Erick Thohir Tegaskan Alasan Piala Indonesia Belum Bergulir Lagi - kompas
Sepak bola Indonesia,
Erick Thohir Tegaskan Alasan Piala Indonesia Belum Bergulir Lagi
/data/photo/2025/07/07/686b944b21230.jpg)
KOMPAS.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik belum bergulirnya kembali Piala Indonesia, kompetisi piala domestik yang terakhir digelar pada musim 2018/2019.
Menurut Erick Thohir, tantangan utama berasal dari faktor geografis Indonesia yang luas dan tersebar.
“Geografis kita itu dari ujung ke ujung, (membutuhkan waktu) 8 jam naik pesawat terbang. Bukan naik mobil 8 jam,” kata Erick dalam jumpa pers di Hotel Langham, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025), seperti dikutip dari ANTARA.
"Dari ujung ke ujung 8 jam. Kita negara kepulauan. Artinya, sudah klubnya banyak, geografisnya juga jauh."
Megawati Hangestri Nikah, Bagaimana Masa Depannya di Dunia Voli?
Piala Indonesia sejauh ini baru digelar sebanyak tujuh kali sejak pertama kali dilaksanakan pada 2005.
Baca juga: Alasan PT LIB Tunjuk Takeyuki Oya Sebagai General Manager Anyar
Kompetisi ini sempat rutin berjalan hingga 2010, digelar kembali pada 2012, dan terakhir pada edisi 2018/2019 yang dimenangkan oleh PSM Makassar.
Sejak saat itu, turnamen vakum akibat pandemi dan belum menemukan kejelasan kapan akan kembali bergulir.
Erick menjelaskan bahwa selain faktor jarak dan logistik, padatnya jadwal kompetisi nasional dan internasional turut menjadi pertimbangan besar.
Baca juga: Kabar Terkini Terkait Pemain Diaspora Jelang Piala AFF 2024
“Liga menyampaikan ke kami, klub-klub menyampaikan ke kami. Itu gimana cara ngaturnya (kalau ada kompetisi di Asia juga)? Kan habis main Minggu. Senin berangkat. Sampai Vietnam atau sampai China, hari Selasa sampai Rabu. Rabu malam tanding,” jelasnya.
"Kapan latihannya? Kamis pulang. Kamis pulang sampai sini Jumat. Main lagi Minggu. Minggu depan Senin berangkat lagi."
Erick juga menyoroti kekhawatiran akan potensi cedera pemain tim nasional Indonesia jika Piala Indonesia kembali digelar dalam kondisi jadwal yang terlalu padat.
“Apalagi kalau saya kepentingannya, mohon maaf. Tiba-tiba pemain timnasnya cedera semua. Pengganti yang nggak ada, talent pool kita baru tipis. Nah ini realita gitu,” tambahnya.
Baca juga: Piala Presiden 2025: Marselino di Oxford United, Tidak Selepas Saat Bela Timnas
Meski demikian, Erick menegaskan dirinya tetap mendukung keberadaan Piala Indonesia, asalkan penyusunannya dapat disinergikan dengan kalender kompetisi yang ada.
“Jadi Piala Indonesia silakan kalau masuk kalendernya. Nah tapi yang tadi, saya tidak takut dihujat. Karena saya percaya proses. Ini pola pikir yang sama-sama kita dudukkan. Tidak ada salah dan benar. Saya mendukung Piala Indonesia, cuman kalendernya kapan,” tegas Erick.
Sebelumnya, keinginan agar Piala Indonesia kembali digelar juga diungkapkan oleh sejumlah pemain, termasuk kiper PSM Makassar, Reza Arya.
Baca juga: Misi Alfeandra Dewangga di Persib: Juara Liga 1, Bersinar di Asia
Dalam sesi latihan Liga Indonesia All Star, Reza mengatakan bahwa kompetisi seperti Piala Indonesia sangat penting bagi pemain lokal yang minim menit bermain di Liga 1.
“Jadi pemain-pemain lokal yang jarang bermain di Liga 1 itu bisa dapat menit bermain di cup. Karena di sini kan kita ada delapan pemain asing, jadi tentunya pemain lokal itu menit bermainnya kurang,” kata Reza.
Sebagai catatan, Arema menjadi juara Piala Indonesia pada dua edisi awal, disusul Sriwijaya FC dengan tiga gelar.
Persibo Bojonegoro sempat mencatat sejarah pada 2012, dan PSM Makassar menutup edisi terakhir dengan gelar juara usai mengalahkan Persija Jakarta lewat agregat 2-1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Pakistan 0-2, Garuda Pertiwi Kalah Perdana