Klub Indonesia Wajib Belajar dari Buriram United, Berhasil Jual Jersey Sebanyak 85 Ribu Baju dan Dapat Uang Rp36 Miliar - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Indonesia,
Klub Indonesia Wajib Belajar dari Buriram United, Berhasil Jual Jersey Sebanyak 85 Ribu Baju dan Dapat Uang Rp36 Miliar - Semua Halaman - Bolasport.com
Shayne Pattynama membuat asis bantu Buriram United menang di Liga 1 Thailand. (Instagram @buriramunitedofficial)
BOLASPORT.COM - Klub asal Thailand, Buriram United, benar-benar jago dalam menjual jersey kepada suporternya.
Tidak tanggung-tanggung, Buriram United sudah menjual sebanyak 85 ribu jersey yang menghasilkan puluhan miliar.
Lewat penjualan jersey saja, Buriram United bisa membantu menghidupi kebutuhan tim selama satu musim.
Benar-benar, Buriram United patut diberikan jempol.
Klub-klub Indonesia pun bisa meniru cara penjualan jersey dari Buriram United.
Buriram United butuh banyak pemasukan karena mereka bermain di empat kompetisi musim ini.
Tim yang dibela Sandy Walsh dan Shayne Pattynama itu bertarung di Thai League 1, Piala Thailand, ASEAN Club Championship, dan ACL Elite 1.
Manajemen Buriram United tidak boleh hanya mengandalkan sponsor dan pemasukan tiket dari suporter.
Penjualan jersey menjadi satu-satunya cara untuk menghidupi klub agar tetap stabil.
Buriram United pertama kali menjual jersey home berwarna biru pada 2 Agustus 2025.
Buriram United menerapkan skema pre order kepada suporternya apabila ingin mendapatkan jersey tersebut.
Dengan waktu pemesanan hanya satu hari, Buriram United sukses menjual jersey kandang sebanyak 30 ribu baju.
Satu jersey Buriram United dijual dengan harga 840 bath.
Adapun, satu bath itu sekitar Rp519 rupiah.
Artinya, Buriram United hanya menjual jersey dengan harga murah yakni Rp435 ribu.
Nilai jual jersey Buriram United itu melebihi harga dari klub-klub Indonesia seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya, yang rata-rata di atas Rp500 ribu.
Dengan harga Rp435 ribu dan laku 30 ribu jersey kandang, Buriram United sudah mendapatkan uang sebesar Rp13 miiliar.
Untung besar dari jersey kandang, Buriram United kembali meluncurkan baju perang tandang pada 9 Agustus 2025.
Masih dengan proses yang sama yakni pre order selama satu hari ke depan, jersey tandang Buriram United lagi-lagi laku sebanyak 30 ribu baju.
Dengan harga yang sama, Buriram United kembali mendapatkan uang sebesar Rp13 miliar.
Hanya sembilan hari berjualan jersey kandang dan tandang, Buriram United sudah mengantongi pendapatkan kotor Rp26 miliar.
Selang satu bulan tepatnya 6 September 2025, Buriram United meluncurkan lagi jersey ketiga.
Masih pesan dengan pre order, jersey ketiga Buriram United laku sebanyak 25 ribu baju.
Buriram United lagi-lagi mendapatkan uang sebesar Rp10 miliar dari jersey ketiga.
Total dari penjualan ketiga jersey itu, Buriram United sudah mengantongi Rp36 miliar.
Buriram United tidak berhenti di sana untuk menjual jersey.
Lagi-lagi mereka mengumumkan akan menjual jersey khusus tampil di ACL Elite 1 pada 12 September 2025.
Masih dengan harga yang sama, belum diketahui berapa jersey yang akan terjual.
Kemungkinan besar sama dengan penjualan jersey kandang, tandang, dan third.
Belum lagi penjualan jersey kiper yang dimana Buriram United menggunakan konsep lengan panjang.
Ada lagi merchandise Buriram United seperti baju, polo shirt, jaket, celana, tas, syal, topi, gantungan kunci, dan lain-lainnya.
Buriram United seakan melihat lebih tajam bahwa tim harus hidup dari merchandise.
Fenomena ini tidak dilihat oleh klub-klub Indonesia, terutama tim Super League 2025/2026 yang menjual jersey cukup mahal.
Padahal dengan harga yang terjangkau bisa membuat klub-klub Indonesia mendapatkan uang banyak dari penjualan jersey.
Konsep pre order juga perlu diterapkan oleh tim Indonesia.
Diyakini, pemasukan uang bisa lebih banyak kepada klub-klub tersebut.
