Diminta Tunjukkan Bukti FIFA Larang Suporter Away di Super League, Dirut I.League Berkilah - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia,
Diminta Tunjukkan Bukti FIFA Larang Suporter Away di Super League, Dirut I.League Berkilah - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - I.League belum memenuhi tuntutan publik sepak bola Tanah Air untuk menunjukkan bukti FIFA melarang suporter tandang di Indonesia Super League 2025/26.
Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menjelaskan duduk perkara perizinan suporter tandang yang dilarang hadir sejak Tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui, tidak ada suporter Persebaya Surabaya dalam laga di markas Arema FC pada 1 Oktober 2022.
Hingga tiga tahun setelah, suporter tandang menjadi "korban" kebijakan PSSI walaupun sama sekali bukan penyebab tragedi.
Dalam banyak kesempatan, ketum PSSI Erick Thohir maupun Dirut I.League Ferry Paulus menyatakan pelarangan tersebut dilakukan oleh FIFA.
"FIFA bersama PSSI melihat masih banyak kejadian, home dan away ini tentu tingkat kritikalnya masih tinggi," ujar Erick pada Juni lalu.
"Kami sebagai PSSI dan FIFA menjaga dan menilai bahwa konteks home and away supporter ini masih rawan."
"Tetapi kalau Liga (PT LIB) dan klub ingin melakukan, silahkan bertanggung jawab," jelasnya.
Sikap tersebut disayangkan oleh sebagian besar suporter Indonesia, yang melalui media sosial menuntut bukti tertulis FIFA mengharamkan suporter tandang di kompetisi Indonesia.
Ferry Paulus menyatakan larangan tersebut dinyatakan secara implisit, atau tersirat, atau tidak terang-terangan.
"Sebenarnya secara implisit kan sudah jelas," ujar Ferry menjawab tuntutan publik.
"Pada waktu pascaKanjuruhan, FIFA hadir, kemudian memberikan beberapa guidance (petunjuk) untuk melakukan perbaikan-perbaikan,"
Ferry mengungkap, proses tersebut mengalami kemunduran akibat beberapa kasus pada akhir musim lalu.
"Kemudian kalau melihat beberapa kasus di pengujung pertandingan di musim lalu, itu yang menjadi catatan penting," jelasnya.
"Sebelumnya sudah ada lampu hijau untuk diberikan izin."
"Makanya Liga sangat percaya diri masih ada inline (yang digariskan) dengan proses izin tadi."
"Namun catatan itu yang bisa dibilang di pengujung penutupan Liga 1 2024/25 menjadi catatan," jelasnya.
Suporter pun harus menunggu lebih lama untuk menonton tim kesayangannya di kandang lawan.
"Tapi ya kita semua harus bersama-sama membangun dan memberikan satu support yang sama seperti halnya hari ini, supaya di hari-hari mendatang itu betul-betul bisa mendapatkan proses izinnya seperti yang kita harapkan bersama-sama," pungkas Ferry.