Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump FIFA Piala Dunia Sepak Bola Sepak Bola Internasional

    Travel Ban Donald Trump Bikin FIFA Pusing, Pemain Terancam Gagal Masuk AS - Dunia Bola com

    5 min read

     Sepak bola INTERNASIONAL,

    Travel Ban Donald Trump Bikin FIFA Pusing, Pemain Terancam Gagal Masuk AS - Dunia Bola

    Bola.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengeluarkan perintah eksekutif kontroversial berupa larangan perjalanan (travel ban), kali ini menyasar 19 negara dengan perrincian 12 negara mengalami larangan penuh dan tujuh lainnya dikenai pembatasan.

    Kendati terdapat celah pengecualian untuk pemain, staf, dan keluarga yang terlibat dalam Piala Dunia Antarklub 2025, Piala Dunia 2026, serta Olimpiade 2028, keputusan ini tetap menempatkan FIFA dalam posisi sulit.

    Negara-negara yang terkena larangan penuh meliputi Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Sementara itu, Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela menghadapi pembatasan parsial.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    FIFA Terjebak di Tengah Konflik Politik dan Sepak Bola

    Meski hubungan antara Donald Trump dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, dikenal cukup dekat, belum jelas apakah larangan ini benar-benar akan dikecualikan bagi para pemain dan ofisial.

    Masalah ini muncul di saat yang sangat krusial: kualifikasi Piala Dunia 2025 sedang berlangsung dan beberapa negara yang terdampak memiliki pemain aktif di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

    Venezuela, misalnya, memiliki tiga pemain yang berlaga di MLS dan menghadapi Bolivia pada Jumat dan Uruguay pada Selasa waktu setempat. Namun, larangan perjalanan Trump akan berlaku mulai Senin, 9 Juni.

    Jika pemain-pemain ini terkena imbas larangan, FIFA bisa menghadapi krisis citra besar—terutama jika mereka diperlakukan oleh otoritas imigrasi seperti kasus-kasus pengusiran dan penahanan yang terjadi pada warga negara asing sejak Trump kembali berkuasa.

    Piala Dunia Antarklub 2025 Jadi Titik Panas Berikutnya

    Piala Dunia Antarklub 2025 yang diperluas skalanya juga terancam karena sejumlah peserta memiliki pemain dari negara-negara yang masuk daftar larangan. Di antaranya adalah:

    • Telasco Segovia (Venezuela) – Inter Miami
    • Jefferson Savarino (Venezuela) – Botafogo
    • Roger Aholou (Togo) – Espérance de Tunis
    • David Martinez (Venezuela) – LAFC
    • Mehdi Taremi (Iran) – Internazionale
    • Matías Lacava (Venezuela) – Ulsan
    • Kodjo Fo-Doh Laba (Togo) – Al-Ain
    • Josna Loulendo (Republik Kongo)
    • Mohamed Awadalla (Sudan)
    • Salomon Rondon (Venezuela) – Pachuca

    Kondisi ini tak hanya menghadirkan tantangan logistik, tetapi juga berpotensi memantik konflik politik yang lebih besar, terutama jika pemain dari negara yang sudah lolos ke Piala Dunia 2026—seperti Iran—tidak diizinkan masuk.

    Apakah FIFA Akan Konsisten dengan Prinsipnya?

    Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang konsistensi FIFA. Pada April 2023, badan sepak bola dunia itu mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 dari Indonesia karena penolakan terhadap keikutsertaan tim Israel dan adanya ancaman dari beberapa negara untuk tidak menerima kedatangan delegasi Israel.

    Kini, muncul dilema serupa: jika FIFA begitu tegas terhadap negara yang menolak satu timnas, akankah mereka juga mengambil tindakan jika Amerika Serikat melarang masuk sejumlah pemain dari berbagai negara?

    Apakah FIFA akan meninjau ulang status tuan rumah AS untuk Piala Dunia 2026 jika hal ini terus berlanjut, terutama bila larangan ini membatasi akses klub dan timnas dalam turnamen-turnamen resmi FIFA?

    FIFA kerap menyatakan bahwa misinya adalah "menyatukan dunia melalui sepak bola". Namunm dengan larangan perjalanan ini, misi tersebut tampaknya akan kembali diuji—kali ini, oleh negara tuan rumah itu sendiri.

    Sumber: Inside World Football

    Loading
    Komentar
    Additional JS