BOLASPORT.COM - Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk S. Sivasundaram, berbicara tentang masalah tujuh pemain naturalisasi ilegal.

Induk sepak bola dunia, FIFA sudah menjatuhkan pada tujuh pemain Timnas Malaysia yang dinilai melakukan pemalsuan dokumen.

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga dihukum karena memuluskan jalan tujuh pemain tersebut untuk membela Harimau Malaya.

Menariknya, hadirnya pemain-pemain tersebut langsung memberikan efek besar terutama di Kualifikasi Piala Asia 2027.

Selain itu, banyak pihak yang menuduh bahwa masalah ini muncul dari PSSI dan Timnas Indonesia yang melihat prestasi Malaysia semakin membaik.

Namun, tuduhan ini dipastikan salah karena bukan dari pihak Indonesia yang memberikan laporan.

Datuk S. Sivasundaram menjelaskan bahwa ada pihak dari Vietnam yang melaporkan tujuh pemain Malaysia ke FIFA.

Hal ini disampaikan pada sesi jumpa pers FAM yang dilaksanakan pada Jumat (17/10) siang.

Malaysia dan Vietnam sempat bertarung di Kualifikasi Piala Asia pada bulan Juni lalu.

"Pada 11 Juni 2025, sebuah pengaduan diajukan oleh seorang individu dari Vietnam yang mempermasalahkan keaslian dokumen terkait (pemain keturunan Malaysia)," kata Datuk S. Sivasundaram dilansir dari laman MakanBola.

FIFA yang menerima laporan pada bulan Juni lalu langsung bergerak cepat untuk melakukan investigasi.

Hasilnya, tempat lahir dari kakek/nenek tujuh pemain tersebut dipalsukan dengan mengubah tempatnya menjadi Malaysia.

Sementara itu, temuan FIFA menyebutkan bahwa mereka berasal dari Amerika Latin dan Belanda.

"Setelah itu, FIFA membuka penyelidikan atas masalah ini," ucap Datuk S. Sivasundaram.

"Dari Agustus hingga Oktober 2025, proses disipliner dilakukan oleh FIFA," terangnya.

Sivasundaram menambahkan bahwa FIFA kemudian menyampaikan masalah ini ke FAM.

Termasuk terkait permasalahan berkas naturalisasi yang jadi fokus utama.

FIFA memberikan hukuman berupa larangan untuk aktif di lingkungan sepak bola selama 12 bulan untuk tujuh pemain dan membayar sejumlah denda.

Pihak federasi juga dihukum denda karena masalah ini cukup merugikan banyak pihak.

Hal tersebut yang membuat FAM akan mencoba untuk membela diri meski diprediksi ini tidak akan mudah.

"Pada 22 Agustus 2025, FIFA memberi tahu Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM)," ujarnya melanjutkan.

"Mereka telah membuka proses disipliner formal terkait masalah ini," pungkasnya.