Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulu Tangkis Bulu Tangkis indonesia Featured Kejuaraan Bulu tangkis Dunia Moh Reza Pahlevi Isfahani Sabar Karyaman Gutama

    Kejuaraan Dunia 2025 - Hujan Service Fault Hancurkan Mimpi Sabar/Reza dari Kuda Hitam Denmark, No.1 China dan Anak Didik Herry IP Pernah Jadi 'Korban' - Semua Halaman - Bolasport

    5 min read

     Bulu tangkis Indonesia, 

    Kejuaraan Dunia 2025 - Hujan Service Fault Hancurkan Mimpi Sabar/Reza dari Kuda Hitam Denmark, No.1 China dan Anak Didik Herry IP Pernah Jadi 'Korban' - Semua Halaman - Bolasport


    BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, menjalani debut dengan pahit setelah langsung tersingkir pada babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2025.

    Menghadapi non-unggulan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard, pasangan yang menjadi unggulan ke-8 itu kalah secara dramatis, 18-21, 21-18, 24-26, pada laga yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis, Rabu (27/8/2025) atau Kamis (28/8/2025) dini hari WIB.

    Laga sengit langsung tersaji di mana Sabar/Reza dan Kjaer/Sogaard saling berbagi angka hingga dua kali. Keunggulan langsung direbut oleh Sabar/Reza dengan memanfaatkan kesalahan dari Kjaer/Sogaard.

    Dengan tempo permainan yang cepat, wakil Denmark tersebut berhasil mengejar Sabar/Reza untuk memaksa mereka berbagi angka lagi. Meski demikian, pasangan peringkat kedelapan dunia itu berhasil merebut interval gim pertama dengan unggul tipis 11-10.

    Selepas jeda Interval, kedua pasang pemain terlibat aksi saling bergantian mencetak poin.Kjaer/Sogaard mengakhiri perlawanan Sabar/Reza pada gim pertama 21-18.

    Memasuki gim kedua, persaingan masih berjalan ketat sejak awal laga di mana Sabar/Reza dan Kjaer/Sogaard berbagi angka hingga tiga kali. 

    Sabar/Reza langsung mengambil alih jalannya pertandingan dengan melejit melalui raihan lima poin beruntun mengungguli pasangan peringkat ke-21 dunia itu. Walau tersendat, Sabar/Reza berhasil merebut interval gim kedua dengan skor 11-6 atas Kjaer/Sogaard.

    Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2025 - Sudah Berguru ke Negara Viktor Axelsen, Tunggal Malaysia Tetap Pulang Lebih Cepat

    Sabar/Reza sempat berada dalam tekanan saat Kjaer/Sogaard mampu memangkas selisih poin menjadi satu angka saja di masa krusial. Tampil lebih tenang, Sabar/Reza menutup gim kedua dengan keunggulan 21-18.

    "Pastinya sedih karena ini adalah debut kita di Kejuaraan Dunia dan merupakan salah satu mimpi kami juga. Tadi kami sudah mencoba memberikan yang terbaik saat pertandingan," kata Sabar dalam siaran resmi PBSI.

    Pada gim ketiga, tensi pertandingan masih memanas. Sabar/Reza dan Kjaer/Sogaard saling berbagi angka hingga dua kali.

    Pengamatan yang sempurna dari wakil Indonesia tersebut membuat Kjaer/Sogaard kehilanga momentum dengan tertinggal tiga angka. Meski demikian, jalan Sabar/Reza kembali tidak mulus saat Kjaer/Sogaard mampu tampil lebih agresif dan akhirnya menyamakan skor 9-9.

    Tekanan dari lawan mampu diredam dengan baik oleh Sabar/Reza yang akhirnya merebut interval kedua dengan skor 11-9. Didampingi Hendra Setiawan sebagai pelatih yang selalu memberikan instruksi, Sabar/Reza masih solid menjaga keunggulannya.

    Laju Sabar/Reza semakin sulit dibendung Kjaer/Sogaard yang kembali dibuat kewalahan usai kehilangan tiga poin beruntun.

    Memasuki poin-poin krusial, reli-reli dengan tensi tinggi terjadi sebelum Kjaer/Sogaard mampu mendulang tiga angka dari kesalahan pemain Indonesia itu. Sabar/Reza dalam situasi genting saat lawan mampu mendapatkan enam poin beruntun dan berhasil menyamakan kedudukan.

    Kjaer/Sogaard yang terus bermain secara agresif di poin-poin kritis. setelah empat kali berbagi angka, Sabar/Reza di ujung tanduk saat Kjaer/Sogaard mendapatkan match poin pertamanya.

    Mental Sabar/Reza tidak goyah, mereka mampu memaksakan setting poin dan mendapatkan angka terlebih dulu sebelum Kjaer/Soggard mengejar.

    Memiliki kesempatan match point, servis Sabar dinyatakan fault oleh wasit dan membuat Reza membanting raketnya. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Kjaer/Sogaard untuk meraih kemenangan pada gim ketiga 26-24.

    "Ada beberapa kesalahan technical seperti salah mengontrol shuttlecok buru-buru, yang membuat kami sudah memimpin pada ketiga jadi terkejar," ucap Sabar.

    "Reza pada gim terakhir juga agak ketarik pahanya. Terus di poin setting (poin 24-24) kami kena fault. Itu juga sangat merugikan kami."

    Sementara itu, Reza merasa heran servisnya dinyatakan gagal berkali-kali oleh wasit.

    "Kami biasanya di setiap turnamen adalah pernah kena fault, tetapi tidak seperti ini sampai 5-6 kali dan yang paling parah di poin setting tadi, dimana tadi kita juga melakukan service pendek bukan service flick," tutur Reza.

    "Jadi, agak membingungkan untuk kami. Sebenarnya standar BWF seperti apa karena kami dari dulu servisnya begitu- begitu saja."

    "Untuk cedera saya, sebenarnya sudah kena sebelum berangkat kesini. Tetapi, tadi saat poin-poin akhir ada gerakan yang dipaksakan dan itu yang membuat kambuh lagi."

    "Hari ini lawan bermain konsisten dan bisa meladeni perubahan - perubahan pola permainan kami."

    Terlepas dari hasil, Kjaer/Sogaard bukan lawan yang bisa diremehkan meski tidak di peringkat 10 besar dunia. Dua ganda putra level atas pernah menjadi 'korban' mereka.

    Kemenangan sekaligus kejutan besar ditorehkan Kjaer/Sogaard yang sukses mengalahkan nomor 1 China, Liang Wei Keng/Wang Chang pada  babak pertama Denmark Open 2023, 18-21, 21-19, 18-21.

    Saat itu. Liang/Wang di ranking ke-7 dunia, sementara Kjaer/Sogaard di peringkat ke-27 dunia. Anak didik pelatih asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi atau Herry IP, Aaron/Chia juga sudah merasakan pedihnya langsung tersingkir pada babak pertama oleh Kjaer/Sogaard

    Chia/Soh selaku pemain unggul, tidak dapat melewati adangan Kjaer/Sogaard pada babak pertama All England Open 2025 sehingga kalah 16-21, 21-16, 18-21.

    Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2025 - Sektor Terkuat Kena Efek Kejut, Kesaksian Wakil China usai Pasangan No 1 Kandas





    Komentar
    Additional JS