KOMPAS.com - Xavi Hernandez kini muncul sebagai salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Ruben Amorim di kursi kepelatihan Manchester United.

Tekanan terhadap Ruben Amorim semakin meningkat, terutama setelah Manchester United mengalami kekalahan 1-3 dari Brentford pada pekan ke-6 Liga Inggris 2025-2026.

Kekalahan tersebut merupakan yang ketiga kalinya bagi Setan Merah di awal musim Premier League ini, sehingga Bruno Fernandes dkk terjebak di peringkat ke-14.

Posisi tersebut jauh dari harapan para pendukung ketika kubu Old Trafford membelanjakan hingga 200 juta pound untuk membenahi lini depan pada musim panas.

Musim lalu, Manchester United finis di urutan ke-15 dan gagal meraih tempat di kompetisi Eropa untuk pertama kali dalam 10 tahun terakhir.

Terlebih, Setan Merah hanya berhasil mencetak 44 gol yang menjadi catatan terburuk mereka sepanjang sejarah di Liga Inggris.

Harapan Tinggi di Bursa Musim Panas

Harapan para penggemar untuk melihat peningkatan performa Setan Merah menjadi tinggi setelah Ruben Amorim memperkuat tim dengan kehadiran Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko.

Sayangnya, Amorim belum mampu menghadirkan permainan memuaskan, dan satu trofi telah hilang setelah mereka tersingkir dari Carabao Cup oleh Grimsby Town, tim dari kasta keempat piramida sepak bola Inggris.

Serangkaian hasil buruk ini membuat posisi Amorim sebagai pelatih semakin terancam, meskipun manajemen klub belum secara eksplisit mengutarakan bahwa sang pelatih akan tergantikan.

Xavi Hernandez Bersedia ke MU

Laporan dari Fabrizio Romano mengungkapkan bahwa Xavi Hernandez bersedia untuk mengambil alih posisi pelatih jika situasi di klub semakin memburuk.

Romano juga menambahkan bahwa Xavi saat ini sedang mempelajari dan memantau kompetisi Liga Inggris.

"Xavi sedang mempelajari Liga Inggris, Xavi memantau Liga Inggris, dan Xavi akan langsung bergabung dengan Manchester United, bahkan tanpa kompetisi Eropa," ungkap Romano.

Xavi saat ini menganggur setelah dipecat dari Barcelona pada musim panas 2024.

Namun, ia sebelumnya berhasil membawa Barcelona menjuarai Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol pada 2022-2023.

Ia juga memiliki pengalaman sukses di Timur Tengah bersama klub Qatar, Al-Sadd.

Dengan masa kepemimpinan Amorim yang jauh dari mengesankan, di mana United hanya mengumpulkan 33 poin dari 33 laga Liga Inggris, masa depan klub tampak suram tanpa adanya kemajuan signifikan.

Salah satu isu utama dalam strategi permainan Amorim adalah keteguhannya untuk menggunakan formasi 3-4-3, yang dinilai tidak cocok dengan karakter para pemain Setan Merah.