Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kualifikasi Piala Dunia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas Arab Saudi Timnas Indonesia

    Bedah Kekuatan Arab Saudi, Lawan Pertama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia | tempo.co

    4 min read

     

    Bedah Kekuatan Arab Saudi, Lawan Pertama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia | tempo.co

    PELATIH tim nasional Arab Saudi, Herve Renard, menyebut tekanan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebagai bagian dari tantangan yang justru ia nikmati. Ia menilai tekanan menjadi sumber adrenalin dalam kompetisi, terutama menjelang putaran keempat kualifikasi zona Asia di Jeddah mulai 8 Oktober 2025.

    Baca berita dengan sedikit iklan,

    “Sebagai pelatih, kami menyukai tekanan. Ini semacam adrenalin. Jika tidak ada tekanan dalam sepak bola, rasanya berbeda,” kata Renard dalam wawancara bersama Arab News.

    Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

    Baca berita dengan sedikit iklan,

    Arab Saudi akan menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim berjuluk The Green Falcons akan menghadapi Indonesia dan Irak di Stadion King Abdullah Sports City. Pertandingan ini akan menentukan langkah Arab Saudi menuju putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

    BACA JUGA
    Empat Pemain Timnas Indonesia Tiba di Arab Saudi pada Senin 6 Oktober

    Sebagai salah satu kekuatan utama di Asia, Arab Saudi memiliki tradisi panjang di kancah internasional. Mereka sudah enam kali lolos ke Piala Dunia dan tiga kali menjuarai Piala Asia. Kemenangan bersejarah 2–1 atas Argentina di Piala Dunia 2022 berkat gol Saleh Al-Shehri dan Salem Al-Dawsari masih menjadi tanda kepercayaan diri di level global.

    Namun, konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah Renard saat ini. Pada putaran ketiga kualifikasi, Arab Saudi tergabung di Grup C bersama Jepang, Australia, Indonesia, Bahrain, dan Cina. Green Falcons hanya finis di posisi keempat dengan 12 poin dari 10 laga. Mereka meraih tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan.

    BACA JUGA
    Arab Saudi Izinkan Umrah dengan Semua Jenis Visa

    Di bawah Renard, Arab Saudi menunjukkan organisasi pertahanan yang kuat dan disiplin taktis tinggi. Saat menahan imbang Jepang 0–0 di Stadion Saitama pada Maret lalu, mereka tampil rapi dalam menjaga ruang dan menutup jalur umpan. Mereka satu-satunya tim yang mampu menahan Samurai Biru tanpa kebobolan di fase itu.

    Namun, performa kandang justru menjadi titik lemah. Dari lima pertandingan kandang di putaran ketiga, Arab Saudi hanya menang dua kali. Mereka kalah 0–2 dari Jepang dan ditahan imbang Indonesia di Jeddah. Hasil buruk di kandang menjadi pengingat bahwa tekanan suporter sendiri kadang justru membebani pemain.

    Kekuatan Bola Mati dan Serangan Sayap

    Arab Saudi dikenal mematikan dalam situasi bola mati. Sekitar 40 persen gol mereka di putaran ketiga berasal dari set-piece, baik tendangan bebas, sepak pojok, maupun tendangan penalti. Renard memaksimalkan kemampuan Al-Dawsari dan Sultan Al-Ghannam dalam mengeksekusi bola mati. Gol Al-Dawsari ke gawang Cina pada Oktober 2024 menjadi contoh eksekusi sempurna dari skema itu.

    Di sisi lain, serangan sayap menjadi ciri khas permainan Arab Saudi. Kombinasi Al-Dawsari dan Saud Abdulhamid dari sisi kiri kerap menjadi ancaman serius. Firas Al-Buraikan sebagai penyerang tengah mengandalkan suplai bola silang untuk mengancam gawang lawan.

    Meski begitu, efisiensi di depan gawang masih menjadi persoalan. Dalam 10 laga kualifikasi terakhir, Arab Saudi hanya mencetak 12 gol. Rata-rata, mereka mencetak 1,2 gol per pertandingan.

    Peluang Indonesia

    Kondisi itu membuka peluang bagi Indonesia untuk mencuri poin. Skuad Garuda yang kini ditangani Patrick Kluivert diprediksi menerapkan formasi 4-3-3 dengan penekanan pada serangan balik cepat. Pemain seperti Ole Romeny, Miliano Jonathans, Stefano Lilipaly, dan Ricky Kambuaya bisa menjadi senjata dalam memanfaatkan ruang di lini pertahanan Arab Saudi.

    Tembakan jarak jauh menjadi opsi lain yang penting. Selain berpotensi menghasilkan gol, tembakan dari luar kotak penalti dapat memaksa pertahanan Arab Saudi melakukan kesalahan. Kluivert diperkirakan akan menginstruksikan pressing tinggi di awal laga, sekaligus menjaga kestabilan di lini tengah untuk menahan agresivitas sayap lawan.

    Arab Saudi tetap favorit di Grup B. Tapi, pengalaman menunjukkan bahwa mereka rentan saat menghadapi tim dengan motivasi tinggi. “Kami tahu apa yang diharapkan masyarakat dari kami. Namun kami juga berharap dukungan penuh dari mereka,” ucap Renard.

    Renard berupaya menjaga keseimbangan antara tekanan dan semangat positif di timnya. Ia menilai faktor mental menjadi penentu dalam perjalanan panjang menuju Piala Dunia. 

    Dengan pengalaman dan dukungan penuh publik Jeddah, Green Falcons masih menjadi favorit kuat untuk lolos. Namun, jika Indonesia mampu menjaga disiplin dan memanfaatkan kelemahan di laga kandang, peluang mencuri poin tetap terbuka lebar.

    Komentar
    Additional JS