Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Ditodong Isu Perang Israel-Iran hingga Transgender oleh Donald Trump, Awak Juventus: Saya Hanya Ingin Main Sepak Bola - Semua Halaman - Bolasport


BOLASPORT.COM - Awak Juventus memberikan respons atas pertemuan 'aneh' dan canggung dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Juventus mengalami momen spesial di sela kunjungannya ke Amerika Serikat guna berpartisipasi pada Piala Dunia Klub 2025.
Rabu (18/6/2025), skuad Bianconeri diundang untuk datang ke Gedung Putih, Washington DC, dan bertemu dengan Donald Trump.
Kunjungan tersebut dilakukan beberapa jam sebelum melakoni pertandingan pertamanya melawan Al Ain.
Namun, atmosfer jadi sangat canggung tatkala Dusan Vlahovic dkk bertemu orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Awak Juve bersama pelatih Igor Tudor berbaris di belakang Trump.
Sementara itu, sang presiden duduk di balik meja kerjanya di Ruang Oval.
Tak luput hadir pula Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam acara ini.
Trump membicarakan berbagai hal sembari ditodong mikrofon dari berbagai media yang meliput.
Bukannya spesifik soal kehadiran tim tamu di negaranya atau penyelenggaraan Piala Dunia Klub, Trump membahas politik, konflik militer Israel-Iran, hingga topik sensitif soal isu transgender.
Februari lalu, Trump menerbitkan larangan peserta transgender berpartisipasi dalam olahraga wanita.
Dia pun membalikkan badan dan bertanya kepada awak Juventus tentang pandangan mereka mengenai hal tersebut.
"Apakah seorang wanita bisa masuk tim kalian?" tanya Trump, disambut senyum canggung awak Bianconeri yang ragu menjawab sambil menoleh satu sama lain.
Ketika Trump mengajukan pertanyaan itu lagi, Manajer Umum Juventus, Damien Comolli, memecah hening.
"Kami memiliki tim wanita yang sangat bagus," katanya tentang skuad Juventus Women, yang menjuarai Serie A kategori wanita musim ini.
"Tapi mereka seharusnya bermain dengan wanita saja," balas Trump.
"Lihat, mereka sangat diplomatis,” katanya saat tahu Comolli mengelak untuk menjawab pertanyaan intinya.
Selepas pertemuan tersebut, personel Juve asal Amerika Serikat, Timothy Weah, membagi pengalaman serba-kaku di Ruang Oval.
Bukan hanya publik yang bertanya-tanya soal kepentingan apa pihak Gedung Putih mengundang mereka datang, Weah sendiri merasakan keganjilan.
"Sungguh aneh," kata anak legenda AC Milan yang juga pernah menjabat Presiden Liberia, George Weah, kepada The Athletic.
"Saya terkejut, jujur saja, ketika dia mulai membicarakan politik, tentang Iran dan segala hal."
"Saya pikir, saya hanya ingin bermain sepak bola."
"Mereka (pengundang) hanya mengatakan kepada kami bahwa kami harus pergi."
"Saya tidak punya pilihan lain. Jadi, saya kira itu pengalaman yang keren."
Baca Juga: Hasil Piala Dunia Klub 2025 - Juventus Bantai Penghancur Klub Indonesia dengan 5 Gol
"Jelas, berada di Gedung Putih untuk pertama kalinya, itu selalu indah."
"Tapi saya bukan orang yang suka politik, jadi itu tidak terlalu menarik," katanya.
Tudor bersikap lebih diplomatis soal kedatangan skuadnya ke ruang kerja Trump.
"Kami diundang ke Gedung Putih dan itu sesuatu yang tidak bisa Anda lakukan setiap hari. Menyenangkan," kata sang pelath.
Awak lain Juventus yang menjadi andalan timnas AS, Weston McKennie, termasuk personel yang memperlihatkan ekspresi datar, cenderung kesal, dalam pertemuan itu.
Maklum, McKennie pernah secara terbuka mengkritik Trump saat turut menyuarakan protes dalam gerakan Black Lives Matter pada 2020.
"Saya tidak berpikir Trump adalah orang yang tepat untuk menjadi presiden, dan saya masih berpikir demikian," katanya ketika itu.
"Saya pikir dia tidak memahami tanggung jawab yang melekat pada peran ini."
"Dia tidak berpengetahuan, dan dia bukan orang yang menepati janji," tutur McKennie.
Terlepas dari undangan tak disangka-sangka itu, Juventus berhasil memulai turnamen Piala Dunia Klub 2025 secara gemilang.
Bianconeri menggilas wakil Uni Emirat Arab, Al Ain, dengan skor 5-0 untuk menguasai tampuk klasemen Grup G.
Juve mengungguli sementara Man City dengan perbedaan selisih gol.
0 Komentar