Skip to main content
728

Luis Enrique Dedikasikan Gelar Liga Champions Bersama PSG untuk Mendiang Putrinya, Xana - Kupang News

 Sepak bola Internasional,

Luis Enrique Dedikasikan Gelar Liga Champions Bersama PSG untuk Mendiang Putrinya, Xana 



MUNICH, KUPANGNEWS.COM– MInggu (1/6/2025) dinihari, menjadi hari yang bersejarah di Allianz Arena bukan hanya tentang dominasi Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan dengan skor 5-0 dalam final Liga Champions UEFA 2024/2025, tetapi juga tentang momen penuh emosi dari pelatih mereka, Luis Enrique.

Pelatih asal Spanyol itu meraih gelar Liga Champions keduanya sebagai pelatih, satu dekade setelah keberhasilannya bersama Barcelona pada 2015.

Namun, kemenangan kali ini terasa lebih dalam dan personal. Enrique mengenang putrinya yang telah tiada, Xana, yang meninggal dunia enam tahun lalu karena kanker tulang.

Baca Juga:

Usai peluit akhir dibunyikan, Enrique terlihat mengenakan kaus hitam bergambar kartun dirinya bersama Xana yang sedang memegang bendera PSG, simbol kebanggaan dan kemenangan.

Sebuah penghormatan menyentuh untuk sang putri, yang dulunya sempat ikut merayakan keberhasilan Enrique saat masih melatih Barcelona.

Tak hanya dari dirinya, dukungan emosional juga datang dari tribun. Di belakang salah satu gawang, ribuan suporter PSG mengangkat sebuah tifo besar bergambar Luis Enrique dan Xana mengenakan jersey PSG sambil mengibarkan bendera klub.

Baca Juga:

"Itu momen yang sangat emosional," ujar Enrique dalam konferensi pers pasca pertandingan.

"Itu sangat indah. Saya tersentuh karena para suporter memikirkan saya dan keluarga saya. Putri saya selalu bersama saya. Saya merasakannya setiap waktu."

Kemenangan telak atas Inter Milan ini menjadikan PSG klub Prancis kedua yang pernah menjuarai Liga Champions, setelah Marseille pada 1993. Gol-gol dari Achraf Hakimi (12’), Désiré Doué (20’, 60’), Khvicha Kvaratskhelia (73’), dan Senny Mayulu (87’) mengukir malam yang tak terlupakan. Ini adalah margin kemenangan terbesar dalam sejarah final kompetisi ini.

Ribuan suporter PSG mengangkat sebuah tifo besar bergambar Luis Enrique dan Xana mengenakan jersey PSG (NET)

Baca Juga:

Luis Enrique menyebut performa timnya malam itu luar biasa dan penuh kontrol.

Photo Author
Luis Enrique, pose bersama istri dan anak-anaknya dengan tropi Liga Champions. Momen mengenang Xena. (uefa.com)

“Kami mengawali pertandingan dengan luar biasa. 2-0 dalam 20 menit pertama. Inter kesulitan menemukan permainan mereka. Kami sepenuhnya mengendalikan laga,” ujarnya.

Kemenangan ini melengkapi musim gemilang PSG yang sukses meraih treble: Trophée des Champions, Ligue 1, dan Coupe de France. Gelar Liga Champions menjadi puncak dari proyek jangka panjang klub yang dimulai sejak kedatangan Qatar Sports Investments (QSI) lebih dari satu dekade lalu.

Baca Juga:

Luis Enrique yang bergabung dengan PSG pada Juli 2024, mengungkap bahwa misi untuk menjuarai Liga Champions sudah ia tanamkan sejak hari pertama.

“Sejak awal saya katakan ingin memenangi trofi besar. PSG belum pernah menjuarai Liga Champions, dan sekarang kami telah melakukannya. Perasaan ini sungguh luar biasa karena bisa membuat banyak orang bahagia.”

Ia juga memuji kontribusi para penggemar yang menciptakan atmosfer luar biasa di Munich.

Baca Juga:

“Mereka adalah pemain ke-12 kami. Saya sangat bahagia. Kami luar biasa malam ini.”

Sementara itu, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengakui timnya tampil di bawah performa terbaik.

“Kami tidak bermain baik. PSG mengalahkan kami di semua lini. Meski tanpa gelar musim ini, saya bangga pada pemain saya,” ujar Inzaghi.

Baca Juga:

“Kekalahan menyakitkan, tapi bisa menjadi pelajaran untuk bangkit lebih kuat, seperti yang kami lakukan pada 2023.”

Inter menuntaskan musim dengan 58 pertandingan di berbagai ajang, sementara PSG sudah memastikan gelar liga domestik dua bulan sebelumnya.

"Kami telah memberi segalanya," tambah Inzaghi.(*)

Halaman:
Photo Author
Luis Enrique, pose bersama istri dan anak-anaknya dengan tropi Liga Champions. Momen mengenang Xena. (uefa.com)

MUNICH, KUPANGNEWS.COM– MInggu (1/6/2025) dinihari, menjadi hari yang bersejarah di Allianz Arena bukan hanya tentang dominasi Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan dengan skor 5-0 dalam final Liga Champions UEFA 2024/2025, tetapi juga tentang momen penuh emosi dari pelatih mereka, Luis Enrique.

Pelatih asal Spanyol itu meraih gelar Liga Champions keduanya sebagai pelatih, satu dekade setelah keberhasilannya bersama Barcelona pada 2015.

Namun, kemenangan kali ini terasa lebih dalam dan personal. Enrique mengenang putrinya yang telah tiada, Xana, yang meninggal dunia enam tahun lalu karena kanker tulang.

Baca Juga:

Usai peluit akhir dibunyikan, Enrique terlihat mengenakan kaus hitam bergambar kartun dirinya bersama Xana yang sedang memegang bendera PSG, simbol kebanggaan dan kemenangan.

Sebuah penghormatan menyentuh untuk sang putri, yang dulunya sempat ikut merayakan keberhasilan Enrique saat masih melatih Barcelona.

Tak hanya dari dirinya, dukungan emosional juga datang dari tribun. Di belakang salah satu gawang, ribuan suporter PSG mengangkat sebuah tifo besar bergambar Luis Enrique dan Xana mengenakan jersey PSG sambil mengibarkan bendera klub.

Baca Juga:

"Itu momen yang sangat emosional," ujar Enrique dalam konferensi pers pasca pertandingan.

"Itu sangat indah. Saya tersentuh karena para suporter memikirkan saya dan keluarga saya. Putri saya selalu bersama saya. Saya merasakannya setiap waktu."

Kemenangan telak atas Inter Milan ini menjadikan PSG klub Prancis kedua yang pernah menjuarai Liga Champions, setelah Marseille pada 1993. Gol-gol dari Achraf Hakimi (12’), Désiré Doué (20’, 60’), Khvicha Kvaratskhelia (73’), dan Senny Mayulu (87’) mengukir malam yang tak terlupakan. Ini adalah margin kemenangan terbesar dalam sejarah final kompetisi ini.

Ribuan suporter PSG mengangkat sebuah tifo besar bergambar Luis Enrique dan Xana mengenakan jersey PSG (NET)

Baca Juga:

Luis Enrique menyebut performa timnya malam itu luar biasa dan penuh kontrol.

Halaman:

Posting Komentar

0 Komentar

728