Indonesia Open 2025 - Gregoria Mariska Tak Bisa Ajukan Proteksi Ranking Setelah Terkena Vertigo, Rencana Comeback pada Japan Open 2025 - Semua Halaman - Bolasport - Arenanews
powered by Surfing Waves

Post Top Ad

demo-image

Indonesia Open 2025 - Gregoria Mariska Tak Bisa Ajukan Proteksi Ranking Setelah Terkena Vertigo, Rencana Comeback pada Japan Open 2025 - Semua Halaman - Bolasport

Share This
Responsive Ads Here

 Bulu Tangkis Indonesia,Kesehatan

Indonesia Open 2025 - Gregoria Mariska Tak Bisa Ajukan Proteksi Ranking Setelah Terkena Vertigo, Rencana Comeback pada Japan Open 2025 - Semua Halaman - Bolasport

whatsapp-image-2025-06-04-at-14-20250604030030

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menceritakan kondisi cederanya setelah absen sejak Sudirman Cup 2025.

Gregoria absen karena dia mengalami vertigo yang membuatnya dirawat di rumah sakit.

Tunggal putri peringkat ke-6 dunia itu menceritakan proses pemulihan diri dari vertigonya tersebut. Vertigo adalah kondisi yang membuat penderitanya mengalami pusing hingga merasa dirinya atau sekelilingnya berputar.

"Puji Tuhan kondisi saya per hari ini semakin membaik. Saya sudah bisa mengikuti latihan. Tetapi, ya bagaimanapun juga karena kemarin sempat off-nya cukup lama adi perlu waktu untuk mulai kembali Latihan," kata Gregoria dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

"Saat ini prosesnya masih bertahap sampai sekarang. Masih mencoba mengembalikan kondisi fisiknya dulu dan semoga pemulihannya cepat. Saya berharap supaya tidak kambuh lagi."

"Kalau efek di latihan itu sebetulnya yang paling ditakutkan adalah kambuh saat latihan. Kemarin sebelum berangkat ke Kejuaraan Asia, ada latihan yang mengharuskan saya bergerak cukup cepat gitu kayak kelincahan,tetapi pakai shuttlecock di-drilling dengan pelatih."

"Setelah itu, saya merasa langsung pusing mungkin terpicu dengan gerakan cepatnya. Jadi sebenarnya yang mengganggu adalah saya tidak pemicunya dari apa."

Akibatnya, pemain berusia 25 tahun itu khawatir jika melakukan gerakan Latihan yang cepat

"Jadi, gampang untuk muncul vertigonya. Kemarin saya sempat tidak latihan dan absen dari beberapa turnamen karena memang sama sekali tidak bisa bergerak, terutama Gerakan cepat," tutur Gregoria.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2025 - Lanny/Fadia Jaga Harga Diri, Wakil Malaysia Dibungkam Usai Tersenyum Duluan

"Kalau untuk sekarang saya rajin akupuntur karena akupuntur banyak orang bilang sangat membantu untuk vertigo."

"Hal yang sekarang saya lakukan adalah rajin akupuntur, cek ke rumah sakit setiap satu minggu sekaligus follow-up kondisi dengan dokter."

"Untu program latihannya bisa dibicarakan juga oleh dokter dan pelatih sejauh ini semuanya berjalan dengan baik"

"Masih ada kambuhnya, tetapi sudah sangat ringa karena sebelumnya kalau satu kali kambuh itu saya bisa ekitar 5 jam hanya bisa berbaring."

"Selanunya muntah-muntah terus kalau tidak diinfus. Jika tidak diinfus obat mual kayak tidak berhenti juga mual dan vertigonya."

"Jadi sekarang sejauh ini dengan akupuntur dan dibantu juga oleh fisioterapi untuk latihan-latihan keseimbangan. Puji Tuhan, semakin kesini semakin membaik dan kambuhnya sudah tidak separah beberapa waktu lalu."

Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu mengungkapkan keinginannya untuk segera comeback bertanding.

"Kalau dibilang saya ingin cepet bertandig, pastinya ingin segera. Tetapi, kalau bisa dibilang sekarang ini kalua tidak ada vertigo rasanya aman saja dan badan saya sehat," kata Gregoria.

"Namun, kalau vertigo menyerang, rasanya langsung badan saya drop 100 persen. Jadi, kalau lagi keadaan kayak gini dan tidak vertigo saya bisa bilang mungkin saya bisa bertanding."

"Maksudnya bukan bermain dengan lawan-lawan yang hebat gitu. Maksudnya,saya bisa bermain bulu tangkis. Cuma kalau untuk level tinggi perlu recovery sekitar mungkin sebulan ini ."

"Saya berharap sekali bisa bertanding di Japan Open (15-20 Juli). Saya berdoa supaya tidak kambuh lagi dan semoga saya bisa lebih disiplin lagi untuk tahu apa saja pemicu vertigo."

"Kemarin saya dan Micha (Angelo, suaminya) kewalahan karena kapanpun bisa kambuh. Jadi semoga sekarang ini karena sudah cukup sering terjadi dan semoga proses penanganan dan recovery yang saya lakukan bisa membuat saya cepat bertanding lagi."

Gregoria menjelaskan selama pemulihan, di luar latihan di lapangan dengan pelatih teknik, dia memiliki satu pendamping untuk menemaninya latihan keseimbangan.

"Selama vertigo, saya sangat menghindari gerakan-gerakan cepat dan terkena sinar lampu," ujar Gregoria.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2025 - Kunlavut Vitidsarn Sempurnakan Status No.1 Dunia dengan Belum Terkalahkan atas Penakluk Jonatan Christie

"Jadi memang harus pelan-pelan seperti terapi. Bahasanya kayak mungkin dari duduk ke berdiri, dari tidur ke bangun gitu-gitu dan itu, saya punya satu orang yang mendampingi saya setiap hari."

"Pastinya sangat membantu karena dia juga bisa tahu kondisi saya seperti apa dan juga bisa laporan langsung ke pelatih atau kepala pelatih."

"Makanya sedih sekali absen di beberapa turnamen. Tetapi, mungkin istirahat adalah jalan yang paling baik untuk saat ini. Pastinya saya berharap doanya supaya vertigonya benar hilang dan bisa bertanding lagi."

"Saya juga ingin mengusahakan pencapaian terbaik pada setiap turnamen yang saya ikuti."

Namun, Gregoria tidak bisa mengajukan proteksi ranking.

"Proteksi ranking minimum itu 3 bulan dan saya asa kalau ingin bertanding pada Japan Open, 3 bulan itu tidak cukup. Jadi, saya sekarang dan pelatih optimis untuk bisa ikuti Japan Open," aku Gregoria.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages