Bulu Tangkis Indonesia,
Indonesia Open 2025 - Gaya Bermain Ganda Putra Malaysia Sama dengan Indonesia Setelah Dilatih Herry IP, Sabar/Reza Ungkap Strategi Hendra Setiawan untuk Rebut Tiket Final - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, melaju ke babak final Indonesia Open 2025.
Kepastian tersebut didapat Sabar/Reza setelah menaklukkan Man Wei Chong dan Tee Kai Wun (Malaysia) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025), dengan skor 21-18, 12-21, 21-18.
Kemenangan ini sekaligus menambah keunggulan Sabar/Reza atas Man/Tee setelah pertemuan terakhir pada perempat final Hong Kong Open 2024 mereka juga menang.
Selain itu, hasil ini juga jadi misi balas dendam yang tuntas dari semifinal tahun lalu ketika Sabar/Reza kandas di tangan Man/Tee pada Indonesia Open 2024 dengan skor 27-29, 13-21.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa memenangkan pertandingan. Laga yang tidak mudah untuk kami berdua dengan kondisi yang kalian tahu seperti apa," kata Sabar kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Tetapi, kami tadi berusaha buat fokus, apalagi pada gim ketiga. Dari awal kami berusaha untuk fokus dan Alhamdulillah bisa membuahkan kemenangan. Ini adalah final turnamen Super 1000 pertama kami, kami senang sekali.
Kemenangan Sabar/Reza luar biasa karena Reza merasakan sakit di pinggang sebelum Indonesia Open digelar.
Saat jeda laga, Reza sampai harus disemprot untuk meredakan rasa sakit.
"Kondisi kami kurang lebih sama seperti babak pertama kemarin. Tetapi, hari ini saya rasa sudah pada babak semifinal jadi saya juga merasa tanggung kalau tidak dimaksimalkan," tutur Reza.
"Jadi ya hari ini saya juga mau fight. Apapun hasilnya, saya tetap senang dan bersyukur."
Baca Juga: Jadwal Final Indonesia Open 2025 - Sabar/Reza Jadi Tulang Punggung untuk Jumpa Ganda Kuat Korea
Memulai gim pertama dengan baik, Sabar/Reza tertinggal cukup jauh pada gim kedua.
"Pada gim kedua tadi, kami kalah tekanan karena kami tadi posisinya kalah angin. Mereka dari sisi tenaga tangannya selalu menekan kami. Tadi kuncinya pada gim ketiga, di awal kami bisa unggul jauh," tutur Sabar.
"Pastinya bersyukur sekali bisa lolos ke final di rumah sendiri di Istora, melihat banyak pecinta bulu tangkis yang datang. Hal ini menambah energi untuk kami berdua. Semoga besok pada final kami bisa memberikan penampilan terbaik."
"Teriakan penonton dan pecinta bulu tangkis membuat kami semangat pastinya. Namun, kami juga harus mengontrol adrenalin."
"Saya pribadi terpacu ketika teriakan di Istora gila banget. Tetapi, itulah bulu tangkis Indonesia dengan Istora yang menurut saya sangat magis."
Reza lalu mengungkapkan strategi yang diberikan pelatih mereka, Hendra Setiawan saat menghadapi Man/Tee yang kini dilatih Herry Iman Pierngadi (Herry IP) itu.
"Tadi masukkan koh Hendra mungkin dari bola satu-duanya ya karena itu tadi kondisi lapangannya dan shuttlecocknya cukup kencang," ucap Reza.
"Jadi, kami harus dapat dari satu-duanya karena kalau sudah lolos dari satu-duanya kami tertekan dan kami kesulitan membalikkan keadaan."
Rasa sakit tetap memberi motivasi Reza untuk tampil maksimal.
"Dari saya pribadi karena saya pemain profesional. Saat mengikuti pertandingan, kami butuh dana yang susah. Jadi, setiap pertandingan kami juga mau memaksimalkan," aku Reza.
"Kalau misalnya kami berangkat turnamen, tetapi tidak maksimal, sayang sekali. Dana kami juga terbatas untuk berangkat mengikutu pertandingan. Sayang sekali kalau tidak dimaksimalkan."
Sejak dipoles Herry IP yang juga mantan pelatih mereka di pelatnas, Sabar/Reza mengakui perubahan permainan gaya ganda putra Malaysia.
"Kalau saya pribadi saya merasakan tadi sekarang gaya bermainnya sudah mirip gaya Indonesia karena mungkin koh Herry yang menangani mereka," ucap Sabar.
"Tadi kami lumayan cukup kesulitan dengan serangan mereka. Tetapi, tadi kami berusaha bagaimana caranya buat kami memberi serangan dulu ke lawan."
Namun, Sabar/Reza gagal bertemu dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam perebutan gelar.
Fajar/Rian kalah dari Kim Wo-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan), 18-21, 21-19, 21-13
"Pastinya sekarang kami fokus untuk recovery dulu karena kondisi badan saya sudah mulai tidak enak, udah mulai sakit-sakit. Apalagi, kaki dan pinggang saya mulai merasakan sakit," ucap Sabar.
"Pastinya targetnya ingin menjadi juara. Cuma kami juga harus fokus dulu besok. Kami tidak mau memikirkan menang atau kalah.Kami fokus ke kondisi kami berdua dulu."
"Ketika kondisi kami sudah bagus, kami bisa berpikir jernih dan bisa menampilkan yang terbaik besok. Mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan harapan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar