Skip to main content
728

Sabar/Reza Ungkap Sulitnya Cari Sparring Setara: Kadang Cuma Lawan Anak-anak - Kompas

 Bulu Tangkis Indonesia,

Sabar/Reza Ungkap Sulitnya Cari Sparring Setara: Kadang Cuma Lawan Anak-anak

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagai pemain profesional, teman sparring atau latihan adalah salah satu kesulitan tersendiri yang ditemui pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. 

Reza mengungkapkan bahwa teman sparring mereka di luar pelatnas adalah para pemain yang sering berlatih di lapangan milik mantan pemain bulu tangkis nasional Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon.

Marcus pun diketahui ikut menjadi teman sparring Sabar/Reza di sana, bersama mantan penghuni pelatnas PBSI lainnya, Ade Yusuf Santoso.

“Jadi mungkin saya juga tiap hari, dia juga ikut bantu-bantu kita juga, setiap hari sparing, ada juga, kalau dulu tahu ada Ade Yusuf, itu juga latihan bareng sama kita juga,” ungkap Reza dalam konferensi pers partai final ganda putra Indonesia Open 2025, Minggu (8/6/2025).

10 Nama yang Dilarang Masuk Amerika Serikat, Siapa Saja? Apa Alasannya?

Baca juga: Hasil Final Indonesia Open 2025, Sabar/Reza Tumbang di Rintangan Akhir

Pun, tidak selamanya Marcus berada di GOR Gideon Badminton Hall itu. Di saat seperti itu, tak jarang anak-anak menjadi satu-satunya pilihan Sabar/Reza sebagai lawannya dalam latihan.

Terdapat perbedaan signifikan yang dirasakan Sabar/Reza setelah berlatih dengan anak-anak dan bermain di lapangan melawan pemain level dunia.

“Kalau misalkan Koh Sinyo lagi enggak ada, kami seminggu mau pertandingan, sparingnya sama anak-anak yang kecil-kecil, terus pas nyampe di pertandingan, ketemunya anak-anak yang di Pelatnas, habis itu yang pemain-pemain dunia kan, tekanannya beda,” jelas Reza lagi.

Baca juga: Jelang Debut di Indonesia Open 2025, Felisha Alberta Tak Sabar

Dengan kondisi seperti itu, keduanya memiliki harapan untuk bisa menjadi pemain sparring di Pelatnas PBSI ke depannya, tetapi masih dengan status sebagai pemain profesional.

Pasalnya, memang sulit menemukan teman sparring yang sepadan dengan level mereka di luar Pelatnas PBSI.

“Kalau dari saya berdua ingin juga dapet sparing di sana, karena juga kita di luar (Pelatnas) itu yang paling susah,” terangnya.

Hal tersebut juga pernah dilakukan pasangan legendaris ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. 

Di bawah naungan sponsor sama dengan Sabar/Reza saat ini, The Daddies selalu mempersiapkan pertandingan internasional bersama pemain pelatnas lainnya. 

Baca juga: Daftar Juara Indonesia Open 2025, Merah Putih Nihil Gelar Lagi di Istora...

Sabar mengungkapkan, PBSI melalui Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) sempat menawarkan mereka untuk kembali menjadi bagian dari Pelatnas pada akhir 2024 lalu.

Namun, mereka tidak ingin menyia-nyiakan dukungan dari sponsor yang selama ini selalu menyokong mereka bahkan saat pencapaiannya belum sebaik sekarang.

“Bukannya kami tidak mau bergabung dengan tim nasional, tapi kami merasa ketika kemarin lagi merangkak, kami sudah sama sponsor yang sekarang menaungi,” jelas Sabar.

Baca juga: Leo Rolly Carnando Tertarik Main Rangkap Lagi, Pertimbangkan Kemampuan Partner

Sejak awal 2025 ini, Hendra Setiawan pun ikut mendukung Sabar/Reza dengan menjadi pelatihnya. Perkembangan positif pun terlihat dari performa dan pencapaian Sabar/Reza belakangan ini.

Terbaru, mereka sampai ke babak final Indonesia Open 2025. Meskipun kalah di partai final dari pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, mereka telah mencapai targetnya untuk melewati titik mereka sebelumnya di tahun lalu. 

Sabar/Reza kalah dari Kim/Seo dalam tiga gim dengan skor 21-18, 19-21, dan 12-21. 

Baca juga: Indonesia Open 2025: Alwi Farhan ke 16 Besar Usai Main Berani, Nekat, dan Kontrol

Mereka diketahui bermain dengan kondisi tidak prima. Jika sebelumnya Reza yang disebut mengalami cedera pinggang, ternyata Sabar pun memiliki kondisi tersendiri.

Ia mengungkapkan, ada robekan di bagian perutnya yang sakitnya menjalar hingga paha. 

Sabar menyebutkan, adanya sosok Hendra yang mendampingi mereka sangat berperan besar dalam menyusun taktik bermain saat tubuh tidak dalam keadaan fit.

“Dari sini kami belajar, bagaimana caranya mencatat kemenangan, mendapatkan poin, tapi dengan cara lebih taktis, dan Coach Hendra kasih strateginya itu ke kami,” jelas Sabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Curhat Korban Kebakaran Jakut: Anak Saya Belum Minum Susu, Uangnya buat Nasi Bungkus

Posting Komentar

0 Komentar

728