Duka Iringi Misi Gimnastik Indonesia ke Olimpiade LA, Tim Gimnastik Artistik Putra Lanjutkan Mimpi Naufal Takdir Al Bari - Semua Halaman - Bolasport
Duka Iringi Misi Gimnastik Indonesia ke Olimpiade LA, Tim Gimnastik Artistik Putra Lanjutkan Mimpi Naufal Takdir Al Bari - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Duka tengah menyelimuti jagat olahraga Indonesia dan khususnya gimnastik karena berpulangnya salah satu atlet muda yang dipersiapkan untuk panggung terbesar.
Gimnastik Indonesia terus berproses setelah Rifda Irfanaluthfi membuat gebrakan sebagai atlet senam pertama asal Indonesia yang tampil di Olimpiade pada edisi Paris 2024.
Partisipasi pada Olimpiade berikutnya di Los Angeles pada 2028 dipersiapkan dengan membina bibit-bibit potensial dalam pemusatan latihan di dalam dan luar negeri.
Peta jalannya sudah ada dengan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta pada Oktober, SEA Games Thailand 2025 pada Desember, sampai akhirnya Olimpiade.
Sayangnya, di tengah upaya tersebut, maut merenggut Naufal Takdir Al Bari yang mengalami kecelakaan dalam latihan di Penza, Rusia.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik."
"Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa. Ini merupakan pukulan dan duka yang mendalam untuk kami."
"Semoga keluarga diberikan kekuatan dan Naufal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Ketua Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, dalam keterangan resmi.
Dalam siaran pers dari NOC Indonesia, Naufal mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan saat sesi latihan pada apparatus high bar di The Palace of Sport Training Center Burtasy.
Peraih medali perak PON 2024 itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit G.A. Zakharyin dan dirawat di unit gawat darurat.
Sayangnya, nyawanya tidak terselamatkan setelah dirawat selama 12 hari. Naufal meninggal pada Kamis (25/9/2025). Usianya masih 19 tahun.
Tim gimnastik artistik putra Indonesia bertanding dengan hati yang berat pada FIG World Challenge Cup 2025 di Szombathely, Hungaria.
Meski begitu, Abiyu Raffi, M. Aprizal, Agung Suci Tanto, Satria Tri Wira Yudha, dan pelatih M. Tri Saputra tetap melanjutkan langkah demi mewujudkan mimpi bersama Naufal.
"Banyak kesusahan kami di Hungaria sejak hari pertama," kata Satria.
"Denger kabar kondisi Naufal yang turun, tiba-tiba langsung podium training, besoknya tanding, dan kemudian mendengar kabar Naufal sudah tidak ada."
"Sementara kami dituntut untuk tetap fokus pertandingan di Hungaria. Rasanya pikiran kami kacau banget saat itu. Hanya semangat yang membuat kami tetap kuat."
"Kami mau membuktikan semua ini untuk Naufal," tambah atlet asal Jawa Tengah itu.
Satria mengenang Naufal sebagai pekerja keras. Saat musibah itu terjadi, tim Indonesia baru berlatih selama dua pekan di Rusia dari empat pekan yang dijadwalkan.
Perasaan marah sempat dirasakan Satria dkk karena tidak bisa menjenguk Naufal ketika dirawat di ICU. Mereka hanya bisa memanjatkan doa saat itu.
"Agak kesel karena rumah sakit tidak membolehkan kami menjenguk," ujar Satria.
"Hanya Coach Ferrous (Ferrous One Willyodac - pelatih Naufal) didampingi Mba Indri, interpreter Rusia, yang sempat jenguk, itu pun maksa (agar diizinkan menjenguk Naufal)."
Meski terpukul, Satria dan tim akan tetap berusaha mencapai tujuan, yakni menyelesaikan semua pertandingan demi rekan mereka yang berpulang.
"Kami akan tetap melanjutkan perjuangan yang kita bangun bersama untuk Naufal. Kami tetap ingin mewujudkan cita-cita ini, untuk Naufal, untuk Indonesia," kata Satria.
Sementara itu, duka cita juga diutarakan Vasily Titov selaku wakil presiden Federasi Gimnastik Rusia atas kematian Naufal.
"Kami menyampaikan belasungkawa kepada Federasi Senam Indonesia, memberitahukan mereka tentang apa yang terjadi, dan melakukan segala hal yang perlu dilakukan."
"Kami telah melakukan penyelidikan yang diperlukan, dan semua keadaan yang mengelilingi cedera tersebut telah ditetapkan."
"Sayangnya, atlet tersebut belum siap untuk melakukan elemen yang begitu sulit," ucap Titov seperti dilansir melalui New York Post.
Vasily Titov menyatakan pihaknya siap memberi bantuan dalam pemulangan jenazah Naufal ke Indonesia jika diperlukan.