Pelatih Oxford United Cerita Momen Naik Lapis Baja Hingga Sulitnya Menyeberang Saat di Indonesia - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Indonesia
Pelatih Oxford United Cerita Momen Naik Lapis Baja Hingga Sulitnya Menyeberang Saat di Indonesia - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - Pelatih Oxford United, Gary Rowett, bicara tentang sisi lain perjalannya di Piala Presiden 2025.
Oxford sukses melaju sampai tahap akhir di Piala Presiden dan berhadapan dengan Port FC di laga puncak.
Namun, mereka harus tumbang dan gagal mendapatkan trofi juara di ajang tersebut.
Tentunya, ini jadi pengalaman berharga dari The U's dan tim-tim Super League karen mendapatkan kesempatan melaksanakan uji coba.
Gary Rowett menjelaskan bahwa salah satu momen yang masih membekas adalah saat harus menggunakan kendaraan lapis baja.
Menurutnya, ini cukup menarik sekaligus memberikan atmosfer yang berbeda.
Selain itu, mereka mendapatkan pengawalan yang ketat untuk menembus padatnya kota Bandung.
"Saya tidak pernah melihat kendaraan lapis baja membawa kami ke tempat latihan, yang sedikit menakutkan ketika Anda melakukannya untuk pertama kalinya."
"Saya pikir pada dasarnya ini adalah satu-satunya cara untuk menembus kemacetan."
"Tentu saja, pada tingkat tertentu, mereka menjaga kami dan memastikan kami tiba di tempat yang seharusnya dengan lebih cepat," kata Gary Rowett dilansir BolaSport.com dari laman Oxford Mail.
Baca Juga: Sedikit Manfaat Banyak Sambat, Pelatih Oxford United Menyesal Ikut Piala Presiden 2025?
Masalah kemacetan cukup merepotkan pemain Oxford dan tim pelatih.
Dia juga tidak heran karena masyarakat lebih memilih menggunakan motor untuk bepergian.
Ini menjadi sebuat atraksi yang menarik bagi mereka karena pemandangan ini cukup jarang di Eropa.
"Malam pertama, kami tidak memiliki itu, dan para staf membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke tempat latihan, dan kemudian sejak itu, sekitar 20 menit."
"Sudah pasti jauh lebih baik. Keterampilan para pembalap motor bebek adalah sesuatu yang patut disaksikan di belahan dunia ini."
"Saya belum melihat ada yang terjatuh, saya belum melihat ada kecelakaan yang menyentuh kayu, dan di luar sana banyak sekali pembantaian."
"Saya tidak akan mengatakan itu menyenangkan untuk ditonton, tetapi jelas merupakan sebuah pengalaman," lanjutnya.
Rowett sempat mencoba untuk berolahraga saat berada di Bandung.
Sempat menyelesaikan London Marathon, dia menilai bahwa berlari di Indonesia memiliki tantangan tersendiri.
Terutama saat berada di Bandung karena banyak kendaraan yang sibuk di jam-jam tertentu.
"Saya berlari mengitari lintasan, yang merupakan lintasan yang cukup kecil, dan Anda harus melakukan banyak putaran untuk bisa menempuh jarak yang cukup jauh."
"Lari di Jakarta sangat bagus, berlari mengelilingi stadion dan area di sana, itu sangat bagus."
"Berlari di sini sedikit lebih menantang. Siapa pun yang pernah mencoba menyeberang jalan di Bandung akan menyadari bahwa hal itu cukup tidak pasti dan sangat sulit untuk dilakukan," tutupnya.