Hasil Korea Open 2025 - Hakim Garis Bermasalah, Protes Ginting Tak Digubris saat Nishimoto Cepat-Cepat Ingin Salaman - Semua Halaman - Bolasport.com
Bulu tangkis Indonesia,
Hasil Korea Open 2025 - Hakim Garis Bermasalah, Protes Ginting Tak Digubris saat Nishimoto Cepat-Cepat Ingin Salaman - Semua Halaman - Bolasport.com
Hasil Korea Open 2025 - Hakim Garis Bermasalah, Protes Ginting Tak Digubris saat Nishimoto Cepat-Cepat Ingin Salaman
Aksi protes tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (bawah), karena pengembaliannya yang masuk dinyatakan keluar pada babak kedua Korea Masters 2025 di Suwon, Korea Selatan, 25 September 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, terpaksa menyudahi langkahnya setelah dikalahkan Kenta Nishomoto di babak kedua Korea Open 2025. Laga ini ditutup poin kontroversial.
Laju Anthony Sinisuka Ginting terhenti di babak kedua Korea Open 2025 yang digelar di Suwon Gymnasium, Suwon, Korea Selatan, Kamis (25/9/2025).
Asa finalis All England Open 2024 tersebut musnah setelah kalah dari Kenta Nishimoto dalam dua gim langsung.
Upaya Ginting untuk meredam permainan reli musuh yang sudah ditemuinya sampai 13 kali itu belum berhasil.
Namun, hasil hari ini lebih menyakitkan karena poin terakhir yang semestinya poin Ginting justru diputuskan keluar oleh hakim garis.
Ginting berusaha memprotes ke umpire atau wasit pertandingan tetapi tidak berhasil.
Dalam siaran langsung, bola hasil netting-nya terlihat jatuh di dalam garis. Akan tetapi, Nishimoto lebih memilih cepat-cepat mengakhiri laga dengan bersalaman ke perangkat pertandingan.
Indra Wijaya selaku pelatih tunggal putra Indonesia pun berusaha memanggil referee atau wasit turnamen dari BWF.
Ginting enggan menyudahi laga karena dia bersikukuh poin terakhir bisa membuka peluang setting dengan skor 20-20.
Setelah berdebat agak lama, pada akhirnya BWF tidak punya solusi karena challenge memang tidak tersedia di Lapangan 3 yang dipakai Ginting dan Nishimoto.
Ginting sebetulnya memulai gim pertama dengan start baik, dia berhasil unggul 4-1 cukup cepat.
Namun siapa sangka, keunggulan cepat itu juga cepat hilangnya saat Nishimoto berbalik menekan.
Beberapa kesalahan antisipasi membuat Ginting merugi hingga tertahan cukup lama sampai tertinggal 4-7.
Tipikal Nishimoto yang berpola main reli mulai mempengaruhi laju serangan Ginting.
Ginting tidak menyerah, dia mencoba mengejar dari 11-15, 16-19 sampai 18-20.
Sayangnya, backhand smes yang terburu-buru membuat pukulannya justru membentur net.
Ginting pun kehilangan gim pertama cukup sengit dengan skor 18-21.
Pada gim kedua, Ginting tertinggal sampai 5-8. Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu masih terus ditekan sampai 9-13.
Momentum sempat didapatkan Ginting tatkala dia mendekat 12-13, tetapi Nishimoto lagi-lagi menjauh.
Ginting kurang sabar saat pertahanan wakil Jepang itu begitu rapat. Smes silang dia justru terlalu lebar dan membuatnya tertinggal 12-16.
Atlet jebolan PB. SGS PLN Bandung itu lama terkunci di angka 12. Poin Ginting sulit beranjak dan makin ketinggalan di 12-18.
Mental baja Ginting teruji. Dia belum menyerah dan kembali mendapat peluang dengan sukses memangkas jarak 18-19.
Sayangnya, lagi-lagi drive terburu-buru dari dia membentur net. Ginting tertinggal dalam keadaan terdesak 18-20.
Kesempatan kedua sempat terlihat akan didapatkan Ginting setelah pengembaliannya jatuh tipis di bidang permainan. Namun, hakim garis menyatakan out.
Sementara Ginting memprotes, Nishimoto tidak menggubris dan bersegera bersalaman dengan wasit dan hakim servis.
Jeda sempat terjadi lama saat Indra Wijaya juga turun tangan. Apa daya fitur challenge tidak bisa diminta kecuali di lapangan utama (lapangan 1).
Ginting mencoba berlapang dada, tetap bersalaman tapi kekecewaan terlihat jelas dari gesture-nya. Ditutup potensi ketidakadilan, dia kalah dengan skor akhir 18-21, 19-21.