BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, mengungkapkan kriteria yang cocok menjadi pelatih timnas Indonesia.

Nantinya, ia akan berdiskusi dengan Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Kursi pelatih timnas Indonesia masih kosong setelah PSSI mendepak Patrick Kluivert pada 16 Oktober 2025.

PSSI tidak terburu-buru mencari pelatih baru untuk skuad Garuda.

Kepada awak media termasuk BolaSport.com, Alexander Zwiers mengatakan pihaknya tidak terlalu fokus mencari pelatih yang terikat dengan warga negaranya.

Perlu diketahui, mantan Direktur Teknik Lebanon itu berasal dari Belanda.

Ada satu pelatih asal Belanda yang tengah digosipkan menjadi pelatih timnas Indonesia.

Sosok tersebut adalah Frank de Boer yang pernah bertugas menjadi pelatih Inter Milan pada 2016.

"Profil pelatih yang kami cari tidak terikat soal kewarganegarannya (Belanda)."

"Titik awal kami itu selalu berusaha mencari sosok yang tepat dan cocok untuk timnas Indonesia," ucap Alexander Zwiers.

Pria berusia 50 tahun itu ingin pelatih baru timnas Indonesia nantinya bisa mencapai kesepakatan untuk membawa Tim Merah Putih setidaknya lolos ke Piala Dunia 2030.

Walaupun PSSI sebenarnya mempunyai roadmap agar timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2034.

"Kami akan membahas lebih mendalam tentang hal-hal spesifik yang ingin kami selaraskan dengan visi misi kami pada 2030," ucap Alexander Zwiers.

"Kami ingin lolos untuk Piala Dunia selanjutnya di 2030," lanjutnya.

Sejauh ini, ia belum menemukan sosok pelatih yang pas menukangi timnas Indonesia.

Proses pencarian pelatih timnas Indonesia masih akan terus berlanjut, setidaknya sampai akhir 2025.

Tugas pelatih itu nantinya membentuk sebuah tim yang kuat untuk Piala Asia 2027.

Masih ada waktu satu tahun ke depan agar timnas Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2027.

"Jadi pelatih selanjutnya harus memiliki rekam jejak yang terbukti tampil baik dalam jangka waktu pendek yakni Piala Asia 2027," ucap Alexander Zwiers.

Pelatih baru nanti juga harus bisa berhubungan dengan komunitas suporter.

Jadi pelatih itu bisa menerima saran dan kritik dari suporter timnas Indonesia.

"Pelatih harus bisa berhubungan dengan suporter, itu identitas yang kami pegang."

"Jadi, itu adalah pilar dasar yang tengah kami kerjakan."

"Namun, kami masih mendalami mengenai KPI kami secara detail," tutup Alexander Zwiers.