Heboh Aturan Penonton Dilarang Merekam Pertandingan dari Tribune, I.League Beri Klarifikasi: Hanya untuk Jurnalis dan Influencer - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia,
Heboh Aturan Penonton Dilarang Merekam Pertandingan dari Tribune, I.League Beri Klarifikasi: Hanya untuk Jurnalis dan Influencer - Semua Halaman - Bolasport.com
Suasana laga pembukaan Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/8/2025) malam. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)
BOLASPORT.COM - Penyelenggara Super League dan Championship, I.League mengklarifikasi soal aturan yang tidak memperbolehkan adanya perekaman pertandingan dari tribune oleh penonton.
Dalam beberapa hari terakhir, viral di media sosial aturan dari I.League mengenai larangan perekaman yang dilakukan penonton di tribune untuk pertandingan Super League dan Championship.
Operator kompetisi di Indonesia itu mengklarifikasi bahwa maksud dari aturan tersebut adalah bukan untuk membatasi penonton umum.
I.League menegaskan bahwa larangan itu hanya berlaku untuk jurnalis di tribune media dan influencer.
"Menyambut antusiasme para penggemar yang luar biasa di setiap pertandingan, I.League hari ini memberikan klarifikasi mengenai kebijakan produksi konten di dalam stadion," tulis pernyataan I.League dalam laman resminya pada Kamis (11/9/2025).
"Judul utama dari kebijakan ini sederhana: tidak ada regulasi khusus yang membatasi penonton umum," tambahnya.
Pembatasan aksi perekaman oleh jurnalis di tribune media dan influencer dilakukan demi menghormati pemegang hak siar Super League dan Championship.
Sedangkan untuk penonton umum, tidak ada sama sekali pembatasan selama menonton pertandingan.
Selama aksi perekaman video atau pengambilan foto tidak untuk monetisasi, maka tidak ada masalah dari I.League.
"I.League sepenuhnya menghargai peran krusial penonton dalam menciptakan atmosfer stadion yang elektrik dan penuh semangat," tulisnya.
"Selama aktivitas produksi konten oleh penonton, seperti merekam video atau mengambil foto, bersifat non-komersial (misalnya sekadar membagikan pengalaman pribadi di media sosial tanpa tujuan menjual atau monetisasi), I.League memandangnya sebagai bagian tak terpisahkan dari semarak pertandingan."
"I.League mendorong para suporter untuk terus berbagi momen kebahagiaan mereka."
"Posisi media dalam pertandingan memiliki batasan tugas yang spesifik untuk memastikan alur kerja yang efisien dan menghormati hak siar yang ada."
"Mengenai pengambilan video dari tribun media oleh wartawan: saat ini I.League belum memberikan izin untuk itu. Kebijakan ini diterapkan karena semua hak siar untuk pertandingan telah dikelola secara eksklusif oleh pihak yang memiliki lisensi resmi, dalam hal ini EMTEK."
"Untuk para pembuat konten seperti YouTuber dan influencer, I.League memahami keinginan untuk mengabadikan pertandingan."
"Namun, alasan pembatasan perekaman video untuk tujuan komersial adalah adanya potensi kegiatan yang signifikan dan tumpang tindih dengan hak siar resmi," tambahnya.
Selanjutnya untuk influencer, I.League mengaku masih menyiapkan mekanisme tersendiri untuk mengakomodasi keinginannya dalam membuat konten selama pertandingan Super League atau Championship.
"Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi hak media resmi sekaligus tetap mengapresiasi kreativitas para pembuat konten, I.League juga tengah menyiapkan mekanisme tersendiri bagi YouTuber maupun konten kreator yang ingin membuat konten pertandingan," tulis pernyataan I.League.
"Mekanisme ini nantinya akan mengatur ruang lingkup dan tata cara perekaman serta distribusi konten agar tidak bertentangan dengan hak siar yang telah dimiliki oleh pihak resmi."
"Detail mengenai mekanisme tersebut akan diumumkan secara resmi pada tahap berikutnya, setelah melalui proses diskusi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait."
"I.League berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan antara pengalaman otentik para penonton dan kewajiban profesional kepada para pemegang hak siar."
"I.League berterima kasih atas pengertian dan kerja sama dari para penonton, media, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung kemajuan sepak bola Indonesia," tambahnya.
