada yang salah. Pelatih yang sedang berprestasi malah diberhentikan,” jelasnya.
“Alasannya hanya karena sudah dihitung akan lebih baik. Faktanya tidak.”
“Kalau dulu saat beliau hanya Ketua PSSI, kami tidak bisa langsung memanggil karena harus melalui Kemenpora.”
“Tetapi sekarang beliau Menpora sekaligus Ketua PSSI, jadi bisa kami panggil langsung untuk menjelaskan semua,” lanjutnya.
Bukan Hanya Bahas Timnas Indonesia
Pemanggilan ini tidak hanya untuk membahas nasib Timnas Indonesia, tetapi juga mencakup mekanisme pembinaan atlet muda dan pengelolaan olahraga nasional ke depan.
Esti berharap pemanggilan ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola sepak bola di Indonesia.
“Kami akan bertanya detail. Ini bukan sekadar kalah tetapi menyangkut arah pembinaan sepak bola Indonesia,” tegasnya.
“Jangan sampai semangat besar publik justru padam karena salah urus,” imbuhnya.
“Kami ingin sepak bola Indonesia maju. Tetapi kalau sistemnya masih salah, keputusan masih tertutup, dan kebijakan tidak berpihak pada prestasi, maka hasilnya akan tetap seperti ini,” tutup Esti.