Berbeda dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Sebut Malaysia Ketiban 'Karma' Buntut Program Naturalisasi Besar-besaran - tvonenews
Table of Content
Sepak Bola Indonesia, Sepak bola Internasional,
Berbeda dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Sebut Malaysia Ketiban 'Karma' Buntut Program Naturalisasi Besar-besaran

Media Vietnam menyebut program naturalisasi Timnas Malaysia mengalami ancaman besar ketimbang Timnas Indonesia karena bisa menurunkan daya saing pemain lokal.
tvOnenews.com - Media Vietnam menyebut program naturalisasi Timnas Malaysia alami ancaman besar ketimbang Timnas Indonesia.
Perlu diketahui, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ingin seperti Timnas Indonesia dengan menggencarkan program naturalisasi sejak awal 2025.
Tujuan FAM mencari pemain naturalisasi untuk persiapan Timnas Malaysia mengikuti Kualifikasi Piala Asia 2027 dan FIFA Matchday.
Terkini, ada beberapa pemain naturalisasi Malaysia, seperti Facundo Garces, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, Hector Hevel.
Kemudian, ada Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, dan Imanol Machuca yang telah membuktikan Malaysia menjadi tim kuat.
Hal ini terbukti ketika Harimau Malaya membantai Vietnam skor 4-0 di Grup F putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, pandit sepak bola Vietnam, Quang Huy dan warga Vietnam berbondong-bondong mencurigai desas-desus keaslian naturalisasi Malaysia.
"Malaysia memang banyak menggunakan pemain yang bukan asli kelahiran negaranya. Mereka terus menambah pemain naturalisasi, tetapi hal ini menghilangkan identitas tim," kata Quang Huy dikutip dari Soha Vn, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, naturalisasi Malaysia dinilai pemain asing, sedangkan Timnas Indonesia benar-benar punya darah keturunan keluarga di Tanah Air.
Sementara, media asal Vietnam, Soha Vn juga menyoroti ada karma dari gebrakan kebijakan FAM menggaet beberapa pemain naturalisasi.
"Sepak bola Malaysia menghadapi kesulitan sistemik, yang dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang karena kebijakan naturalisasi besar-besaran," tulis Soha Vn dalam laporannya.
Walau membantai Golden Star Warriors, Soha Vn menyebutkan naturalisasi di tubuh Harimau Malaya berdampak pada kompetisi M-League.
"Setelah kemenangan impresif 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027, sepak bola Malaysia menghadapi kenyataan pahit di kejuaraan nasionalnya," lanjut Soha Vn.
Progres naturalisasi menyebabkan krisis besar-besaran dihadapi para tim peserta Liga Super Malaysia.
"Ketidakprofesionalan organisasi M-League telah memaksa banyak tim meninggalkan turnamen atau menunda konfirmasi keikutsertaan mereka, yang menyebabkan musim tidak stabil tanpa tanggal mulai yang jelas."
Ketidakjelasan klub peserta M-League tuai kritikan keras dari para pakar sepak bola dan media Malaysia agar mereka meningkatkan kualitasnya.
Selain itu, para pemain lokal, kata media Vietnam tersebut, merasa kemampuannya kalah terhadap pemain naturalisasi yang masuk secara instan.
Apalagi, ada kebijakan tim boleh mendaftarkan 15 pemain asing meruntuhkan talenta para pemain lokal yang ingin punya prestasi.
"Maraknya masalah pemain naturalisasi juga menimbulkan banyak kekhawatiran. Pemain lokal semakin tertinggal di tengah maraknya pemain naturalisasi dari luar negeri."
"Semakin memperkecil peluang pemain lokal untuk mendapatkan tempat di skuad."
Media Vietnam itu mengutip salah satu pemain lokal di klub kontestan M-League mengutarakan keresahannya soal naturalisasi bawa malapetaka.
Legenda pelatih Malaysia, Rajagopal Krishnasamy juga mendukung kebijakan pemain naturalisasi dinilai untung, tetapi tetap fokus pengembangan pemain muda.
Menurut Soha Vn, organisasi FAM membutuhkan pemain naturalisasi sebagai langkah transformasi, tetapi harus terima konsekuensi besarnya nanti.
"Sepak bola Malaysia menghadapi titik balik penting, yang membutuhkan transformasi baik dalam organisasi maupun pengembangan pemain untuk menciptakan fondasi yang kokoh bagi masa depan."
"Jika tidak, mereka mungkin harus menanggung konsekuensi besar ketika tidak memiliki cukup dana untuk mempertahankan kebijakan naturalisasi besar-besaran, sementara kualitas pemain lokal menurun tajam," tutup Soha Vn dalam laporannya.
(hap)