Riset Sepak Bola Indonesia Kian Berwarna, Hasil NCFS 2025 akan Diserahkan ke PSSI - Semua Halaman - Bolasport
Riset Sepak Bola Indonesia Kian Berwarna, Hasil NCFS 2025 akan Diserahkan ke PSSI - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains (NCFS) 2025 telah sukses digelar di Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat, pada 25-26 Agustus 2025.
Hasil riset yang dipaparkan para presenter nantinya akan diserahkan kepada PSSI untuk membantu sepak bola Indonesia.
Ada sekitar 51 paper yang terpilih untuk dipresentasikan pada edisi kali ini.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan NCFS 2024 yang menampilkan 23 presentasi dari seluruh Indonesia.
Presenter terdiri dari dosen, mahasiswa pasca sarjana, atlet, pelaku industri, wasit, pelatih, hingga pegiat sepak bola.
Termasuk mantan kapten timnas Indonesia, Yanto Basna, yang kini mempunyai gelar S2.
Selama dua hari penyelenggaraan, para peneliti menghadirkan perspektif baru yang tidak hanya berfokus pada pendidikan dan fisiologi olahraga.
Beberapa kajian untuk masa depan sepak bola Indonesia itu juga membahas tentang manajemen, kebijakan, dan isu-isu aktual.
Ketua Panitia NCFS 2025, Muhamad Fahmi Hasan, menyebut pergeseran fokus penelitian ini menjadi pertanda positif.
Sebab, penelitian semakin banyak variasi dan juga referensi para peneliti sepak bola Indonesia.
"Tentunya ini menjadi hal yang positif untuk masa depan sepak bola Indonesia."
"Jadi selama dua hari ini saya melihat banyaknya ketertarikan area-area baru dari peneliti untuk sepak bola kita," kata Fahmi.
Fahmi menambahkan, beberapa penelitian yang dipresentasikan pun mencuri perhatian.
Mulai dari identifikasi bakat, evaluasi harga tiket pertandingan di salah satu klub sepak bola Indonesia, hingga pencegahan cedera pemain.
"Menurut saya, ini penelitian-penelitian yang sangat menarik."
"Lebih tepatnya memecahkan masalah yang paling ada dan terdekat di kita," ucap Fahmi.
Tidak berhenti di ruang diskusi, hasil riset ini akan ditindaklanjuti secara konkret.
Menurut Fahmi, output utama adalah publikasi di jurnal ilmiah sebagai kontribusi akademik.
Lanjutnya, panitia juga berkomitmen menyerahkan laporan dan rekomendasi kepada PSSI.
Harapannya, kajian itu bisa diterapkan demi pengembangan sepak bola nasional.
"Kami akan serahkan laporannya kepada PSSI dan mudah-mudahan itu dapat dikaji."
"Lalu PSSI bisa mengambil hal-hal yang menurut mereka bisa diaplikasikan kepada sepak bola Indonesia," kata Fahmi.
Rangkaian kegiatan NCFS 2025 ini ditutup dengan grup diskusi untuk memilih tiga tema riset paling mendesak dari lima bidang yang dibahas.
Tema-tema yang terpilih itu dibahas bersama-sama untuk mendapatkan saran agar bisa segera diperbaiki.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, NCFS 2025 membuktikan bahwa riset bukan hanya wacana akademik, melainkan pijakan nyata menuju sepak bola Indonesia yang lebih maju.
"Tema-tema tersebut nantinya akan diperdalam, disempurnakan, lalu dipresentasikan kembali di NCFS 2026," tutup pria yang menjabat sebagai Sekjen Asprov PSSI Jawa Barat.