Media Vietnam Sebut Timnas Malaysia Berpotensi Dapat Sanksi Lebih Berat Imbas Skandal Naturalisasi, Didiskualifikasi hingga Hasil Laga Resmi Dibatalkan?
Sepak bola Internasional
- Reporter :
- Editor :Maulana Yusuf
Jakarta, tvOnenews.com - Media Vietnam menyebut Timnas Malaysia berpotensi dapat sanksi lebih berat dari FIFA. Hal itu tak lepas imbas skandal naturalisasi ilegal yang baru-baru ini terbongkar.
Pada Jumat, 26 September 2025, FIFA memberi pengumuman cukup mengejutkan. Di mana, Komite Disiplin FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya.
Ketujuh pemain itu yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao, Jon Irazabal dan Hector Hevel. Mereka dianggap melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait dengan pemalsuan dokumen.
- Instagram - Malaysia National Team
FIFA pun memberikan sanksi denda kepada FAM sebesar CHF 350.000 atau sekira Rp73 miliar. Sementara untuk tujuh pemain di atas disanksi denda sebesar CHF 2.000 atau setara Rp41 juta.
Ketujuh pemain itu juga dijatuhi hukuman tambahan berupa larangan terlibat dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama 12 bulan alias dibekukan. Sanksi tersebut efektif sejak tanggal pemberitahuan keputusan.
Sementara itu, media Vietnam, Soha Vn, menyebut Timnas Malaysia berpotensi akan mendapat sanksi lebih berat dari FIFA. Salah satunya, Harimau Malaya bisa dinyatakan kalah dalam beberapa pertandingan yang diperkuat tujuh pemain naturalisasi di atas.
- x.com/FAM_Malaysia
"Tim Malaysia menghadapi kejutan besar: Mungkinkah mereka dihukum kalah dalam banyak pertandingan, sehingga kehilangan kesempatan bersaing dengan tim Vietnam (di Kualifikasi Piala Asia 2027)?” tulis Soha Vn dalam artikelnya.
Sebelumnya, ketujuh pemain naturalisasi illegal tersebut bermain dalam kemenangan 4-0 Malaysia atas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027. Andai banding FAM tidak diterima FIFA, kata Soha Vn, maka Malaysia akan dinyatakn kalah 0-3 dari Vietnam.
"Jika Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) gagal mengajukan banding, tim tersebut kemungkinan akan dihukum kalah 0-3 karena menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat,” tulis media Vietnam itu.
Malaysia tidak hanya menggunakan pemain naturalisasi illegal di atas saat menghadapi Vietnam. Sejak Maret 2025 hingga saat ini, ketujuh pemain yang disebutkan di atas juga telah bermain di banyak pertandingan internasional resmi lainnya.
Di antaranya, dalam kemenangan Malaysia 2-0 atas Nepal di Kualifikasi Piala Asia 2027. Dalam pertandingan tersebut, Hector Alejandro Hevel Serrano (umumnya dikenal sebagai Hector Hevel) mencetak gol pembuka untuk Malaysia.
Sehingga, menurut Soha Vn, Malaysia juga terancam dinyatakan kalah dari Nepal jika banding FAM tidak diterima FIFA. Kemudian, kata mereka, laga-laga Harimau Malaya lain di FIFA Matchday juga berpotensi dibatalkan hasilnya.
“Kini, Malaysia bisa saja didiskualifikasi oleh Nepal,” tulis Soha Vn.
“Selain itu, pertandingan persahabatan internasional pada jadwal FIFA Days yang menyumbangkan banyak poin bagi tim Malaysia di peringkat FIFA juga berisiko dibatalkan hasilnya,” tambah media Vietnam itu.
Perlu dicatat, sebelum FAM menyelesaikan proses banding dengan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengeluarkan sanksi, semuanya masih hipotetis. Belum diketahui apakah akan ada sanksi tambahan dari FIFA atau tidak.
Namun jika melihat dari kasus-kasus sebelumnya yang dialami negara lain, FIFA bahkan pernan mendiskuaifikasi dari turnamen resmi. Salah satunya yang dialami Timor Leste gara-gara skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.
Kasus itu terjadi pada 2017. Saat itu, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Timor Leste setelah ditemukan dokumen 12 pemain naturalisasi yang telah dipalsukan.
Salah satu sanksi paling berat adalah dilarangnya Timor Leste untuk ikut serta dalam Kualifikasi Piala Asia 2023. Selain itu, sebanyak 29 pertandingan internasional yang pernah melibatkan pemain-pemain bermasalah tersebut resmi dibatalkan.
Pihak federasi juga dijatuhi denda sebesar 56 ribu dolar AS, dengan masa percobaan selama dua tahun. Skandal yang dialami oleh Timor Leste mirip dengan apa yang dilakukan Malaysia. Lantas, akankah FIFA berani memberikan sanksi yang sama? Menarik dinantikan.
(yus)