Rapor Indonesia di Sudirman Cup 2025 - Perunggu Pertama Setelah 2019, Sinyal Positif Regenerasi meski Ganda Campuran Terlewatkan - Semua Halaman - Bolasport - Arenanews

Informasi Arena Olahraga

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Rapor Indonesia di Sudirman Cup 2025 - Perunggu Pertama Setelah 2019, Sinyal Positif Regenerasi meski Ganda Campuran Terlewatkan - Semua Halaman - Bolasport

Share This
Responsive Ads Here

 Bulu Tangkis Indonesia,

Rapor Indonesia di Sudirman Cup 2025 - Perunggu Pertama Setelah 2019, Sinyal Positif Regenerasi meski Ganda Campuran Terlewatkan - Semua Halaman - Bolasport

indonesia-sudirman-cup-2025jpg-20250504062840

BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis Indonesia menutup kiprah di Sudirman Cup 2025 dengan raihan medali perunggu. Ada harapan keberlanjutan dari sinar para pemain muda meski belum maksimal.

Hasil tampil hingga semifinal di Sudirman Cup 2025 sudah menjadi peningkatan bagi Indonesia jika melihat prestasi-prestasi sebelumnya.

Sebab, kebuntuan sempat dialami tim Merah Putih dengan terhenti di perempat final dalam dua edisi sebelumnya pada 2020 (digelar tahun 2021) dan 2023.

Memang, jika ukurannya adalah peringkat tim, Indonesia sejatinya diekspektasikan tampil lebih baik karena menjadi unggulan kedua.

Hanya saja, kekalahan dalam laga alot kontra jagoan beregu lainnya, Korea Selatan, mengakhiri langkah Jonatan Christie dkk. lebih cepat.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSIEng Hian, tidak menampik anggapan bahwa hasil yang didapat belum sesuai harapan.

Meski demikian, pria yang akrab disapa koh Didi tersebut mengambil sisi positif bahwa ada regenerasi yang berjalan dengan baik.

Baca Juga: Rekap Final Sudirman Cup 2025 - Ganda Korea Keteteran Usai Fisik Dikuras Fadia/Tiwi, China Raih Gelar Ke-14 meski Dirugikan Poin Konyol

"Tidak selalu pemain senior yang diturunkan tapi kami berusaha mengkombinasikan antara junior dengan senior," ucap Eng Hian melalui keterangan tertulis dari PBSI.

"Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Ubed, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik."

"Penampilan Putri Kusuma Wardani juga menurut kami bukan yang jenjangnya terlalu jauh melawan tunggal putri nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade."

Setelah ini kami harus melakukan evaluasi, program apa yang harus disegerakan dilaksanakan agar level pemain-pemain ini bisa terus meningkat.

Indonesia membawa sejumlah pemain muda.

Di tunggal putra Jonatan Christie (27 tahun) berjuang bersama Alwi Farhan (19) dan Moh Zaki Ubaidillah (17 tahun) yang masih remaja.

Alwi dan Ubed (sapaan akrab Ubaidillah) tampil tidak mengecewakan karena selalu menyumbang poin setiap kali diturunkan.

Alwi bahkan membuat kejutan dengan mengalahkan pemain top, Anders Antonsen, di perempat final. Saat mentas di semifinal, dia juga membantu Indonesia menyamakan kedudukan.

Sedangkan di tunggal putri, Putri Kusuma Wardani menjawab kepercayaan dengan baik untuk tampil sebagai pemain utama menggantikan Gregoria Mariska Tunjung yang cedera.

Pemain yang sedang mendekati ranking 10 besar dunia itu meraih kemenangan-kemenangan meyakinkan, termasuk yang pertama atas jawara Thailand, Pornpawee Chochuwong.

Hanya saja, di semifinal Putri KW belum dapat mengatasi kedigdayaan ratu bulu tangkis yang juga rivalnya sejak junior, An Se-young, yang sedang sulit-sulitnya untuk dikalahkan.

Di Sudirman Cup ini Indonesia juga melihat pergeseran kekuatan di ganda putra.

Muhammad Shohibul Fikri, Daniel Martin, dan Bagas Maulana tampil apik saat senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, jarang dimainkan.

Pun saat cederanya Daniel, Fikri dan Bagas apik dalam reuni hingga memperpanjang asa Merah Putih di semifinal dengan mengalahkan duet yang sedang on-fire, Kim Won-ho/Seo Seung-jae.

Catatan Eng Hian tertuju kepada ganda putri dan ganda campuran di mana Indonesia masih kesulitan untuk unjuk gigi di kelas turnamen atas.

Di ganda campuran, harapan sebenarnya sempat ada dengan lesatan pasangan muda, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

Dipasangkan pertengahan tahun lalu, penampilan Jafar/Felisha meningkat hingga menjadi 1 dari 2 wakil Indonesia yang meraih medali di Kejuaraan Asia 2025.

Duet racikan eks pelatih Pelatnas, Herry Iman Pierngadi, bahkan menjadi ganda campuran aktif dengan ranking tertinggi di Indonesia setelah bertengger di urutan 20 dunia.

Hanya saja, PBSI lebih memilih membawa pemain-pemain senior meski sebagian di antaranya adalah kombinasi baru.

Apes, keputusan itu tidak berbuah baik. Rapor Indonesia kali ini paling memprihatinkan di ganda campuran dengan hanya 1 kemenangan (atas Inggris) dari 5 pertandingan.

Baca Juga: Sudirman Cup 2025 - Ungkapan Alwi Farhan Usai Kesetanan Sejak Gim Kedua dan Balas Pemain Korea Pakai Skor 1 Digit

"Di ganda putra untuk regenerasi setelah Fajar/Rian, saya melihat dua pasangan sudah siap untuk melapisi Fajar/Rian," terang Eng Hian.

"Tinggal nanti di bawahnya ini yang menjadi PR kami agar segera mengejar jarak ke atas."

"Saya cukup percaya diri potensi ganda putra cukup baik tinggal bagaimana menata programnya baik program latihan maupun program turnamen."

"Untuk ganda putri ini yang masih harus bekerja keras. Untuk ke level Super 500 ke atas di sektor ini belum punya andalan lagi. Ini yang harus dikuatkan dan ditingkatkan programnya atau mencari formula baru."

"Di ganda campuran memang kita tahu bersama hasilnya selama di Piala Sudirman belum maksimal. Hampir sama dengan ganda putri, mereka harus meningkatkan level permainan. Ini harus dibenahi bersama."

"Secara penampilan saya sangat mengapresiasi dengan perjuangan tim karena kita semua tahu pemain elit kami tidak semua bisa bergabung."

"Bila Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung dan Leo Rolly Carnando ada, pasti kekuatan kami berbeda.

"Tapi dari sini kami bisa mengambil sisi positifnya yaitu kami bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain pelapis dan mereka menjawabnya dengan penampilan luar biasa."

"Di Piala Sudirman dua tahun ke depan, saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia."

"Saya bangga dengan tim ini dan mari semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam," pungkasnya.

Baca Juga: Sudirman Cup 2025 - Rexy Mainaky Jawab Kecaman Pemilihan Anak Didik Herry IP daripada Goh/Nur Saat Hadapi Jepang: Bukan Hanya Keputusan Saya

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages