Sepak Bola Indonesia, Sepak bola Internasional,
Timnas Indonesia Disejajarkan dengan Jawara Piala Dunia, Vietnam Mau Ikutan Serius Naturalisasi Pemain - Semua Halaman - Superball


SUPERBALL.ID - Publik Vietnam tampak mulai menyadari bahwa program naturalisasi yang dikelola atau dilakukan dengan benar, dapat menjadi strategi yang efektif untuk membantu tim nasional tampil menonjol.
Dalam beberapa tahun terakhir, naturalisasi pemain secara aktif oleh tim-tim Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia telah menimbulkan banyak kontroversi di komunitas sepak bola Vietnam.
Banyak orang percaya bahwa pendekatan ini hanyalah solusi 'cepat', yang dapat dengan mudah menimbulkan konsekuensi negatif, seperti yang terjadi di China dan Singapura.
Namun, setelah mencermatinya secara lebih komprehensif, publik Vietnam melihat bahwa kebijakan naturalisasi, jika diterapkan dengan tepat, merupakan cara yang efektif untuk membantu tim nasional menembus persaingan.
Bagi mereka, di era dunia yang datar dan mengglobal saat ini, hal tersebut merupakan tren yang lumrah dan tak terelakkan.
Bahkan perihal keberhasilan program naturalisasi, salah satu media Vietnam (Thethao247.vn) menyejajarkan Timnas Indonesia dengan tim-tim besar seperti Maroko hingga jawara Piala Dunia 2018 Prancis.
Baca Juga: Vietnam Tiba-tiba Runtuh Secepat Kilat, Media China: Malaysia seperti Main Lawan Anak SD
Berikut pandangan Thethao247.vn terhadap tiga negara tersebut terkait program naturalisasi yang dijalankan:
Jika ada contoh naturalisasi pemain yang paling sukses, itu pasti tim nasional Prancis.
Dua gelar Piala Dunia Prancis pada tahun 1998 dan 2018 sebagian besar berkat pemain keturunan Afrika.
Banyak bintang sepak bola papan atas Prancis memiliki orang tua keturunan Afrika, tetapi pemain ini lahir dan dibesarkan di Prancis dan bermain untuk tim nasional.
Dalam daftar 22 pemain yang pertama kali menjuarai Piala Dunia pada tahun 1998, terdapat 9 pemain yang berdarah campuran atau imigran.
Bintang terbesar Prancis pada turnamen itu, Zinedine Zidane, juga berdarah Aljazair.
Pada tahun 2018 dan sekarang, pemain nomor 1 di sepak bola Prancis saat ini, Kylian Mbappe, juga berdarah Afrika.
Kylian Mbappe tumbuh besar di pinggiran kota Paris, ayahnya berasal dari Kamerun dan ibunya berasal dari Aljazair.
Maroko adalah contoh utama dalam membangun tim yang beranggotakan pemain-pemain naturalisasi.
Di Piala Dunia 2018, dari 23 pemain Maroko, 17 lahir dan dibesarkan di Eropa, terutama di Prancis, Belanda, Spanyol, dan Belgia.
Banyak pemain Maroko yang bermain di liga-liga top Eropa.
Setiap kali tim Maroko berkumpul, mereka seperti tim All Stars Eropa yang diperluas dengan banyak pemain berkualitas.
Gaya permainan modern tidak kalah dengan raksasa-raksasa terkemuka dunia, membantu Maroko menciptakan kejutan besar di Piala Dunia 2022 dan berjanji untuk melangkah lebih jauh.
INDONESIA
Beberapa orang khawatir bahwa naturalisasi akan menurunkan motivasi pemain lokal dan memengaruhi pelatihan pemain muda.
Namun, kenyataan di Indonesia membantahnya.
Meskipun tim nasional mereka memiliki banyak pemain naturalisasi dari Belanda, tim muda masih mendapat perhatian rutin dan sering berlatih di Eropa, Jepang, dll.
Indonesia juga memberikan banyak kesempatan kepada generasi muda ketika mencoba menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 (berhasil tetapi kemudian haknya dicabut) dan sukses menyelenggarakan Piala Dunia U-17 di tahun yang sama.
Indonesia juga memiliki catatan bagus di turnamen U-17, U-20, dan U-23 untuk kawasan Asia Tenggara.
Bahkan raihan lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 dan nyaris meraih tiket Olimpiade Paris 2024 pun tak luput dari kontribusi besar para talenta muda Tanah Air, seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Komang Teguh, dll.
Baca Juga: Reaksi Media Vietnam Lihat Statistik Mentereng Jay Idzes di Timnas Indonesia
Melihat keberhasilan negara-negara tersebut, Vietnam pun tampak tidak ingin ketinggalan.
Vietnam merasa bahwa kini sudah saatnya mereka harus serius menjalani program naturalisasi supaya bisa ikut bersaing dan berpartisipasi di ajang Piala Dunia.
"Menaturalisasi pemain untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia: Siapa yang harus dipelajari tim Vietnam?" tulis Thethao247.vn dalam laporannya.
"Jika Vietnam ingin mengejar ketertinggalan dan melangkah lebih jauh di tingkat benua, sudah saatnya kita berpikir lebih serius dan terbuka tentang kebijakan naturalisasi pemain."
"Tidak hanya untuk menyelesaikan masalah prestasi, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar kompetitif dalam tim nasional."
"Dan siapa tahu, berkat itu, bakat-bakat muda kita akan benar-benar tumbuh dan menjangkau dunia."
Beberapa waktu lalu, Vietnam berhasil menyelesaikan proses naturalisasi terhadap bomber asal Brasil Rafaelson.
Kehadiran Rafaelson di skuad Golden Star Warriors langsung memberikan dampak yang luar biasa.
Selain membawa Vietnam juara Piala AFF atau ASEAN Cup 2024, Rafaelson juga dinobatkan sebagai top scorer dan pemain terbaik di turnamen tersebut.
Sayangnya, striker yang kini dikenal dengan nama Nguyen Xuan Son itu sedang menjalani masa pemulihan akibat mengalami cedera patah kaki saat tampil di final ASEAN Cup 2024.
0 Komentar