Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured MLS Palestina Sepak Bola Sepak Bola Internasional

    MLS Izinkan Bendera Palestina Demi Pemain Baru, Meski Larangan Masih Berlaku - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

    15 min read

     Sepak bola Internasional, 

    MLS Izinkan Bendera Palestina Demi Pemain Baru, Meski Larangan Masih Berlaku - Espos.id | Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia


    MLS Izinkan Bendera Palestina Demi Pemain Baru, Meski Larangan Masih Berlaku

    ESPOS.ID - Bendera Palestina (genheration.com)

    Esposin, JAKARTA — MLS atau Major League Soccer, mengejutkan penggemar sepak bola Amerika dengan mengizinkan bendera Palestina berkibar di laga kandang Columbus Crew, demi mendukung pemain baru mereka, Wessam Abou Ali, meski larangan liga secara umum masih berlaku.

    Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Bakal Cepat Dapat Kerja

    Dikutip dari Antara, Kamis (21/8/2025), Ali berketurunan Palestina dan sebelumnya mewakili Denmark hingga level U-20 sebelum memperkuat timnas Palestina sejak Maret 2024, dengan empat gol dari 10 penampilan.

    Penyerang 26 tahun ini menjadi rekrutan utama Crew musim panas ini. Kedatangannya diawali permintaan dari kelompok pendukung Nordecke agar bendera nasional pemain bisa ditampilkan sebagai dukungan moral.

    Sebelumnya, MLS sempat mengizinkan penggemar membawa bendera nasional apa pun. Namun, konflik Israel-Palestina membuat liga mengubah aturan pada Oktober 2023, melarang penampilan bendera tertentu di stadion.

    Meski begitu, penggemar masih bisa mengajukan pengecualian yang diteruskan oleh klub. Beberapa bendera seperti Meksiko dan Kolombia rutin hadir, tapi bendera Israel dan Palestina hampir selalu ditolak, kecuali kasus di Philadelphia untuk striker Tai Baribo.

    MLS menegaskan aturan ini untuk mencegah simbol politik muncul di stadion. Kode Etik Pendukung melarang tanda, simbol, atau gambar yang terkait kampanye politik atau langkah pemerintah.

    Setelah permintaan Crew atas nama Nordecke, liga akhirnya menyetujui satu bendera dari setiap kewarganegaraan pemain mereka, termasuk Palestina, tapi hanya di area khusus Lower.com Field.

    Selain Palestina, bendera lain yang diizinkan: Aljazair, Argentina, Kanada, Cape Verde, Denmark, Finlandia, Prancis, Ghana, Guatemala, Hungaria, Liberia, Nigeria, Ukraina, AS, dan Uruguay.

    Namun, pendukung tidak boleh membawa bendera Palestina sendiri; klub yang menyiapkan dan memasangnya. Rencana ini akan dibahas Kamis ini.

    Abou Ali sebelumnya bermain untuk AaB, Silkeborg, Vendsyssel di Denmark, IK Sirius di Swedia, lalu pindah ke Mesir Al Ahly Januari 2024. Di sana ia mencetak 38 gol dari 59 laga, termasuk hattrick saat imbang 4-4 lawan FC Porto di Piala Dunia Antarklub.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

     Google News 

    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik

     Soloposcom 

    dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"

     Klik link ini 

    .

    author
    Imam Yuda Saputra 

    -

     Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
    Keroncong Kawula Alit Salatiga bakal Berlaga di Kancah Nasional

    ESPOS.ID - Personel Keroncong Kawula Alit saat audiensi dengan Wali Kota Salatiga, Robby Hernawa, Sabtu (23/8/2025). (Istimewa)

    Esposin, SALATIGA–Keroncong Kawula Alit yang digawangi oleh anak usia SMP dan SMA di Salatiga berhasil lolos dalam ajang keroncong nasional di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (24/8/2025) mendatang.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Salatiga, Henni Mulyani, menjelaskan bahwa Grup Keroncong Kawula Alit ini merupakan grup keroncong rintisan yang dibina oleh Grup Keroncong Wong Pitoe yang merupakan grup asli dari Kota Salatiga.

    Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Bakal Cepat Dapat Kerja

    “Grup Keroncong Kawula Alit dinyatakan lolos pada babak seleksi yang kemudian berkesempatan untuk bertanding di ajang nasional dalam Festival Keroncong Impresif Nasional Tahun 2025 Sinkron yang diselenggarakan pada 24 Agustus 2025 mendatang di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur,” kata Henni, Sabtu (23/8/2025).

    Henni menyatakan jika Disbudpar telah berusaha semaksimal mungkin dalam memfasilitasi dan memohon doa restu dari Wali Kota Salatiga agar anak-anak yang merupakan bibit prestasi di bidang kebudayaan ini dapat melaksanakan pertandingan dengan lancar dan diharapkan dapat pulang membawa juara.

    Koran Solopos

    Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menyambut baik kehadiran grup Keroncong Kawula Alit dan menyatakan dukungan atas partisipasi grup ini di ajang nasional. Robby berharap grup ini dapat membawa nama baik Kota Salatiga serta memberikan penampilan terbaik dalam lomba.

    “Kalah menang itu hal biasa, karena dalam pertandingan opsinya cuma dua, kalah atau menang. Yang penting berjuang dulu, tampilkan kemampuan seoptimal mungkin. Selamat berjuang dan bertanding semoga pulang ke Salatiga membawa juara,” kata Robby.

    Robby juga mengutarakan keinginannnya agar Kota Salatiga mempunyai gedung kesenian yang dapat digunakan pegiat seni untuk berlatih dan berkarya bersama-sama berprestasi di bidang kesenian dan kebudayaan.

    Ketua Sanggar Wong Pitoe, Asmara Saputra, juga mengutarakan keinginan agar kesenian keroncong dapat masuk ke salah satu ekstrakulikuler di sekolah-sekolah sebagai salah satu upaya regenerasi.

    “Kami sudah mengajukan usulan ke Dinas Pendidikan semoga dapat dipertimbangkan, seperti beberapa daerah di Jawa Timur yang telah memasukkan Kesenian keroncong dalam ekstrakulikuler sekolah,” kata Putra.

    Dalam festival nanti akan berangkat 1 tim Keroncong Kawula Alit dengan jumlah anggota 9 orang, dengan target masuk dalam tiga besar pemain ukulele terbaik. Grup Kawula Alit dengan anggota anak-anak usia sekolah SMP dan SMA/SMK/MAN di Kota Salatiga.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

     Google News 

    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik

     Soloposcom 

    dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"

     Klik link ini 

    .

    author
    Goyang Istana Lewat Lagu Tabola Bale, Ini Profil Singkat Diva Aurel

    ESPOS.ID - Penyanyi Diva Aurel. (Instagram @divaaurelle)

    Esposin, SOLO-Pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025), lalu, suasana Istana Merdeka mendadak meriah. Ribuan pasang mata, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pejabat negara, ikut bergoyang ketika sebuah lagu Minang berbalut aransemen elektronik dibawakan di panggung utama. Lagu itu adalah Tabola Bale, dan sosok yang berhasil menghidupkan istana dengan suara uniknya adalah Diva Aurel.

    Nama Diva Aurel mungkin belum terlalu lama menghiasi dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi muda asal Tanah Datar, Sumatra Barat, ini viral berkat kolaborasinya bersama grup Silet Open Up lewat lagu Tabola Bale yang ramai digemari masyarakat.

    Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Bakal Cepat Dapat Kerja

    Dilansir dari laman kemendikbud, Jumat (22/8/2024), ia lahir pada 23 Mei 2005, Diva Aurel kini berusia 20 tahun di tahun 2025. Sejak kecil, ia memang akrab dengan musik daerah Minang. Bakatnya makin terasah ketika ia aktif mengikuti festival lagu tradisional. Saat duduk di bangku SMKN 7 Padang, Diva sempat tampil dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2022 dan berhasil menjadi Finalis Cabang Musik Tradisi Daerah Nasional.

    Diva Aurel juga pernah tampil di Makassar International Eight Festival and Forum (F8) 2022, di mana ia sukses membawakan lagu Minangkabau dan Si Nona. Dari sanalah namanya mulai mencuri perhatian publik.

    Koran Solopos

    Puncak popularitas Diva Aurel datang pada April 2025, ketika Tabola Bale resmi dirilis. Lagu ini unik karena memadukan lirik dalam bahasa Minang dengan aransemen pop kekinian. Hasilnya, lagu itu langsung meledak di berbagai platform digital. Mulai dari TikTok, Instagram Reels, hingga YouTube Shorts, lagu ini dipakai jutaan kali sebagai backsound konten. Bahkan challenge jogetnya pun jadi tren di kalangan anak muda.

    Kesuksesan ini membawanya ke panggung upacara HUT ke-80 RI. Dalam perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Diva Aurel tampil membawakan Tabola Bale di hadapan Presiden Prabowo Subianto serta para pejabat tinggi negara. Penampilan tersebut bukan hanya menegaskan eksistensinya sebagai penyanyi muda berbakat, tapi juga memperlihatkan bagaimana musik daerah bisa menggema di panggung nasional.

    Di balik karier musiknya, Diva Aurel juga serius menimba ilmu. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan Musik Etnologi di ISI Yogyakarta. Jurusan ini membuatnya semakin memahami akar musik tradisi sekaligus cara mengolahnya agar tetap relevan dengan selera modern.

    Sejumlah lagu lain juga mulai populer berkat dirinya, seperti Indang SolokGilo Dek Mode, dan Kaja Bakaja. Dengan konsistensinya menggabungkan unsur Minang dan pop modern, Diva Aurel kerap dijuluki sebagai “Suara Minang yang Mendunia.”

    Tak heran kalau banyak yang menaruh harapan besar pada Diva Aurel. Ia dianggap sebagai generasi baru musik Indonesia yang mampu membawa kekayaan budaya lokal ke level yang lebih luas. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

     Google News 

    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik

     Soloposcom 

    dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"

     Klik link ini 

    .

    author
    Rheo Fernandez Pimpin Pansus Raperda Penataan Infrastruktur Telekomunikasi Solo

    ESPOS.ID - Ketua Pansus Penataan Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi Rheo Yuliana Fernandez. (Istimewa).

    Esposin, SOLO--Menjamurnya kabel fiber optik di Kota Solo beberapa tahun terakhir telah dirasakan mengganggu aktivitas masyarakat maupun pemandangan atau estetika kota. 

    Bila fenomena itu dibiarkan, tidak terbayangkan bagaimana kondisi atau pemandangan Solo beberapa tahun ke depan. Untuk itu DPRD Solo berinisiatif membuat Perda tentang Penataan, Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi.

    Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Bakal Cepat Dapat Kerja

    Panitia Khusus (Pansus) DPRD Solo tentang Raperda Penataan, Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi telah dibentuk pada Jumat (22/8/2025) siang. Pansus ini akan menyusun dan membahas Raperda sehingga ditetapkan menjadi Perda.

    Rheo Yuliana Fernandez terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Pansus Penataan Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi. Rheo merupakan legislator pendatang baru Fraksi PDIP dari Kelurahan Pucangsawit, Jebres.

    Koran Solopos

    "Persoalan menjamurnya kabel-kabel dan tiang itu sudah mengganggu estetika dan kenyamanan masyarakat. Pembuatan Raperda ini merespons kondisi itu, di mana masyarakat sudah merasa terganggu dengan banyaknya kabel fiber optik itu," tutur Rheo.

    Dia menjelaskan, dengan adanya Perda Penataan Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi akan memudahkan para provider memasang jaringan mereka. Termasuk ketika harus memasang jaringan hingga kampung-kampung atau tingkat RT/RW.

    "Di era sekarang ini jaringan kabel optik memang dibutuhkan masyarakat untuk mendukung usaha para pelaku UMKM melalui pasar digital," terang dia. Rheo optimistis Perda Penataan Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi akan sangat bermanfaat.

    Di Perda itu akan diatur program ducting. "OPD terkait jalan lingkungan yaitu Disperkim atau DPUPR nantinya menyediakan tempatnya, sehingga kabel-kabel fiber optik itu bisa masuk ke semua ducting. Dengan begitu bisa lebih rapi dan teratur," urai dia.

    Interaktif Solopos

    Dalam penyusunan dan pembahasan Raperda Penataan Pengendalian Infrastruktur Pasif Telekomunikasi Rheo menilai perlunya masukan dari masyarakat dan para provider. Apalagi sejauh ini sudah ada lebih kurang 38 provider nasional dan lokal.

    "Kita tidak ingin Solo menjadi hutan kabel dan tiang yang tidak beraturan," ujar dia.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

     Google News 

    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik

     Soloposcom 

    dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"

     Klik link ini 

    .

    author
    Solopos Stories

    Memuat Berita lainnya ...

    Komentar
    Additional JS