Evan Dimas Beberkan Alasan Vakum Jadi Pesepak Bola Profesional dan Fokus di Sanggar Nuswantara - BOLASPORT
Sepak bola Indonesia,
Evan Dimas Beberkan Alasan Vakum Jadi Pesepak Bola Profesional dan Fokus di Sanggar Nuswantara - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Mantan pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas, mengungkapkan alasan vakum jadi pesepak bola profesional dan memilih fokus di sanggar Saraswati Nuswantara, Tulungagung, Jawa Timur.
Nama Evan Dimas memang sempat hangat jadi perbincangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Pasalnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu tiba-tiba terlihat memimpin latihan di lapangan desa Mojoarum Tulungagung, Jawa Timur.
Padahal Evan Dimas diketahui masih berusia 30 tahun, dan musim lalu 2023/2024 lalu masih berkarier dengan Persik Kediri.
Akan tetapi, tiba-tiba mantan pemain Persebaya Surabaya ini tak lagi berkarier di sepak bola.
Evan Dimas musim 2025/2026 ini tak bergabung dengan tim mana pun di Super League, padahal ia diketahui sebelumnya selalu menjadi andalan di Timnas Indonesia dari berbagai kelompok usia.
Evan Dimas mengaku bahwa sebenarnya ia sempat mendapat penawaran dari klub, meski tak mengungkapkan klub mana.
Bahkan ia juga mengaku ada tawaran untuk menjadu asisten pelatih, tetapi ia memilih fokus dengan di sanggar.
“Ya dulu ada, penawaran dari klub ada. Penawaran menjadi assistant pelatih ya ada juga,” ujar Evan Dimas kepada awak media termasuk BolaSport.com seusai coaching clinic di Garuda Store GBK, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Evan Dimas mengaku sebenarnya rasa ingin kembali berkompetisi pasti masih ada, hanya saja saat ini ia inin fokus di sanggar Sawaswati Nuswantara.
Ia mengaku saat ini ia memilih untuk berbagi ilmu kepada para pemain muda.
“Ya, saya sekarang lebih banyak di Tulungagung mas, lebih tempatnya di Sanggar Saraswatin Nusantara,” kata Evan Dimas.
Pemain berusia 30 tahun itu mengaku saat ini memilih untuk mendidik pemain-peemain muda bukan hanya soal skill saja, tetapi juga etika.
Ini karena sanggar Saraswati Nuswantara bukan hanya sekedar tempatlatihan, tetapi banyak aktivitas seni, budaya, sains, hingga olahraga.
“Saya di sana mendidik generasi muda, melalui sepak bola. Jadi saya di sana menanamkan, bukan cuma skill dan teknik, tapi mengedepankan etika dan moral,” jelas Evan.
“Dan yang perlu diketahui di sana, bukan cuma SSB, di sana ada sosial kemasyarakatan, pertanian juga, seni dan budaya, terus pecinta alam.”
“Jadi di sana, dari kalangan usia semua kumpul di sana. Saya banyak belajar di tempat situ, dan saya mendapatkan sesuatu yang selama ini saya tidak pernah saya dapatkan.”
Saat ditanya terkait ada keinginan kembali beraksi di lapangan sebagai pemain profesional.
Evan Dimas mengaku bahwa keinginan itu ada, tetapi ia saat ini fokus melatih para pemain muda ini.
Ini bahkan menjadi salah satu alasan ia vakum dari kompetisi profesional karena ingin berbagi ilmu dengan para pemain muda.
“Ya, keinginan untuk bermain sebenarnya masih ada sih, masih ada. Naluri saya, kayak tadi ingin main masih ada, cuman saya harus fokus dulu,” ungkap Evan Dimas.
“Fokus artinya apa? Saya ingin benar-benar menimba ilmu, tentang kepelatihan juga, karena menurut saya membagikan ilmu generasi muda tidak bisa sembarangan.”
“Saya harus benar-benar total, saya harus benar-benar menanam akarnya dengan kuat, sehingga adik-adik ini nanti bertumbuh dengan kuat dan taat,” tuturnya.
