Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Moto2 moto3 MotoGP Spesial

    Rencana Baru MotoGP Bikin Moto2 dan Moto3 Kurang Penting, Masuk Grand Prix Terancam Pakai Jalur Uang - Semua Halaman - Bolasport.com

    6 min read

     

    Rencana Baru MotoGP Bikin Moto2 dan Moto3 Kurang Penting, Masuk Grand Prix Terancam Pakai Jalur Uang - Semua Halaman - Bolasport.com

    By Ardhianto Wahyu, Minggu, 14 September 2025 | 21:15 WIB
    Suasana start balapan Moto3 Hungaria di Sirkuit Balaton Park, Balatonfokajar, Hongaria, 24 Agustus 2025. (MOTOGP.COM)

    BOLASPORT.COM - Eksistensi tim balap Moto2 dan Moto3 makin terbatas seiring rencana untuk menaruh perhatian lebih besar ke MotoGP. Menggeluti karier balap motor terancam memerlukan biaya lebih mahal.

    Sejumlah perubahan dilakukan seiring akuisisi Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP oleh Liberty Media yang juga memiliki Formula 1.

    Daya tarik MotoGP coba dilipatgandakan dengan pengaturan susunan acara hingga detail di luar arena seperti denah paddock.

    Terkini misalnya, ada perubahan pada sesi lagu kebangsaan tuan rumah lomba dengan para pembalap MotoGP kini berbaris di bagian depan.

    Ini mirip dengan Formula 1.

    Rencana berikutnya, seperti dilansir dari The-Race, bangunan utama di dekat pit lane hanya akan diperuntukkan untuk garasi tim-tim balap MotoGP.

    Boks tim-tim Moto2 dan Moto3 dipindahkan ke bangunan sementara di sudut lain dari paddock, kemungkinan akan terpusat dengan area kantor dan hospitalitas.

    Ini bukan pemandangan baru karena hal serupa terjadi di sirkuit-sirkuit yang jalur pitnya relatif kecil tetapi selama ini hanya sebagian tim saja alih-alih semua di luar MotoGP.

    Perubahan ini kian mengecilkan eksposure terhadap kategori tengah dan ringan dari ajang balap motor grand prix ini.

    Semula dianggap sama pentingnya karena sama-sama kejuaraan dunia, Moto2 dan Moto3 makin berubah menjadi kelas pengembangan pembalap.

    Sejak tahun lalu misalnya, jumlah sesi latihan bebas untuk Moto2 dan Moto3 berkurang satu dengan ditiadakannya sesi pemanasan pada Minggu pagi jelang lomba.

    Ini dilakukan untuk memberi ruang bagi parade pembalap (khusus kelas MotoGP tentunya) di mana mereka diarak mengelilingi sirkuit di atas mobil bak terbuka.

    Masih menurut The-Race, bahkan ada gagasan gila untuk membatasi Moto2 dan Moto3 sebagai kejuaraan yang hanya dilangsungkan di Eropa.

    Akan tetapi, ide tersebut tidak dilanjutkan.

    Bagi tim-tim Moto2 dan Moto3 yang mayoritas independen, hal-hal semacam ini berdampak buruk terhadap sokongan finansial mereka.

    Pasalnya, spot yang ditawarkan kepada sponsor juga terancam makin berkurang.

    Kondisi ini bisa memberi ruang lebih terhadap fenomena pembalap bayaran alih-alih bagi tim untuk bertaruh dengan prospek menjanjikan.

    "Ada kekhawatiran dari tim-tim (Moto2 dan Moto3) bahwa langkah apa pun yang membatasi visibilitas seri dan paddock serta aksesnya akan membuat mereka tidak punya pilihan lain."

    "Tidak ada pilihan lain kecuali mulai mencari pembalap yang mampu membawa dana enam digit (ratusan ribu euro) untuk mendapatkan kursi, daripada sekadar pembalap paling berbakat."

    Di sisi lain, ada jalur prestasi melalui pabrikan-pabrikan di MotoGP.

    Contohnya tidak lain dan tidak bukan adalah para pembalap Indonesia yang berlomba di jagat MotoGP sekarang.

    Mario Suryo Aji di Moto2, Fadillah Arbi Aditama di Moto3, sampai Veda Ega Pratama-Muhammad Kiandra Ramadhipa di MotoGP Rookies Cup dan JuniorGP, meniti karier bersama Honda.

    Hanya Honda dan KTM yang mengelola skuad junior di Moto2 dan Moto3.

    Sementara Yamaha baru tahun ini memulai ekspansi ke Moto2 dan berencana untuk melebarkan sayap ke Moto3 pada masa mendatang.

    Dari jajaran tim independen, hanya tersisa Gresini yang punya tim balap di MotoGP dan kategori bawah Moto2/Moto3 secara mandiri.

    Sementara Tech3 bekerja sama dengan KTM di kelas Moto2 dan Moto3. Demikian pula dengan Pramac bersama Yamaha di Moto2.

    Pendekatan serupa telah terjadi di Formula 1 dengan tim-tim yang berlomba memiliki akademi bagi pembalap muda di kompetisi junior seperti Formula 2 dst. Akademi, bukan tim.

    Meski begitu, jumlah tim yang didukung pabrikan tetap saja minoritas dibandingkan tim-tim balap yang diurus pihak swasta.

    Komentar
    Additional JS