Erick Thohir Sudah Wanti-wanti soal Naturalisasi, 3 Bulan Berselang Malaysia Terjerat Skandal Pemain Ilegal - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Internasional,
Erick Thohir Sudah Wanti-wanti soal Naturalisasi, 3 Bulan Berselang Malaysia Terjerat Skandal Pemain Ilegal - Semua Halaman - Bolasport.com
Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
By Bagas Reza, Sabtu, 27 September 2025 | 13:45 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)
BOLASPORT.COM - Erick Thohir sudah menyatakan proses naturalisasi harus hati-hati sejak Juli 2025, Malaysia malah terjerat skandal 3 bulan berselang.
Ketum PSSI, Erick Thohir pernah mewanti-wanti bahwa proses naturalisasi harus hati-hati.
Tiga bulan sejak omongan Erick, justru Timnas Malaysia terjerat skandal pemain ilegal.
Tepat pada Jumat (26/9/2025), FIFA resmi menjatuhkan hukuman kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengenai pemalsuan dokumen 7 pemain naturalisasi mereka.
"Komite Disiplin FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM)," bunyi rilis FIFA.
Baca Juga: AFC Buka Suara soal Sanksi FIFA untuk FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia
Para pemain Timnas Malaysia selebrasi seusai menghancurkan Vietnam dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 10 Juni 2025. (INSTAGRAM.COM/FAMALAYSIA)
"Dan tujuh pemain – Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano."
"Atas pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) yang berkaitan dengan pemalsuan dan pemalsuan dokumen," tambahnya.
Atas pelanggaran ini, FAM harus membayar denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3M.
Pemain yang terlibat didenda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41 juta rupiah.
Selanjutnya, tujuh pemain tersebut juga dilarang berada dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan sejak hukuman diberikan.
"FAM telah mengajukan permohonan kelayakan kepada FIFA, dan dalam prosesnya, menggunakan dokumen yang dimanipulasi untuk dapat menurunkan para pemain tersebut," bunyi rilis FIFA.
"Ketujuh pemain tersebut bermain untuk Malaysia melawan Vietnam dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Asia AFC Saudi Arabia 2027 pada 10 Juni 2025."
Baca Juga: Sanksi FIFA untuk Malaysia Bisa Untungkan Vietnam, Peluang Lolos ke Piala Asia 2027 Terbuka Lebar
Timnas Malaysia memperkenalkan pemain naturalisasi terbarunya yakni Facundo Garces yang kini bermain untuk tim LaLiga, Deportivo Alaves. (X.COM/MALAYSIA_NT)
"Setelah itu FIFA menerima pengaduan mengenai kelayakan Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano," tambahnya.
Skandal yang dilakukan timnas Malaysia ini menjadi perhatian publik dan pecinta sepak bola.
Padahal sejak 3 bulan lalu, Ketum PSSI Erick Thohir pernah mewanti-wanti negara yang ingin menaturalisasi pemain.
Ia mengatakan naturalisasi tak boleh sembarangan dan dirinya enggan melakukan segala cara memproses pemain untuk dinaturalisasi.
"Ya kita sedang menunggu surat-surat dari dua pemain ini (Mauro Ziljstra dan Miliano Jonathans)," kata Erick Thohir pada Juli 2025 lalu.
"Saya belum dapat surat-suratnya karena dalam naturalisasi ini harus hati-hati."
"Kita tak mau halalkan segala cara."
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)
"Prototipe kita yang sudah sukses saat ini, gabung karena cinta Timnas Indonesia, dan tidak ada soal komersial, jadi kita hati-hati," tambahnya.
Pada Mei 2025 lalu, Erick Thohir juga sempat menyatakan bila timnas Indonesia harus bangga terhadap program naturalisasi lewat pemain berdarah Indonesia.
Hal ini untuk merespons kritikan dari negara lain yang juga melakukan program naturalisasi tapi tanpa hubungan darah.
"Tetapi yang kita harus banggakan kan pemain naturalisasi Indonesia berdarah Indonesia," ujar pria nomor satu di PSSI tersebut.
"Beda dengan negara-negara lain yang selalu misalnya mendiskreditkan Timnas Indonesia."
"Mereka melakukan naturalisasi, enggak ada darahnya mereka. Nah, enggak ada negaranya mereka."
"Kalau kita jelas ada darah kita (Indonesia). Itu yang kita patut bangga."
"Jadi kalau tim nasional lain, negara lain, membahas Indonesia, biarkan saja."
"Mestinya mereka yang lebih malu. Kenapa? Mereka menaturalisasi pemain-pemain yang tidak ada darah mereka. Kalau kita ada darah kita gitu, iya kan? Oke," ujarnya.