Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured FIFA Naturalisasi Sepak Bola Sepak Bola Internasional Timnas Malaysia

    Begini Cara FIFA Bongkar Kasus Pemalsuan 7 Dokumen Naturalisasi Timnas Malaysia - Kompas TV

    3 min read

     

    Begini Cara FIFA Bongkar Kasus Pemalsuan 7 Dokumen Naturalisasi Timnas Malaysia

    Kompas.tv - 7 Oktober 2025, 10:46 WIB


    Para pemain Malaysia berpose sebelum dimulainya pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Asia AFC Grup F antara Malaysia dan Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur Malaysia, Selasa, 10 Juni 2025. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

    JAKARTA, KOMPAS.TV - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah merilis hasil lengkap investigasi yang mengungkap secara detail cara pembongkaran kasus pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia.

    Putusan yang dirilis pada Senin (6/10/2025) ini memuat 69 poin bukti yang secara mutlak menjabarkan pelanggaran yang dilakukan.

    Kasus ini mulai diendus FIFA setelah adanya komplain mengenai eligibilitas tujuh pemain pasca-laga Malaysia melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025. Proses investigasi yang dilakukan oleh Sekretariat Komite Disiplin FIFA kemudian memfokuskan pada verifikasi garis keturunan para pemain.

    Bandingkan Dua Dokumen

    Bagaimana FIFA membongkar kejanggalan dokumen ini terletak pada perbandingan dua sumber data: dokumen yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan data asli yang berhasil didapatkan oleh FIFA.

    FIFA berhasil mendapatkan salinan sertifikat lahir kakek-nenek dari tujuh pemain tersebut. Ketika dokumen-dokumen ini disandingkan, terdapat perbedaan lokasi lahir yang mencolok.

    Federasi tertinggi sepak bola tersebut membuktikan bahwa kakek-nenek dari para pemain tertuduh: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgi, dan Hector Alejandro Hevel Serrano tidak lahir di Malaysia.

    Misal nenek Gabriel Arrocha, Maria Belen Concepcion, yang diklaim FAM lahir di Malacca, Malaysia, ternyata dokumen aslinya lahir di Santa Cruz de la Palma.

    Kasus serupa menimpa kakek Facundo Garces, Carlos Rogelio Fernandez.

    Ia diklaim lahir di Penang, Malaysia versi FAM, namun dokumen asli menyebutkan kelahirannya di Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina.

    Kejanggalan tampak pada lokasi lahir kakek Rodrigo Holgado, Omar Eli Holgado Gardon, yang diklaim lahir di George Town, Malaysia, padahal lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina.

    Sementara nenek Imanol Machuca, Concepcion Agueda Alaniz, diklaim lahir di Penang, tetapi lahir di Roldan, Argentina.

    Denda Rp7,3 Miliar dan Larangan Bermain 12 Bulan

    Hasil investigasi tuntas yang membongkar kejanggalan data ini berujung pada sanksi berat. FIFA menghukum FAM dengan denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar.

    Selain denda, ketujuh pemain yang terlibat dalam skandal ini juga dikenai denda masing-masing CHF 2.000 (sekitar Rp41 juta) dan dikenakan hukuman larangan bermain selama 12 bulan.

    FAM menyatakan akan meninjau dokumen lengkap tersebut dan berencana mengajukan upaya banding, meskipun putusan FIFA ini dirilis 10 hari setelah tenggat waktu yang diberikan sebelumnya.

    "FAM berpendapat bahwa penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diajukan sepenuhnya melalui proses banding resmi," tulis pernyataan FAM dilansir dari situsnya.

    Tag
    Komentar
    Additional JS