Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulu Tangkis Bulu Tangkis SEA Games Featured SEA Games

    Dalih Ganda Putra Malaysia yang Mulai Habis Bensin, Belum Lagi Dipaksa Turun Gunung ke SEA Games - Semua Halaman - Bolasport

    5 min read

     

    Dalih Ganda Putra Malaysia yang Mulai Habis Bensin, Belum Lagi Dipaksa Turun Gunung ke SEA Games - Semua Halaman - Bolasport.com

    Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:24 WIB
    Penulis : 


    AFP
    Ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, bertanding dalam pertandingan semifinal China Open di Changzhou, China, pada 26 Juli 2025.

    BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia mulai mendapatkan kritik karena penampilan mereka yang dianggap mengalami penurunan.

    Sorotan tertuju kepada dua pasangan terbaik mereka yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Goh Sze Fei Nur Izzuddin Rumsani.

    Berdasarkan ranking dunia terbaru pada Selasa (21/10/2025), ganda putra Malaysia menempatkan tiga wakil di papan atas pada posisi lima besar.

    Chia/Soh masih menempati peringkat dua dunia, Goh/Izzuddin peringkat empat, dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun yang baru naik ke ranking lima dunia.

    Namun, prestasi mereka dianggap menurunan pada turnamen BWF World Tour.

    Terakhir, Chia/Soh juga gagal memanfaatkan kesempatan saat lolos ke babak final Arctic Open 2025.

    Mereka kalah di final dan gagal juara usai ditumbangkan ganda putra Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.

    Adapun pada Denmark Open pekan lalu, Chia/Soh dan Goh/Izzuddin sudah tersingkir pada babak awal.

    Mantan pemain ganda putra Malaysia, Razif Sidek, mengungkapkan alasan mengapa performa kuat pasangan ganda putra yang ditunjukkan awal tahun mulai menurun.

    Razif menyebut mereka telah mengalami tekanan karena musim yang padat.

    Chia/Soh akan tampil di turnamen ke-18 tahun ini pada French Open 2025, sementara Goh/Izzuddin ke-15 kali.

    “Mereka bermain terlalu banyak turnamen, jadi sulit untuk tampil maksimal di setiap turnamen,” kata Razif, dilansir BolaSport.com dari NST.

    “Terkadang mereka harus ikut serta hanya untuk menghindari kehilangan poin peringkat, bahkan ketika mereka belum sepenuhnya siap. Itu membuatnya sulit untuk tetap konsisten," ujarnya.

    Aaron Chia/Soh Wooi Yik memulai tahun ini dengan kuat usai memenangkan tiga gelar yakni Kejuaraan Asia 2025, Thailand Open 2025, dan Singapore Open 2025.

    Mereka kemudian keluar sebagai runner-up pada tiga turnamen, Malaysia Masters 2025, China Open 2025, dan Arctic Open 2025.

    Namun, Razif mengatakan bahkan pasangan kelas dunia seperti mereka rentan terhadap kelelahan.

    “Tidak apa-apa jika mereka tidak selalu menang, asalkan mereka mempertahankan level keseluruhan mereka,” tambahnya.

    “Kita semua ingin melihat mereka mencapai lebih banyak final, tetapi kita juga harus memahami tekanan dari jadwal yang padat," ujar Razif.

    Razif juga mengkhawatirkan performa Goh/Izzuddin yang belum menemukan kembali sentuhan kemenangan mereka sejak memenangkan gelar India Open pada awal tahun ini.

    Pencapaian terbaik mereka setelahnya mencapai final Japan Open 2025, tetapi harus puas keluar sebagai runner-up.

    “Mereka belum pernah mencapai final dalam waktu yang cukup lama,” kata Razif.

    “Mungkin mereka (Goh/Izzuddin) tidak cukup berlatih sparring, dan satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan adalah dengan mengikuti turnamen sebagai bagian dari latihan mereka."

    "Itu mungkin menjelaskan mengapa mereka tidak bisa tampil baik di acara internasional tingkat atas," ujarnya.

    Selain jadwal padat, Aaron Chia/Soh Wooi Yik juga harus turun gunung berlaga pada SEA Games 2025 pada bulan Desember nanti.

    “Konsistensi dan kebugaran akan lebih penting daripada mengejar setiap gelar. Jika mereka bisa mengelola itu, mereka akan dalam kondisi baik untuk SEA Games,” kata Razif.

    Chia/Soh yang berpotensi lolos ke ajang BWF World Tour Finals justru harus berlaga pada SEA Games.

    Pasalnya, ajang BWF World Tour Finals akan berlangsung hanya tiga hari setelah turnamen bulu tangkis SEA Games berakhir.

    Malaysia terpaksa menurunkan para pemain terbaik mereka pada SEA Games 2025.

    Hal tersebut tak lepas dari hasil menyedihkan tim bulu tangkis Malaysia pada edisi terakhir SEA Games di Kamboja dua tahun lalu karena gagal membawa pulang medali emas.

    Komentar
    Additional JS