PBSI Masih Tahan Diri soal Degradasi Pemain, 1 Kesempatan Terakhir Diberikan - Semua Halaman - Bolasport
Bulu Tangkis Indonesia,
PBSI Masih Tahan Diri soal Degradasi Pemain, 1 Kesempatan Terakhir Diberikan - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, memberi jawaban soal rencana degradasi pemain sebelum akhir tahun.
Perubahan daftar penghuni Pelatnas Cipayung umumnya dilakukan pada pergantian tahun dengan agenda Promosi dan Degradasi.
Meski begitu, di tengah kondisi prestasi bulu tangkis yang stagnan, muncul rencana untuk melakukannya di luar periode yang ditetapkan.
Akhir Maret lalu, aturan baru ini diumumkan oleh PBSI melalui Eng Hian sendiri.
Sejauh ini belum ada pemain yang dilepas karena keputusan sepihak dari induk olahraga bulu tangkis Tanah Air.
Tunggal putra, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, yang pamit pada bulan Mei meninggalkan Cipayung atas keinginan sendiri.
Di antara keduanya, Chico santer dikabarkan masuk daftar pemain yang terdegradasi karena tren kalah dini selama setahun terakhir.
Chico bukan satu-satunya.
Ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, senasib dengannya setelah tidak menunjukkan peningkatan setelah dipisah lalu disatukan kembali.
Pernyataan tegas diucapkan Rinov yang merasa sudah mentok setelah kekalahannya pada babak pertama Indonesia Open 2025, bulan lalu.
"PBSI sudah memberi saya beasiswa lebih, tetapi saya belum memberi benefit untuk PBSI itu. Itu saya merasa sebagai tanggung jawab saya," ucap Rinov saat itu.
"Bisa dikatakan bukan takdir kami di badminton seperti ini. Mungkin ini jalan yang terbaik."
"Bisa dilihat dengan mata orang-orang. Mungkin saya sudah tidak bisa berkembang lagi. Ini sudah mentok seperti ini," imbuh pemenang 2 trofi World Tour itu.
Hingga sekarang belum ada keputusan apapun dari PBSI terkait degradasi.
Dalam wawancara di sela-sela acara Kejuaraan Asia Junior 2025 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/7/2025), Eng Hian membeberkan masih ada satu kesempatan lagi.
"Kami sebagai pengurus itu selalu diskusi dengan pelatih melakukan evaluasi," katanya kepada BolaSport.com dan awak media lain.
"Hasil performa atlet tentunya menjadi poin evaluasi."
"Beberapa atlet ini menurut pelatih masih mempunyai potensi dan pelatih meminta waktu untuk diberikan kesempatan."
"Kami sebagai pengurus tentunya tidak egois."
"Kami juga mengerti dan menghargai permintaan pelatih karena mereka yang lebih paham, lebih tahu. Kesehariannya juga pelatih dengan atlet."
"Jadi, mereka minta kesempatan beberapa waktu lagi, beberapa turnamen lagi dengan komitmen, target yang harus dipenuhi."
"Jadi, dalam waktu minggu depan, itu enggak mungkin ada (degradasi). Mungkin (habis Kejuaraan Dunia)," tambahnya.
Menuju Kejuaraan Dunia 2025, ada tiga ajang internasional yang diikuti wakil Indonesia, termasuk Japan Open 2025 pekan ini.
Setelah Japan Open 2025, masih ada China Open 2025 pada 22-27 Juli, dan kemudian Macau Open 2025 pada 29 Juli - 3 Agustus.
Baca Juga: Chen Long Bicara Rahasia Generasi Emas Tak Terputus China hingga Terkesan Arena Baru Indonesia