Sepak bola Internasional, Europa League
UEFA Minta Maaf karena Kurang Medali untuk Juara Liga Europa, termasuk Son Heung-min - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - UEFA meminta maaf kepada Tottenham Hotspur karena sejumlah pemainnya, termasuk kapten Son Heung-min, tak mendapat medali pada upacara penghargaan juara Liga Europa.
Badan sepak bola Eropa itu mengaku jumlah medali yang sudah disiapkan ternyata kurang.
Padahal, bagi Tottenham medali yang dikalungkan ke leher setiap pemain dan tim pelatih itu sangat historis karena mereka sudah menanti 17 tahun tanpa trofi.
Tottenham menjuarai Liga Europa 2024-2025 setelah menang 1-0 Manchester United di Stadion San Mames Barria, Bilbao, Spanyol, Rabu malam waktu setempat atau Kamis (22/5/2025) WIB.
Gol semata wayang pada menit ke-42 itu dicetak Brennan Johnson setelah menerima umpan silang dari Pape Sarr.
"Kami sangat menyesal karena tidak ada cukup medali di panggung selama upacara penghargaan," kata UEFA dalam sebuah pernyataan pada 22 Mei.
"Alasannya adalah perbedaan jumlah pemain yang tidak terduga. Lebih banyak anggota tim yang menghadiri upacara tersebut daripada yang direncanakan semula, termasuk pemain yang cedera."
"Medali yang kurang segera diserahkan di ruang ganti, disertai dengan permintaan maaf yang sebesar-besarnya," imbuh UEFA.
Menurut aturan, juara dan runner-up Liga Europa masing-masing akan menerima 50 medali.
Akan tetapi, setelah final, UEFA hanya menyiapkan 30 medali untuk masing-masing tim yang akan dipersembahkan di atas panggung.
Tottenham mengirim ketiga pemain yang cedera, yakni James Maddison, Dejan Kulusevski, dan Lucas Bergvall untuk ikut menerima medali.
Bek Sergio Regulion, yang tidak bermain selama satu menit pun di Liga Europa, juga ikut naik ke panggung sebagai pemain pertama yang menerima medali.
Baca Juga: Dipecundangi Tottenham 4 Kali dalam Semusim, Man United Bangkitkan Rekor Buruk Berusia 39 Tahun
Sebaliknya, tiga pemain terakhir yang tampil, yaitu Son Heung-min, Cuti Romero, dan Rodrigo Bentancur, malah tidak menerima medali untuk dikenakan saat mengangkat trofi Liga Europa.
Ketiganya memamerkan medali mereka yang diterima terlambat di ujung acara seremonial.
"Saya tidak terdaftar, tetapi mereka membawa medali untuk semua orang," kata Regulion.
"Mereka bersikeras bahwa ada 50 medali untuk setiap tim," imbuhnya.
Ironisnya, delapan orang di tim wasit menerima medali dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dalam upacara penghargaan itu.
Insiden tersebut mengundang banyak penggemar membanjiri media sosial sebagai tanggapan.
Salah satu penggemar memposting, "Sungguh memalukan bagi Europa League dan UEFA.com karena kehabisan medali juara untuk beberapa pemain Spurs terakhir, termasuk sang kapten! Anda akan berpikir mereka akan memastikan ada beberapa tambahan! Itu bukan emas murni!"
Penggemar lain bercanda, "Ada sesuatu yang sangat aneh dari Spurs tentang UEFA yang kehabisan medali selama penyerahan, sampai-sampai kapten kami dan pemain hebat sepanjang masa mengangkat trofi tanpa medali di lehernya."
Berkat keberhasilannya di Liga Europa ini, Tottenham tak hanya meraih gelar pertama sejak Piala Liga 2008 sekaligus gelar Eropa keempat dalam sejarah klub setelah Piala C1 lama pada 1962-1963 serta Piala UEFA pada 1971-1972 dan 1983-1984.
Klub dengan logo ayam jantan itu juga meraih hadiah istimewa, yakni tempat di Liga Champions musim depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar