BOLASPORT.COM - Klub Turki, Adana Demirspor, mengeluarkan biaya lebih murah ketimbang PSSI saat memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih.

Patrick Kluivert harus melepas posisinya sebagai pelatih timnas Indonesia setelah 9 bulan menjabat.

Pria kebangsaan Belanda itu resmi diberhentikan dari tugasnya pada Kamis (16/10/2025).

Pemecatan Kluivert terjadi kurang dari sepekan usai timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026.

Skuad Garuda batal mentas di pesta sepak bola sejagat menyusul kekalahan dari Arab Saudi dan Irak dalam putaran keempat fase kualifikasi zona Asia.

Selama dibesut Kluivert, timnas Indonesia menderita empat kekalahan dari 8 pertandingan.

Adapun hasil lainnya adalah 3 kemenangan dan 1 kali imbang.

"Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination," tulis PSSI, Kamis (16/10/2025).

"Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun," sambungnya.

Pemutusan hubungan kerja Kluivert menimbulkan konsekuensi berupa kompensasi.

Mau tak mau PSSI harus membayar sejumlah uang untuk mengakhiri kontrak sang nakhoda yang tersisa 15 bulan.

Dengan asumsi gaji bulanan sebesar Rp 1,3 sampai Rp 1,5 miliar, federasi sepak bola nasional setidaknya harus menanggung biaya pesangon senilai Rp 33,8 miliar hingga Rp 39 miliar.

PSSI bukan pihak pertama yang memutus kontrak Kluivert di tengah jalan.

Adana Demirspor lebih dulu melakukan hal serupa dan mengeluarkan dana lebih kecil.

Berdasarkan laporan FIFA Football Tribunal, mereka merogoh kocek total 292 ribu euro (Rp 5,6 miliar) ketika memecat si pria kelahiran Amsterdam.

Nominal tersebut termasuk remunerasi.

Kluivert didepak oleh Demirspor pada 4 Desember 2023, kurang dari 6 bulan sejak ditunjuk sebagai pelatih.

Klub raksasa Turki itu merupakan tim asuhan Patrick sebelum datang ke Indonesia.

Kluivert sendiri memulai karier kepelatihan sejak 2010.

Dia mengawali perjalanan sebagai asisten pelatih untuk Brisbane Roar.

Setelahnya, eks striker Barcelona itu mudik ke negaranya buat membesut Twente U-21.

Kluivert bekerja di sana selama dua tahun sebelum menjadi asisten pelatih timnas Belanda.

Tahun 2015, Kluivert melakoni debut sebagai pelatih kepala bersama timnas Curacao.

Lalu perjalanan dia berlanjut ke Adana Demirspor dan terakhir Indonesia.