Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia,
Manajer PSM: Yuran Fernandes Bisa Kembali Bermain di Liga 1 Musim Depan | kumparan

Yuran Fernandes disanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dengan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan usai menyampaikan kritik terkait korupsi di sepak bola Indonesia. PSM kemudian mengajukan memori banding dan hasilnya Yuran hanya dihukum selama 3 bulan. Ia juga tetap harus membayar denda Rp 25 juta.
Yuran melontarkan kritik untuk sepak bola Indonesia usai PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman di laga Liga 1 2024/25 yang digelar di Stadion Maguwoharjo pada Sabtu (3/5) lalu. Laga itu dinilai kontroversial oleh kubu PSM karena kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Muhammad Nur Fajrin menjelaskan bahwa hukuman untuk Yuran sudah terima sejak 9 Mei, sehingga hukuman berlaku sampai 9 Agustus. Adapun Liga 1 2025/26 direncanakan bergulir Agustus mendatang.
"Ya, secara hitungan, hukuman Yuran diterima per 9 Mei. Sehari sebelum lawan Malut United. Kalau berhitung sejak tanggal diputuskan, setelah 9 Agustus Yuran sudah berhak kembali beraktivitas dalam sepak bola nasional,'' kata Fajrin kepada wartawan, Sabtu (17/5).
Fajrin juga menjelaskan bahwa Yuran tidak bisa beraktivitas di seluruh agenda resmi PSM selama tiga bulan. Termasuk, dalam sesi latihan resmi yang digelar klub.
''Dia tidak bisa latihan dengan agenda resmi PSM. Misalnya, PSM latihan untuk persiapan Liga 1, misalnya PSM akan melawan Persita [pada 23 Mei mendatang], itu enggak bisa. Kalau mau latihan sendiri, enggak masalah,'' jelas Fajrin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar