Skip to main content
728

Melatih Timnas Inggris Ternyata Sulit, Thomas Tuchel Terlihat Panik! - Liputan 6

 Sepak bola Internasional,

Melatih Timnas Inggris Ternyata Sulit, Thomas Tuchel Terlihat Panik!

Paul Gascoigne menyebut Thomas Tuchel terlihat panik usai kekalahan Inggris dari Senegal dan mempertanyakan atmosfer ruang ganti The Three Lions.

oleh Richard Andreas Luturmas Diperbarui 19 Jun 2025, 02:49 WIB
Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel melakukan protes setelah pemainnya dilanggar oleh pemain Albania dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Wembley Stadium, London, Jumat (21/03/2025) waktu setempat. (AP Photo/Alastair Grant)
Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel melakukan protes setelah pemainnya dilanggar oleh pemain Albania dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Wembley Stadium, London, Jumat (21/03/2025) waktu setempat. (AP Photo/Alastair Grant)

Advertisement

Liputan6.com, Jakarta Thomas Tuchel sedang dalam tekanan setelah awal yang kurang meyakinkan sebagai pelatih baru timnas Inggris. Dua pertandingan terakhir menyisakan banyak pertanyaan, meski posisi The Three Lions di klasemen masih aman.

Kemenangan tipis 1-0 atas Andorra dan kekalahan 1-3 dari Senegal memicu kritik dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari legenda sepak bola Inggris, Paul Gascoigne, yang turut angkat bicara soal performa dan kondisi psikologis Tuchel.

Advertisement

Gascoigne, yang dikenal lewat penampilannya bersama Inggris di Piala Dunia 1990, mempertanyakan apakah Tuchel sudah mampu membangun suasana yang solid di ruang ganti, mengingat ia adalah pelatih asing pertama dari Jerman yang menangani tim nasional.

Gascoigne Nilai Tuchel Panik dan Tidak Percaya Diri

<p>Pelatih Inggris Thomas Tuchel dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 grup K&nbsp;melawan Andorra di RCDE Stadium, Sabtu, 7 Juni 2025. (AP Photo/Joan Monfort)</p>
Pelatih Inggris Thomas Tuchel dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 grup K melawan Andorra di RCDE Stadium, Sabtu, 7 Juni 2025. (AP Photo/Joan Monfort)

Dalam wawancaranya dengan GOAL atas nama Esports Insider, Gascoigne tidak segan mengkritik penampilan Tuchel di pinggir lapangan. Menurutnya, eks pelatih Chelsea itu tampak tidak tenang dan terlihat “seperti orang yang ketakutan” usai kekalahan dari Senegal.

“Ini bukan awal yang bagus dan kalau saya jadi dia, saya akan panik,” kata Gascoigne. Ia menambahkan bahwa atmosfer di ruang ganti Inggris mungkin tidak sebaik yang dibayangkan, terutama dengan kehadiran pelatih asing.

Gascoigne membandingkan pengalaman pribadinya bersama dua manajer lokal, Terry Venables dan Bobby Robson, yang menurutnya mampu menciptakan suasana positif di dalam tim. “Untungnya saya dulu punya dua pelatih Inggris hebat,” ujarnya.

Pernyataan Gascoigne membuka pertanyaan besar: apakah gaya komunikasi dan kepemimpinan Tuchel cocok untuk kultur sepak bola Inggris, khususnya di level tim nasional?

Advertisement

Kritik Muncul di Tengah Hasil yang Masih Aman

Pelatih baru Timnas Inggris, Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Albania di Wembley Stadium, London, Jumat (21/03/2025) waktu setempat. (AP Photo/Alastair Grant)
Pelatih baru Timnas Inggris, Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Albania di Wembley Stadium, London, Jumat (21/03/2025) waktu setempat. (AP Photo/Alastair Grant)

Meski berada dalam sorotan, posisi Inggris di puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia belum tergoyahkan. Namun performa dalam dua laga terakhir menjadi sinyal bahwa pembenahan mendalam dibutuhkan sebelum turnamen besar tahun depan.

Kemenangan atas Andorra diraih dengan susah payah, sementara kekalahan dari Senegal menyoroti lemahnya lini pertahanan dan kurangnya kreativitas di lini tengah. Semua ini terjadi di bawah kepemimpinan Tuchel, yang baru beberapa bulan menjabat.

Dengan segala ekspektasi tinggi publik Inggris, hasil-hasil ini membuat tekanan terhadap Tuchel semakin berat. Apalagi, sejarah menunjukkan bahwa pelatih asing di kursi manajer Inggris kerap menghadapi tantangan dalam mendapatkan kepercayaan penuh dari pemain dan suporter.

Tuchel Dituntut Bangkit dalam Laga-Laga Berikutnya

<p>Marc Guehi adalah bek muda lainnya yang dijual saat Thomas Tuchel memimpin Chelsea. Guehi bergabung dengan Crystal Palace pada musim panas 2021.(AFP/Kudryavtsev)</p>
Marc Guehi adalah bek muda lainnya yang dijual saat Thomas Tuchel memimpin Chelsea. Guehi bergabung dengan Crystal Palace pada musim panas 2021.(AFP/Kudryavtsev)

Kesempatan bagi Tuchel untuk memperbaiki keadaan masih terbuka. Inggris akan kembali beraksi pada September mendatang dalam lanjutan kualifikasi menghadapi Andorra dan Serbia. Dua laga itu akan menjadi penentu arah kepemimpinan Tuchel ke depan.

Publik tentu berharap Inggris bisa menunjukkan permainan lebih meyakinkan. Tidak hanya dari segi hasil, tapi juga dari penampilan tim secara keseluruhan, baik taktik maupun semangat juang di lapangan.

Bagi Tuchel, dua laga itu akan menjadi ujian karakter. Ia harus menunjukkan bahwa dirinya mampu mengelola tekanan, memimpin ruang ganti dengan efektif, dan membawa Inggris kembali tampil dominan seperti harapan banyak pihak.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

728