Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia,
Tagar Menggema #KamiBersamaYuran, Hukuman PSSI Terlalu Kejam Didengar Media Internasional - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Hukuman PSSI kepada Yuran Fernandes terlalu berat hingga didengar media internasional, tagar #KamiBersamaYuran menggema di dalam negeri.
Tidak biasanya media internasional memberitakan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.
PSSI mendapatkan sorotan asing lantaran menjatuhkan sanksi 12 bulan bukan kepada pemain yang melakukan tekel brutal atau tendangan kungfu.
Sanksi tersebut ditujukan kepada pemain yang sebelumnya mengharumkan klub Indonesia di kompetisi Asia dan Asia Tenggara.
Yuran Fernandes pernah membawa PSM ke fase gugur Piala AFC, dan bulan lalu mencetak gol yang membawa timnya menang 1-0 atas klub Vietnam di semifinal ASEAN Club Championship.
Tepat setelah laga leg kedua CAHN vs PSM tersebut, Yuran dkk bermain di kandang PSS Sleman hanya untuk dirugikan wasit.
PT LIB tidak memberikan kelonggaran jadwal, Juku Eja dibuat naik pitam oleh berbagai keputusan wasit Nendi Rohaendi.
Usai kalah 3-1, Yuran memberanikan diri berbicara kepada media dalam konferensi pers, serta mengunggah kritik di media sosial.
Kritik dari Yuran terasa pedas, tetapi memang apa adanya.
Respons federasi pimpinan Erick Thohir? menjatuhkan hukuman 12 bulan tak boleh bermain di sepak bola Indonesia.
Beratnya hukuman tersebut, serta penyebab dihukum yang "hanya" menyampaikan kritik, membuat PSSI dipantau media asing.
"Bek PSM Makassar digantung 12 bulan akibat kritik bola sepak Indonesia," demikian judul Makanbola.com yang berbasis di Malaysia.
Media Theaseanfootball di media sosial bahkan merasa hukuman itu terlalu berat.
"Sanksi larangan bermain satu tahun adalah hukuman berat, PSSI saat ini sedang mengajukan banding," tulis @Theaseanfootball.
"Bagaimana pendapatmu terhadap hukuman ini? terlalu kejam atau adil?"
Komentar dalam unggahan tersebut terlihat turut mendukung agar tingkah PSSI didengar masyarakat luar negeri.
Di dalam negeri, muncul dukungan terhadap Yuran.
"Kritik bukan kriminal, #SayaBersamaYuran, #KamiBersamaYuran," demikian unggahan akun @IndostransferFC.
PSM masih menyisakan tiga pertandingan di Liga 1 2024/25.
Hukuman di atas akan membuat Yuran terancam absen hingga akhir musim depan.
Namun mengingat Yuran adalah pemain asing kualitas premium dan berstatus penggawa timnas Cape Verde, ia tak akan kesulitan meninggalkan liga yang penuh kontroversi ini.
Baca Juga: Jelang TC Timnas Indonesia, Satu Pemain Sudah Berada di Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar